Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Presiden RI Susilo telah Gagal? [Polhankam – 10]

11 Juni 2011   03:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:38 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_113510" align="aligncenter" width="300" caption="Ahoy, Rakyat dan Dia-dia Mengacung-acungkan Jari !."][/caption] Pidato Presiden RI Susilo dalam Presidential Lecture di depan Anak-anak muda Calon Pimpinan Nasional masa depan (Young Leaders), antara lain tentang Calon Pilpres 2014 --- ada yang menyimpulkannya, bahwa ia menyadari kegagalannya :

  1. Memenuhi Janji Kampanye, sehingga nyatanya Rakyat Pemilihnya terkecoh (Hasil Pooling).
  2. Janji-janjinya sebagai Presiden RI akan menghunus pedang (harusnya ditusukkan atau ditebaskan) terhadap Koruptor, nyatanya  hanya pepesan kosong. Karena Aparat Hukumnya lemah dan gagal melaksanakan tugas (ingat Amanat Reformasi 1998).
  3. Membina Partai Demokrat yang merupakan instrumen politik untuk demokratisasi di Indonesia --- ternyata Bendahara Umum Partai Demokrat terpaksa dipecat karena diduga kuat terlibat kasus Korupsi.  Kasus-kasus korupsi yang terungkap makin jelas Sistematik dan mengancam APBN; serta Ketahanan dan Kedaulatan NKRI.  Secara Budaya , Peradaban dan Geo Politik Internasional.
  4. Melakukan pengendalian terhadap APBN Kementerian dan Lembaga-lembaga Negara dalam melaksanakan Tugas & Kewajiban Konstitusionalnya. Mulai terungkap banyaknya kasus-kasus Korupsi yang harusnya dihukum --- tetapi Penegakkan Hukumnya gagal, lambat dan sirna --- kasus korupsi melahirkan derivatif korupsi baru lagi terus menerus menjadi pembudayaan.
  5. Melaksanakan Penegakan Hukum terhadap Kasus Bail-Out Bank Century yang telah diputuskan oleh Sidang Paripurna DPR-RI ---  Negara dan Rakyat perlu penyelesaian kasus korupsi itu --- karena menyangkut hari depan Ketatanegaraan dan Moral Pejabat--- baik secara hukum maupun politis.  Harusnya Visioner.
  6. Melaksanakan Direktif dan Instruktif di awal tahun 2011 serta Instruksinya mengenai Kasus Mafia Hukum dan Perpajakan --- pada hal itu menyangkut Tugas dan Kewajiban Konstitusional.  Perlu didengar kemajuan dan metode lebih lanjut.
  7. Bekerjasama dengan Legislatif untuk mengalokasikan dan mengendalikan APBN yang sesuai dengan Kebutuhan IPOLEKSOSBUD HANKAM --- terutama HANKAM, karena secara militer NKRI terlemah di Asean (Ingat pidato Presiden Megawati, bahwa Indonesia hanya kuat bertahan selama 3 hari) --- jangan-jangan saat ini kekuatan itu telah berkurang. Perlu tindakan Manajerial yang drastis di Kementerian Keuangan dan di Parlemen.
  8. Meningkatnya  ATHG, berupa : terorisme, banditisme, peredaran narkotika, peredaran jual -beli senjata, penyelundupan, pungli, anti kerukunan sosial  di dalam masyarakat, kapasitas infra-struktur dan logistik yang tidak rational, masalah pengelolaan Sumber Daya yang merugi --- Ketahanan Pangan, Ekonomi Energi Nasional, Keputusan Badan dan Forum Internasional yang mengikat dan memperlemah posisi Indonesia --- karena Indonesia tidak proaktif dan inovatif dalam time-frame, mutu Pendidikan Nasional bukan saja Link & Match dengan kebutuhan Budaya dan Ekonomi nasional, tetapi harus menjurus mengatasi kesenjangan dengan pihak luar, daya saing Indonesia yang sangat lemah, dll.

Lho, banyak sekali --- memang iya !   Itu semua sendi-sendi yang menopang NKRI untuk survive dan berkembang. Jadi memang jangan sembarang Bakal Calon Presiden RI yang mendatang, umpamanya :

  1. secara Konstituional Susilo Bambang  Yudhoyono --- tidak bisa lagi; maka Bakal Calon lebih baik Mahfud MD
  2. bukan Bu Ani  Yudhoyono --- tetapi DR Sri Mulyani Indrawati (kalau sudah clear Kasus  Bail-Out Bank Century ; secara Hukum dan Politik)
  3. bukan sosok militer --- lebih baik Bakal Calon dari Sipil, seperti Mahfud MD,  Sri Mulyani Indrawati,  Didiek J. Rahbini, Anies Baswedan, dan lain-lain; yang track-recordnya terekam sukses, bersih dan visioner.

Agar Presiden RI dan Rakyat dapat menyatukan tekad dalam sisa waktu periode ini --- sebaiknya DPR melaksanakan Pasal 20A Undang-undang Dasar 1945 Amendemen,  terutama  Ayat (2) ".................., dan hak menyatakan pendapat". Rakyat dan Negara Indonesia harus dibuat tentram (jangan tiap hari hanya dijejali hura-hara isu dan berita negatif ) --- lebih visioner dan efektif .............berita Kemajuan Pembangunan, bukan angka-angka dan BLT--- gantinya, seperti  Kelompencapir dan Temu Bicara dengan Rakyat. Presiden RI harus bersama dengan Rakyat-nya --- agar tercipta " Gemah Ripah Loh Jinawi , Tata Tentrem Kerta Raharja." Amin !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun