Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesawat Kepresidenan dan Kerajaan untuk Melarikan diri (Karikatur)

6 Maret 2012   01:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:27 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1330996616518614802

Sejarah mencatat banyak Raja dan Presiden mengakhri perjalanan Kekuasaannya dengan melarikan diri dari Negeri dan Negaranya. Alas an utamanya melarikan diri dari Jerat Hukum atas perbuatannya mengakhianati Negara dan Bangsanya.

Mereka takut juga dengan amuk massa Rakyatnya ---- dihukum mati, dimatikan dengan nista atau mayatnya di permalukan digantung di Lapangan untuk ditonton --- ingat kisah kematian Benito Mousolini sampai Khaddaffi.

Begitu pula penggulingan Raja Mesir Farouk (1920-1965) --- raja yang berfoya-foya dalam gelimang Budaya Korupsi selama memerintah 1936 -1952. Jenderal Naguib menggulingkannya di tahun 1952.

Mantan Presiden Phillipina, Ferdinand E. Marcos (1917 – 1989) berkuasa di Phillipina sejak 1965 sampai digulingkan 1986. Marcos adalah presiden yangmerusak-porandakan ekonomi, menyuburkan Budaya Korupsi, dan melakukan kriminalisasi lawan-lawan politiknya --- sampai pembunuhan Pemimpin Oposisi Benigno S. Aquino Jr --- dan melakukan kejahatan Pemilu.

Begitulah akhirnya Frdinand E. Marcos melarikan diri ke Negeri Keduanya, Amerika Serikat. Dia dan isterinya tertuduh berbagai kasus hukum. Ia mati sebelum menjalani proses hukum.

Ingat Sahabat Negeri Uncle Sam, Muhammad Reza Shah Pahlevi (1919-1980). Ia berkuasa di Iran sejak 1941 --- ia sahabat, dan menjadikan negerinya menjadi Sekutu handalan Amerika Serikat --- dalam tahun 1961 ia menggerakkan pembangunan Iran Modern.

Konon namanya Revolusi Putih !

Budaya Korupsi dan pengendalian inflasi dalam perekonomian yang palsu, mengoperasikan Dinas Rahasia, SAVAKuntuk tujuan mengamankan kekuasaan rejimnya --- membangunkan Rakyat Iran menggulingkannya.Ayattullah Ruhullah Khomeini memimpin Revolusi Islam itu.

Shah Iran itu kabur ke Panama, dan kemudian ia berdiam di Mesir, di mana ia meninggal dunia di sana.

Setelah Indonesia merdeka belum ada sejarahnya --- Presiden RI melarikan diri ke luar negeri --- membawa kasus hukumnya.Belum ada !

Yang ada baru --- membawa kasus hukumnya ke Liang Lahat.Tetapi untuk menyontoh skema penyelesaian kasus korupsi --- para Koruptor melarikan diri ke Luar Negeri. Bisa ditiru !

Para Politisi suka memakai ide Klasik opportunistik, seperti Niccolo Michiavelli --- maupun Konglomerat Hitam seperti Eddy Tansil dan kawan-kawan.

Boleh juga (?).

[MWA] (Karikatur Sospol -39)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun