Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Humor

Pantun Banjir Air Mata Indonesia (Karikatur)

4 April 2012   03:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:04 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1333510857872469601

1,

Ketipak-ketipak-ketipung

Orang Cina memakai Kucir

Pemerintah mendadak bingung

Jakarta dilanda Banjir

 2,

Ada Udang di Kota Mandiri

Ada Hambalang di Bukit Korupsi

Para Menteri tidak mandiri

Sudah terpilih --- malah diapusi

 

3.

Sudah terpilih diapusi

Ada sipir kena tempeleng

Kalau menteri salah seleksi

Berarti si pemilih tidak Cespleng

 

4.

Banjir Air mata si Demonstran, juga menangis konon si Raseksi

Demonstran menangis mengais rejeki --- si Raseksi minta diruwat dalam Koalisi

Kalau Jakarta banjir dapat kiriman --- si Bapak pusing karena Koalisi mesti direvisi

5.

Buat apa tuan kebingungan --- Jokowi Satria Handalan

Tiba-tiba dia sudah sowan ke pasar dan jalanan (Raseksi menunggang Orang Kumisan)

 

6.

Jokowi memakai corak Tartan --- merah-hitam warna corak kotak-kotak kemejanya

Si Ahok  Anak Biliton --- kerjanya rapi seperti Jokowi

Jangan pilih --- Calon bersandar pada Orang Banyak Kuasa-nya

Kerjanya pastilah sejenis dengan Raseksi yang seksi pemakan “Kui” (?)

 

7.

Raseksi pemakan beton dan dana apbn

Rakyat memakan beton dari tempat sampah buangan

Baiklah dicoba si Orang Biliton --- Laskar Pelangi, tempat Bung Karno dalam pembuangan.

Siapa tahu Busway dirombak jadi Busrail pln.

 

(sengaja pantun puisi ala on line, secepat kilat ide kesampaian --- “Kui” semacam itu )

 

[MWA] (Karkatur Sospol -55)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun