[caption id="attachment_133106" align="aligncenter" width="800" caption="Apalah Arti Kekayaan ? Selain Manusia bebas melakukan sesuatu melewati Batas Kemanusiawian (?) "][/caption]
Ingat Tris ?
Di bawah Kelapa Gading rumah Tante Yo
Kita berfoto ---- rambutmu sebahu
Baju ungu, dengan mode berlubang amor di dadanya
Terlihat lekuk buah dadamu yang memang sedang ranum-ranumnya
Ingat Tris ?
Kita dipisahkan kaca jendela bis di pagi yang berembun
Pelan-pelan gerakan bis mengakhiri pertautan
Aku kembali ke kampus
Kamu kembali ke Purwokerto
Ingat Tris ?
Kubelikan celana dalam yang berwarna-warni polos
Ku antarkan ke Karang Kobar
Di Purwokerto, aku takut bertemu Bapakmu
Ingat Tris ?
Ronggo Semangsang di tengah jalan
Aku takut pada bapakmu yang CPM itu
Sang Komandan.dengan kopel rim dan baretnya.
Ingat Tris ?
Kita makan siang di Hot Pot Jalan Sabang
Sayuran dan sea food, kuah saus yang lezat dengan potongan daging
Terkenang daku membawakan roti bakar kegemaranmu dari Semarang,
Rasa macam-macam --- dalam adonan hari depan yang menanti.dalam keraguan
Di Karang Kobar Raga Semangsang.
Kini kamu tawarkan investasi besar-besaran di kotaku, Batam
Aku terbatuk-batuk, keselak.
Tris ingat ?
Di mobil bertiga dengan anak buahmu
Terbatuk-batuk keselak karena diingat orang
Siapa ?
Si Kukuh anak Semarang --- Tuti Andanari anak Surakarta.
Kini kita berada di Brisbane dalam Lautan Kekayaan
Kini kita bersua dalam acara-acara antar kota dan benua
Jangan lupakan Kelapa Gading Tante Yo
Dan teman-teman yang tertinggal di Jalan Seroja Selatan.
Di Semarang.
Terakhir Haiku-ku :
“Di Pelabuhan,
Pantai Semarang kita
Ber-ombak malam”
Ingatlah !
(September ini, aku enampuluh enam kamu pas enampuluh}
[MWA]
*)Foto ex Internet
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H