[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Selamatkan Indonesia !"][/caption] Bisakah mengalami seperti Yunani atau Portugal dan beberapa Negara Eropa saat ini ?Mungkin sekali !
Mungkinkah Indonesia mengalami Krisis Moneter lagi seperti yang disebabkan Krisis Moneter Asia 1997-98 ?Bisa sekali !
Mengqpa ?
- APBN Indonesia terus menerus mengandalkan Utang Luar Negeri --- tutup lobang gali lobang untuk mengatasi Defisit Anggaran.
- Indonesia tidak mampu memberantas Korupsi. Apa lagi Perpajakannya tidak adil, Konon Anggaran Pendapatannya dikuasai Mafia Pajak dan Anggaran Belanjanya pun dihisap oleh para Koruptor di Birokrasi-nya. Aliran pemungutan Pajak-nya pun di-manage secara koruptif oleh para Pelaksana dan Pos-pospengutipan sebelum sampai ke Kas Negara ( pada saat tenggang waktu itu lho).
- Cadangan Devisa mengandalkan Capital Inflow dari Luar Negeri yang bersifat Jangka Pendek dan Spekulatif. Sangat rawan Capital Outflow sangat mendadak, Indonesia bisa mendadak mengalami Liquidity Squeez.
- Indonesia memberlakukan Rejim Devisa Bebas --- Devisa hasil Ekspor bisa mencari pasaran investasi yang lebih aman dan menguntungkan di Negerilain (Parkir atau Investasi)
- Industri di Dalam Negeri sangat tergantung barang Impor (bahan dasar, bahan pembantu dan spare-parts)
- Impor Indonesia juga dominan barang konsumsi, bukan barang untuk investasi ( sampai saat ini). Ekonomi Enerji Indonesia sangat tergantung pada Impor (yang harganya sangat fluktuatif)
- Pasar Dalam Negeri dikuasai barang Industri dari luar negeri --- begitu pula barang konsumsi pangan (Krisis Pangan Dunia, harga cendrung meningkat, Indonesia harus menyediakan devisa yang lebih banyak untuk mengimpor bahan pangan)
- Pertumbuhan Industrialisasi tidak mempunyai “Linkage” yang mantapdari Hulu ke Hilir.Pembangunan Infra Struktur tidak optimistik.
- Indonesia tetap hanya menghandalkan ekspor bahan mentah--- sepanjang Negeri Industri berkembang di Asia Timur (Cina, Jepang dan Korea), India dan beberapa Negara Amerika Latin bisa stabil menyerap, aman --- Indonesia sangat tergantung, itulah yang mengamankan Indonesia selama 2008 -2010. Bagaimana kelanjutan Perang Dagang dan Ekonomi antara Cina dengan Amerika Serikat ?
- Jatuh Tempo Utang sangat tergantung keberanian Indonesia menetapkan Bunga Tinggi seperti sekarang ini --- Kebijakan Bunga Indonesia sangat mahal membebani Perekonomian Indonesia, baik secara moneter (inflasi) maupun hambatan pertumbuhan industri.
- Angka Pertumbuhan yang dicapai seperti gelembung yang rawan meletus dan menimbulkan krisis. Karena tidak berkorelasoi dengan kapasitas sektor riil
- Perekonomian Indonesia sesuai Konstitusi Undang-undang Dasar 1945 Amendemen belum terbangun sebagaimana semestinya --- sehingga Daya Tahan Domestik belum bisa diandalkan.
- Debt-Trap Utang Luar Negeri makin ketat se-iring dengan membesarnya Total Hutang baru; Krisis segera dialami Indonesia, begitu ada gelombang krisis secara eksternal (ingat Krisis Asia 1997 yang dimulai di Thailand dan Korea Selatan dan Krisis Keuangan di Amerika Serikat 2008 --- untung ada pertumbuhan yang menyeret Indonesia dari kekuatan Perekonomian Cina, Korea dan Jepang serta India). Berapa besar porsi Utang Luar Negeri Swasta saat ini, dan untuk apa, dan bagaimana kualitas-nya ?
Bagaimana Indonesia bertahan menghindari Krisis yang bisa datang mendadak sekonyong-konyong ?
Bagaimana Stabilitas Geopolitik di Asia Timur (Perang Korea II, Sengketa Klaim Cina di Laut Cina Selatan ) ?
Bagaimana Stabiltas Politik di Indonesia ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H