Setelah Perang Dunia II, sebenarnya persiapan perang berlanjut --- antara Blok Amerika Serikat + Eropa Barat melawan kekuatan Blok Komunis (Pakta Warsawa) yang membentang dari Eropa Timur , Cina dan semenanjung Korea. Setelah Tentara Uni Sovyet Rusia menghancurkan pasukan Jerman Nazi di Stalingrad --- Tentara Uni Sovyet Rusia dan Bloknya, para partisan Eropa Timur yang negerinya diduduki Nazi, bergerak cepat untuk seluas-luasnya menguasai Eropa --- terutama menguasai Jerman dan Berlin.
Penguasaan daerah strategis di Eropa --- cukup bagi Uni Sovyet Rusia, Stalin ingin mengejar daerah Asia Timur --- untuk mendapatkan pelabuhan laut panas. Pasukan Sekutu bertempur dengan gigih di Samudra Pasifik melawan tentara Jepang, perang habis-habisan sejak di Morotai sampai di Burma.
Blok Komunis mengandalkan penguasaan Mao Ze Dong di daratan Cina --- dan pasukan gerilya komunis di Semenanjung Melaya, Filipina, dan kawasan Indo Cina.
Amerika Serikat mempersingkat peperangan dengan menggunakan ---- bom Atom terhadap dua kota Jepang. Hiroshima dan Nagasaki. Satu keputusan yang membuktikan nuklir adalah ancaman bagi kemanusiaan --- ratusan ribu penduduk sipil Jepang mati dan menderita karena bom laknat itu. Pertaruhan Sejarah AS --- antara dendam serangan Jepang terhadap Hawaii, dan perang balas dendam antar manusia di masa depan.
Amerika dan Sekutu mendapatkan Samudra Pasifik dan Jepang. Amerika harus menghadang Cina dan Uni Sovyet Rusia, memperebutkan untuk  menguasai Korea dan Indo Cina dan daerah Asia Tenggara.
Anasir Komunis  Cin Peng di Senanjung Melaya, di Filipina dan di Indonesia diperangi bersamaan ---- persiapan penguasaan lapangan enerji di Timur Tengah dengan memperkuat, Negara Yahudi Israel.
Mata rantai aliansi ditata --- NATO, CENTO dan SEATO digalang untuk mengkonsolidasi penangkalan kekuatan Blok Komunis. Penggalangan koalisi antar negara juga ditata di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Forum diplomasi menyongsong nantinya, Perang Korea dan,  apa yang kelak dinamakan Perang Dingin. Perlombaan Persenjataan Nuklir dan konvensional --- sampai persiapan Perang Bintang !
Dimulai dengan invasi pasukan Korea Utara menyerang Korea Selatan, berkobarlah Perang Korea (1950-53) --- Korea Utara dibantu dengan masif oleh Uni Sovyet Rusia dan Cina Komunis. Perang berkecamuk --- inilah uji kekuatan kedua Blok; Blok Amerika Serikat dan Blok Komunis yang memenangkan Perang Dunia II. Kedua Blok ini mempunyai kepentingan dalam gagasan penyatuan Korea. Bahkan Komisi PBB gagal melakukan inisiatif penyatuan Korea.
Sebenarnya diimulai sejumlah clash bersenjata antara pasukan Korea Utara dengan Korea Selatan di sepanjang perbatasan keduanya..  Dengan penarikan pasukan AS dari Korea --- di mana semula AS berpendapat bahwa Korea Selatan bukanlah perimeter pertahanan AS di Samudra Pasifik --- maka tak ayal lagi  Pasukan Tank dan Infantri Korea Utara pada tangal 25 Juni 1950 menyerang Korea Selatan --- menuju Ibukota Seoul, menduduki Pegunungan di tengah , kemudian juga di sepanjang pantai timur Semenanjung Korea. Perang diplomasi kedua Blok di PBB disusul dengan ................
Sovyet Rusia mengarahkan invasi ke Korea --- mendorong Presiden Amerika Serikat  Truman menyatakan "Perang", dengan mengirimkan Armada Ke-VII ke Laut Jepang melalui Selat Formosa. Dengan mandat PBB, AS dan Korea Selatan dibantu Inggris, Australia, Canada dan Turki membawa misi penyelesaian perang dengan turut perang di sana.
Jendral Douglas MacArthur adalah Panglima tentara AS di Asia Timur. MacArthur menetapkan sasaran adalah menghadang keganasan Uni Sovyet Rusia dan pasukan Korea Utara yang dilatih oleh Cina. Setelah pendaratan di Inchon pasukan Mac Arthur terus menusuk tentara Korea Utara ---- dengan mandat dari Sidang Umum PBB, MacArthur  diijinkan menyerbu ke dalam wilayah Korea Utara. Tanggal 19 Oktober Pyongyang diduduki, dan pasukan sekutu mendesak tentara Korea Utara sampai ke  Sungai Yalu.
Pasukan Sukarelawan Cina menyeberangi Sungai Yalu dengan kekuatan 180.000 orang --- pada tanggal 25 November 1950 pasukan Cina dengan kekuatan penuh mendesak pasukan PBB (baca AS dan Sekutu) sampai ke Parallel ke-38 --- Seoul untuk kedua kalinya jatuh !
Letnan Jendral Matthew B. Ridgway yang menggantikan Jendral Walton H. Walker (yang tewas kecelakaan pada 23 Desember 1950) --- melakukan pukulan untuk kembali melintasi Parallel Ke-38 pada bulan-bulan Januari-Februari sampai Maret 1951.
PBB sebenarnya wanti-wanti terhadap keterlibatan total Uni Sovyet Rusia dan Cina --- Sejak semula PBB melarang memprovokasi mendekati perbatasan Cina dan Manchuria atau perbatasan Sovyet Rusia. Amerika mengkuatirkan kekuatan nuklir Rusia, dan kemungkinan Uni Sovyet Rusia membuka front baru di Eropa.
Perang Korea mengorbankan  459.360 jiwa dari pihak AS dan Sekutunya (tewas, luka-luka dan hilang), 23.300 jiwa tewas adalah prajurit AS. Sedang dari prajurit Korea Selatan sejumlah 300.000 --- Berapa korban di pihak Korea Utara dan Cina --- tidak ada angka yang pasti. Tetapi diperkirakan antara 1,5 sampai 2 juta jiwa. Perang Korea tidak pernah secara resmi berakhir --- sejak genjatan senjata kedua belah pihak saling mengintai di masing-masing  kawasan De-militerisasi.
Perang Korea memberi pelajaran kepada Amerika Serikat untuk merubah Kebijakan Luar Negerinya --- terutama menghadapi kekuatan militer dan ekonomi Cina. Berakhir Perang Dingin dan keruntuhan Uni Sovyet dan Pakta Warsawa --- wawasan perlucutan senjata, berubahnya kekuatan nuklir di dunia --- ide penyatuan Dua Korea, di mana Korea Utara merupakan salah satu Negara bersenjata nuklir pula ---- membuat Amerika Serikat sangat berkepentingan, bahwa kekuatan nuklir Korea Utara harus dilucuti sebelum penyatuan dua Korea.
Sikap Korea Utara yang keras dalam menghadapi Amerika Serikat, sejak Perang Korea --- dan pengaruh AS terhadap Korea Selatan, merupakan kunci pemicu Perang Korea yang bakal berkobar. Kekuatan ekonomi dan militer Cina --- Cina dan Korea Utara dua negara nuklir di Asia Timur yang memayungi areal Samudra Pasifik sampai ke pantai Amerika Serikat. Bagaimana Peranan sekutu AS di selatan, Australia dan New Zealand, untuk mengambil risiko perang nuklir bukanlah hal yang tidak diperhitungkan.
Perang Korea (II ?) pemicunya hanya satu. Bagaimana inisiatif Korea Utara --- siapa yang memananaje Rencana perang itu, hanya satu negara super power. Cina --- hal itulah yang dikemukakan Profesor Samuel P. Huntington . Benturan peradaban Barat melawan blok Konfusiusisme. Amerika telah menyiapkan kemungkinan rival Cina, yakni India.
Rusia dan Cina mendukung kekuatan nuklir Iran ---Tampaknya Amerika mempersiapkan pula --- titik baru, Pusat Tenaga Nuklir di Saudi Arabia. Bagaimana Rusia dan sekutunya mempersiapkan kekuatan perangnya di Amerika Latin, sebagai kompensasi persiapan AS dengan sekutunya menghadang Rusia dan Iran.
Kita akan cari bocoran beritanya lebih lanjut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H