Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Money

One Day No Rice, Tidak Cukup Boss; Merubah Habit-nya [EkonomiNet – 16]

31 Juli 2011   13:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:13 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13121195351088220111

Tingkat Kebutuhan Beras di Indonesia ---dapat dipengaruhi oleh Tingkat Kelahiran, Kenaikan Produksi Beras, dan Diversifikasi Bahan Pangan.

Lantas ?

Konon (masalahnya, tidak mendengar gaung kampanyenya, direktif dan pelaksanaannya) --- apa lagi keberhasilannya.Konon sejak 2010 Kementerian Pertanian telah meng-instruksikan para Gubernur dan Kepala Daerah, untuk mengurangi konsumsi nasi, lewat kampanye One Day No Rice ---Media Indonesia, Ekonomi Nasional, 25072011.

Habit, perangai mau dirubah dengan gaya Fun--- Fun Bike, One Car-free Day.Ahoy !

Masalah Nasi yang menjadi menu utama di Indonesia --- bisa menjadi masalah besar apabila :

1.Gagal panen di Indonesia, baik karena pengaruh iklim, bisa pula pengaruh menurunnya kapasitas infrastruktur pertanian --- irigasi dan saluran.

2.Meningkatnya harga pupuk karena pengaruh harga gas internasional --- maupun jenis lain yang harganya meningkat di pasar internasional --- dan ini satu lagi kelemahan di Indonesia --- gangguan sistem logistik nasional, distribusi terganggu. Gangguan hama dan tingkat harga obat-obatan sarana produksi pertanian.

3.Stock Nasional terancam karena terganggunya impor;tingkat persediaan di pasar internasional, harga naik, krisis moneter kalau Indonesia sampai terlibat --- gangguan cadangan devisa atau kenaikan kurs dollar (tidak percaya Cadangan devisa Indonesia kuat, tanpa bubble economy hot money yang berspekulasi di Indonesia) --- kelesuan di USA dan Eropa, kapan rebound ? Kalau Hot money melesu apakah Ekspor Indonesia bisa cepat mengkompensir ?Untuk beli beras mas !

4.Selain peningkatan produktivitas panen padi --- juga memperhatikan segi rendemen proses pasca panen.Rada boros yang terbuang.

5.Itu tadi, Pengendalian Tingkat Pertumbuhan Penduduk harus mantap --- sesuai dengan tingkat produktivitas pertanian di bidang Beras.

6.Upaya lain, yakni Kebiasaan Konsumsi Beras sebagai bahan pangan utama dirombak--- rencanakan dengan rapi Diversifikasi Bahan Pangan :

a.Deklarasikan Bahan Pangan Indonesiaadalah : Beras, Jagung, Sagu, Umbi-umbian dari Merauke sampai Sabang

b.Bukan One Day No Rice --- tetapi mulai Gerakan Sarapan berbahan Jagung, Sagu, dan Umbi-umbian setiap hari (Kementan waspadai ketersediaan hasil pertanian tersebut)

c.Gerakan Nasional Menggunakan Bahan Sagu --- roti, kue, empek-empek, baso, cireng dan segala panganan/snack untuk rapat dan perhelatan

d.Tepung Roti, terigu yang harus impor bertahap dikurangi --- Gerakan Nasional Memakan jagung , dari jagung direbus instant, sampai dibuat Tortila, Nasi Jagung dan lain-lain --- yang cocok dimakan dengan sayur lodeh dan sambel.Kementerian Pertanian dan Bulog harus giat berkampanye, menjaga persediaan dan Kampanye Nasional makan hasil pertanian nasional.

e.Singkong, Boled, dan Umbi-umbian serta Gaplek dan tepung turunan semacamnya, menjadi Kebangga Nasional sebagaibahan makan pokok maupun jajanan Indonesia.

Gerakan Nasional itu bukan di-instruksikan kepada Gubernur dan Kepala Daerah oleh menteri Pertanian --- tetapi dari Presiden RI kepada seluruh RakyatNKRI, semua Birokrat bekerja untuk mensukseskan Program Nasional Merombak Prilaku Konsumsi PanganIndonesia(Pronas Melakukan Pangan Indonesia).

Pasti sukses dengan tindakan-ikutan, seperti berikut ini :

1.Keteladanan Presiden RI dan Para Menteri dan Birokrasi-nya.Gaya Hidup Sederhana --- Senasib dengan Rakyatnya.

2.Memberantas Budaya Korupsi dengan Tegas dan Keras

3.Tingkatkan Produktivitas Pertanian dan Pendapatan Petani

4.Isu Nasional hanya satu : Pro Poor, Pro Job, Pro Growth --- dan Pro Melakukan Pangan Indonesia !

Program Nasional Merombak Prilaku Konsumsi Pangan Indonesia --- Pro Melakukan Pangan Indonesia --- berarti Menyintai Petani Indonesia , meningkatkan potensi Ketahanan Pangan Indonesia, menghargai potensi Budaya Pangan Lokal Nenek Moyang Orang Indonesia--- meng-efisienkan Cadangan Devisa untuk PembangunanIndonesia (Ipoleksosbud Hankam).

Kalau Gagal --- pertanda Pemerintahan yang gagal merangkul Rakyatnya dengan pandangan Visioner.

Hebat kali Bah, Abang ini --- macam si Marjuki saja kulihat. [MWA]

[caption id="attachment_122585" align="aligncenter" width="300" caption="Mari sehari-hari Kita membiasakan bahan makanan selain Beras --- Okay kita sarapan Tiwul plus Cenil dan Singkong rebus dicocol pada Sambal Terasi. Ubi Cilembu plus Cireng juga Okay --- di akhir pekan kita makan Gatot dan Tortila jagung dengan Kari Ayam --- Alhamdullillah. Sahur dengan Empek-empek plus Sayur bening Bayam plus Oyong. Gaplek dengan Ikan Gabus Asin juga Okay."][/caption] Ini link satu lagi, soal Ketahanan Pangan juga :

http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2011/07/26/orang-miskin-indonesia-harus-makan-pangkin-aji-gile-tajuk-ide-%e2%80%93-44/

*)Foto ex Internet

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun