Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seorang Gadis 13 tahun Tertidur [Puisi dari Jendela Bis – 09]

26 Maret 2011   13:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:25 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13011435041142447229

Gambar berpacu dalam bingkai antara Bekasi dan Jatinegara

Jam 7.47 pagi

Antara Bekasi-Kranji-Cakung-Klender Baru, dan Jatinegara lagi

Gadis itu tertidur dengan kepala terkulai

13 tahunan

pahanya tercilak tidak memakai celana.

Ia kecapaian dari lepas magrib sampai dini hari --- melayani lelaki di taman Jatinegara, tempat bermain judi dan mereguk kopi

Lelaki suka-suka --- para Gembel ibu kota

Di bawah bougenville tak berduri --- dua tiga daunnya berwarna lila

Uang 63.150 rupiah disetorkan pada bos, alamatnya di bawah jembatan layang Jatinegara.

Ia kelelahan --- ia tidak ada yang memijat, tetapi dini hari itu setelah uang disetorkan---Ia memijat,

setelah itu bos memangkunya di atas ban bekas,

truk

enjot-enjotan di atas ban truk

ia sengsara --- tiada yang membela , kecuali bos yang ada tattonya di pusernya --- gambar bendera nazi

dulunya Wati adalah pengamen anak-anak piyek,

begitu merebak ia tertidur di gerobak mbak Sani --- ia menjadi pelayan lelaki, apalagi seperti  raja Jawa yang suka payudara “ri randu”

kategori ri randu.

iya Wati mempunyai payudara ri randu.

Ia menjadi gundik si Obet raja si raja tega.

Bertatto di pusernya --- juga ada di bahu kiri gambar palu arit

Namanya Obet

Si Wati kelelahan

Kepalanya terkulai di bibir ban bekas

Bekas truk

Adakah komisi-komisian di Negara ini, yang peduli pada kelelahan anak gadis 13 tahunan

Di tepi rel kolong jembatan layang di Jatinegara.

Dia Wati anak jalanan

Gembel yang capai ketiduran.

                                    (MWA)

[caption id="attachment_96950" align="alignleft" width="300" caption="Dari batu pal, mampir di gorong-gorong --- nasib manusia pada rel yang sama. Dari Sana mampir ke Dunia yang fana."][/caption]

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun