[caption id="attachment_140162" align="aligncenter" width="300" caption="Kenangan anak Jajahan --- doeloe Kolonialis Imperialis kini para Koruptor para Bedebah."][/caption]
Ada Kebo
Di Republik Lo Gila Gelo
Bo
Presidennya cantik bak La lolo
Â
La Lolo Sosialitta gadis Maracaibo
Kebo gila pujaan Orang Pacitan
Kalo pabila Lo menuntun kebo
Banyak Orang tertawa di Jalan Sudirman
Â
Banyak Orang tertawa di Jalan Sudirman
Bukan topeng monyet jadi tontonan
Kebo Giro nyanyian kami
Kebo Gelo idola demo masa kini
Â
Topeng Monyet jadi tontonan
Orang Betawi jadi Pahlawan
Tahun 20-an sampai sembilan lapan
Apakah kini yang akan Engkau tampilkan ?
Â
Rakyat Miskin jadi Obyekan
Orang Papua jadi sialan
Hutan ditebas emas dikuras
Nasib tak menentu di Negeri Bebas
Â
Â
Nasib tidak menentu di Negeri Bebas
Kurs Rupiah akan segera goyah, pabila tiada TKW dan Beras
Apatah lagi Pasar di Dalam Negeri, diserbu Barang Asing di mana-mana
Utang Asing akan menjadi tarohan, Koruptor menari semena-mena
Â
Â
Oh Rakyat Republik Lo Gila Gelo
Jangan pilih Presiden jangan pilih Raja --- Orang yang gila pada cermin dan kaca
Cermin dipuja-puja --- Rakyat terpuruk dibiarkan tetap menjadi gelo
Baiknya sekarang mencari Pemuda bak Tan Malaka
Â
Tan Malaka  Jagoan Asia --- kebanggaan Orang Indonesia
Ia berkorban untuk Indonesia Merdeka
Tak gemar Citra, tak gemar Harta
Biar binasa untuk Indonesia
Â
Â
Kebo Gelo dari Bandung
Digiring orang ke Tiang Gantungan
Para Koruptor segera kebingungan
Bila Hakim  men-vonis tidak tanggung-tanggung.
Â
Â
Republik Lo Gila Gelo
Elitenya kaya --- Rakyatnya papa jelata
Para Bedebah berlambang ber-Raja-kan Kebo
Beritenya ape, sampe Rakyat tetap menderita ?
Â
Presiden cantik lagi berkaca
Anak Betawi lagi demonstrasi
Sinden cantik memakai pupur
Gunungan tancap, cepat atau lambat dia harus mundur.
Â
Â
[MWA] (Puisi dari Jendela Bis – 11)
 *)Foto ex Internet
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H