Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Politik

Serial Kesadaran Nasional (03) Pesan Amanat Saudagar Mangkubumi kepada Anak Cucu Orang Melayu Banjar

22 Desember 2009   06:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:49 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kutipan ini diambil dari Hikayat Banjar dalam buku J.J. Ras, Hikajat Bandjar, A Study in Malay Historiography; The Hague- Martinus Niijnhoff-1968.  Selanjutnya Ejaan dan saduran menurut versi penulis.

Tujuan penulisan ini, dilakukan secara serial dari berbagai "Kebijakan Nenek Moyang Orang Indonesia", agar anak cucu mempunyai Kesadaran Nasional, tentang nilai-nilai Bernegara, Berbangsa, selaku pribadi maupun anggota masyarakat yang mempunyai tanggungan amanat, di dalam kerangka NKRI.

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Tatkala sakit Saudagar Mangkubumi semakin parah, ia pun memanggil putranya Ampu Jatmaka. Maka berpesanlah beliau: " Hai anandaku, buah hatiku, cermin mataku, Ampu Jatmaka.  Kiranya ayahanda tiada lama lagi rasanya---panggillah kedua cucuku sayang". Maka dijeput Ampu Jatmaka-lah kedua anaknya,  Ampu Mandastana dan Lambu Mangkurat. Duduklah kedua cucu tersebut di dampingi nenekandanya.  Pertemuan yang begitu mengharukan---bertangis-tangisanlah mereka semuanya---bahkan diikuti pula para keluarga, sahabat handai taulan dan kawula. Gemuruh-lah suara tangis mereka, mendayu-dayu.

Maka berpesanlah Saudagar Mangkubumi : "Hai anandaku Ampu Jatmaka, seandainya besok ayahanda telah tiada---mangkat.  Insyaflah kamu dengan segenap keluargamu, sahabat handai taulan, serta para kawula semuanya. Agar kamu dikasihi---janganlah kamu kikir, berjiwa sosial-lah kamu.  Berbuat adil-lah kamu agar orang tidak dengki kepada-mu.  Jangan kamu melukai hati orang---orang akan benci kepada-mu.  Janganlah kamu mengambil sesuatu yang bukan hak-mu.  Cepat atau lambat kamu akan dilaknat Tuhan---kalau tidak terhadapmu, hukuman itu akan dialami anak-cucumu ! "   Kiranya pada kesempatan itu, banyaklah amanat dan pesan Saudagar Mangkubumi kepada anak- cucunya.

Kiranya bukan Saudagar Mangkubumi saja yang mewariskan Nilai-nilai Luhur kepada anak-cucunya, ratusan kalau tidak ribuan---Nenek moyang orang Indonesia, dari segala suku, di seluruh penjuru tanah air---menebarkan benih untuk memoles hati nurani kita---untuk membuat kebajikan kepada masyarakat dan bangsa-ku Indonesia.  Mencuri dengan alasan apa pun ada hukumnya di dalam tatanan adat orang Indonesia---apatah lagi tindakan korupsi---bukan saja melanggar etika melawan hukum, tetapi Tindakan Korupsi juga ---melawan amanat hati nurani, amanat bangsa, amanat konstitusi berbangsa dan bernegara.  Insyaflah bangsa-ku !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun