Mohon tunggu...
Mardhika Ika Sari
Mardhika Ika Sari Mohon Tunggu... -

waktu berjalan..dan aku tak tahu apa nasib waktu Tangan - tangan arwah ingatanku yang tipis..melucuti waktu menjaga daerah mati ini Dan ketika tangis tak berarti... dalam ruang hampa itu.. Dalam diamku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teater Anak di Gerilya Budaya

16 Februari 2014   13:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:46 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Teater anak, mungkin tidak begitu banyak komunitasnya. Dan ketika acara Gerilya Budaya digelar di Solo, sambutan yang luar biasa dari penonton ketika mereka unjuk kebolehan. Teater Anak dari Sangiran, Solo ini mementaskan teatrikal puisi yang berjudul "Wit-witan Kang Ilang" karya Helmi P. Anak-anak ini satu persatu memasuki panggung dengan menjaga  keseimbangan tongkatkayu  di atas kepala mereka masing-masing supaya tidak jatuh. Musik yang berasal dari ketukan kayu yang berirama ritmis membuat penampilan mereka semakin indah. Ditambah lagi gerakan-gerakan yang memiliki makna filosofi yang sangat manis. [caption id="attachment_295707" align="aligncenter" width="283" caption="Musik ritmis yang keluar dari ketukan tongkat mengiringi teatrikal puisi"][/caption] [caption id="attachment_295705" align="aligncenter" width="300" caption="Anak-anak Sangiran harus menjaga keseimbangan tongkat kayu di atas kepala"][/caption] Selain itu dua anak bimbingan mas Owot juga tak kalah menarik. Dengan bertelanjang dada, di terik mentari pagi yang saat itu sudah mulai menggigit, mereka tampil di panggung terbuka dengan sapu lidinya. [caption id="attachment_295709" align="aligncenter" width="300" caption="Dua anak bimbingan mas Owot"][/caption] Tidak itu saja, Guntur salah satu anggota termuda di Teater Ruang juga unjuk kebolehan dengan membacakan puisi karyanya. Tidak hanya membaca saja, ternyata ekspresi dan olah tubuhnya juga tidak kalah dengan seniornya. [caption id="attachment_295710" align="aligncenter" width="300" caption="Guntur dengan puisi Air nya"][/caption] Hmmm, ada tidak ya, komunitas teater anak di kota-kota yang lain...?? Supaya negeri ini tidak hanya dijejali dengan dance ataupun hip hop saja. Sehingga pendidikan karakter cinta tanah air secara tidak langsung dapat didapat dari kegiatan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun