Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Parfum, Mashurnya Nusantara adalah Wewangian dan Rempah [Features – 30]

8 September 2010   09:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:21 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mulier recte olet ubi nihil olet, seorang perempuan itu justru harum (baunya) ketika dia tidak mengoleskan wewangian samasekali (Plautus). Memang dulunya parfum dioles --- parfum ala Timur Tengah pun dioleskan, walau ia berbentuk cairan.

Beberapa masa yang lalu, sekitar pertengahan tahun 60-an --- parfum modern, disamping yang disemprotkan ada pula yang berbentuk cream yang harum --- ya pemakaiannya dioleskan.

Sebelum parfum yang disemprotkan secara botol yang bertekanan --- Spray atomizer naturel, atau vaporisateur naturel spray --- ada botol khusus dengan pompa, untuk menyemprotkan parfum yang tidak dilengkapi dengan spray bertekanan. 

Bahan parfum ada yang berasal dari kekayuan, akar, getah, daun, bunga atau pun buah yang diproses menjadi bibit wewangian --- ada pula dari yang berasal dari kelenjar binatang hidup, dan lemak perut ikan paus --- yang diambil dan diproses menjadi bibit parfum.

Budaya parfum di mulai di Mesir --- dalam rangka pengawetan mummy di dalam piramid kuburan para Ningrat.  Dari mana mereka mendapatkan bahan-bahan wewangian dan pengawetan ?  Yang ajaib adalah beberapa item perdagangan international dari Nusantara adalah bahan wewangian --- secara estafet didatangkan dari Sumatera, berupa getah kemenyan, kapur barus, kayu gaharu dan cendana --- lantas wewangian yang berasal dari rempah dan kayu juga bisa berasal  dari berbagai pulau Nusantara.

Memang pada mulanya bahan-bahan wewangian itu, untuk mendapatkan wanginya dilakukan dengan pembakaran --- berupa bubuk ataupun keratan kayu. Terutama digunakan dalam upacara-upacara  ke-agamaan.

Asal kata Perfume (English) adalah dari bahasa Latin, per (melalui)  dan fumus (asap). Kemudian ditemukan manusia bahwa wewangian itu bisa mencegah pembusukan --- maka  jadilah bibit wewangian menjadi bahan pengobatan dan pembalseman mayat --- makin mengasosiasikan manusia, bahwa wewangian adalah sesuatu yang dekat dengan dunia gaib dan kematian………

Ratu Mesir yang paling mashur, Cleopatra kalau mandi menggunakan minyak-minyakan yang mengandung wewangian --- yang uniknya agar senantiasa mencium bau yang wangi, maka Cleopatra pun membarutkan layar kapalnya dengan bahan wewangian --- alangkah eksotis kehidupan Sang Ratu dalam alunan sepoi angin di Sungai Nil, dan deburan riak yang meningkah getaran di lambung kapalnya --- pantaslah romantis dan erotisnya kehidupan cinta dan seks-Sang Ratu.   Sehingga ia memenangkan diplomasi terhadap Kaisar dan Jenderal Romawi. Julius Ceaser dan Mark Antony --- terlelap dalam pelukan Cleopatra yang harum.............

Wewangian modern pertama sekali yang diramu dalam cairan alkohol --- pada tahun 1370 dipergunakan oleh Ratu Elizabeth dari Hungaria. Itulah yang me-legenda cairan demikian dinamakan Cairan Hungaria……….

Parfum menjadi gaya hidup di Eropa setelah tahun 1500 --- dan Perancis adalah Negara yang menjadi pusat industri dan budaya wewangian. Dan parfum menjadi produk yang mendampingi industri busana dimulai tahun 1920-an oleh para designer Paris di Perancis. Disusul kemudian oleh para perancang di Amerika Serikat.

Di Nusantara, dari mana tumbuhan eksotis yang menghasilkan wewangian, telah ramai pula digunakan di kalangan Ningrat maupun masyarakat --- terutama para wanita, sejak jaman klasik dulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun