Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Money

Orang Cerdas yang Memakan Tempe, Orang Tolol yang Mengelola Kedele (Karikatur-73)

29 Juli 2012   01:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:29 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_196945" align="aligncenter" width="473" caption="Grafis MWA-Karikatur 73"][/caption]

Ingat Gus Dur diolok-olok dengan Pribahasa Jawa --- “Pagi ‘dele sore tempe !”. Gus Durtergelak-gelak dengan badan terguncang ala Jaya Suprana.

Terbelalak biji mata dan liang telinga menyaksikan penjelasan Pembantu Presiden RIBidang Ekonomi yang diwawancarai Metro TV (bersama Kepala Bulog) ……………….. : Krisis kedele, tempe tahu karena Pertumbuhan Ekonomi Indonesia……………”

Barangkali (?) maksudnya dia :

1.Pertumbuhan Ekonomi Indonesia menimbulkan makin banyak Orang Miskin menjadi golongan yang berpendapatanlebih tinggi --- jadi masuk golongan pemakan tempe dan tahu.

2.Pertumbuhan Ekonomi makin banyak segala Manusia Indonesia menyukai Kedele, Tahu-Tempe.

3. Pertumbuhan Ekonomi mendorong Kedele menjadi input untuk Industri dari Investasi baru.

Ih, baikpendapat begituan dikaitkan dengan “Pertumbuhan Ekonomi Indonesia” atau pun geger “Musim Kemarau Panjang USA” apalagi ada Udang di Balik Batu “Kartel Perdagangan Kedele Impor”.

Jalan pikiran aneh --- seolah-olah Pemerintah tidak cerdas mengelola Network Planning --- kalau memang ada pertumbuhan ekonomi dan kartel jahat.

Dikaitkan pula denganide baru pembentukkan …………….. Anak Badan Usaha “Perum BULOG”di bidang Pangan .Proyek apalagi ini ?

Ada kaitan dengan Pemilu 2014 dan ‘nafsu Syahwat melanggengkan Kekuasaan’ ta ? Pak Dahlan kepriben Je (Kroco ).

Masalah sederhana itu :

1.Sektor Pertanian tidak dikelola secara Cerdas dan Komprehensif, me-manage produktivitas dan Linkage semua sektor Produksi dan Konsumsi

2.Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan tidak inklusif dalam Paradigma Kebijakan Pemerintahan. Masalah Perekonomian --- permintaan dan penawaran, dan Sistem Distribusi dan Logistik tidak ada konektivitas.

3. Tidak berkemampuan Visioner dan antisipatif, dari 2009 telah banyak pihak --- termasuk PBB mengingtkan bahwa, USA tahun 2013 akan meningkatkan pemakaian bahan pangan menjadi ‘input’ industri “energy terbarukan”. Harga akan cendrung menanjak, ancaman kelaparan di dunia akan meningkat.

4.NKRI terancam krisis pangan dan kelaparan --- kalau cara berpikir dan kinerja Pemerintah (2014-2019) mendatang, masih terpilih Orang-orang model Kompetensi Pimpinan Nasional dan Elite yang duduk di Lembaga Negara sekelas mereka-mereka saat ini.

Kroco berpesan :”Hargai Keringat Petani Indonesia --- manage harga yang mendorong produktivitas pertanian ! Tingkatkan produksi nasional, Kartel itu, yaitu itu-itu juga Cik ”.

[MWA] (Karikatur Sospol -73)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun