Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mini Cerpen (19) Ibu-ibu dan Noni-noni

26 Februari 2010   01:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:44 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Memang kesibukan memaksa orang mencari kesempatan, di setiap kesempatan akan ada peluang untuk berpetualang. Menghibur diri, menghibur hati nan lara.

Sekarang di restoran itu telah berkumpul ibu-ibu dan noni-noni.  Cantik-cantik dan semuanya dipoles dengan kosmetika dan parfum.

O- di sana juga ada tujuh pria di antara 28 wanita.  Ganteng, maskulin, dan prospektif.  Amboi !

Empat di antara mereka, ibu-ibu yang mensponsori pertemuan --- di beberapa meja ada susunan produk yang tertata rapi, juga ada hiasan rangkaian door prize.  Tampaknya pertemuan hura-hura, karena memang musik yang dimainkan ala R & B.  Membakar semangat.

Ibu Notaris angkat bicara --- basa-basi mengucapkan terima kasih atas respons para undangan.  Biz ini  menawarkan tambahan pendapatan dengan investasi yang tidak seberapa --- tetapi penghasilan yang menjanjikan.  Berikutnya ibu Ros tampil  mengetengahkan kesuksesannya --- Penampilannya meyakinkan, menjalankan bisnis ini selama delapan bulan belakangan ini.  Ia juga tidak lupa menceritakan pengalaman-nya dengan perusahaan MLM sebelumnya. Ia sukses dengan produk dan marketing plan Ibu Notaris.

Produk Supplemen itu dipromosikan pula oleh dua ibu yang cantik-cantik --- "Ini testimoni lho, saya alami sendiri --- sebelum saya mengikuti multi level ini, dan belum secara rutin meminum produk yang luar biasa ini --- kulit saya kering dan berkeriput !"

Ia mematut dirinya, melenggang lenggok ke sana kemari, sehingga dari segala perspektif memang jahud itu body, wajahnya pun segar, apa barangkali pantulan pakaiannya yang glamour.  Lelaki dan perempuan di situ saling membahas penampilan ibu itu.

Wanita sukses !

Di meja di tengah ruangan, yang diisi dua pasang manusia --- saling membahas. Ada pula si Centil, gadis berpakaian dinas suatu bank, tersipu-sipu karena bahunya ditarik si pemuda mendekat untuk berbisik.  Ia menggelinjang, karena memang nakal itu lelaki, ia sengaja memepet telinga si Centil dengan kumisnya.  Iiiiiiiiiiiiiiiiiiih, eeeesgh.

Lelaki itu Rob, yang mengundangnya ke acara itu, ibu Notaris - ia pemuda, sarjana elektro, kaya --- karena anak orang kaya. Umurnya sudah 28 tahun - mungkin dia lelaki aneh, belum pernah jatuh cinta.  Tetapi ia lihai main perempuan.  Penyakit apa ya ?

"Terimakasih, bahwa anda telah memutuskan untuk bergabung, kesuksesan di bisnis ini sangat tergantung pada, keputusan yang tepat waktu. Karena perusahaan kita adalah market leader dalam pemasaran suplemen herbal --- pengakuan internasional dengan sertifikasi yang dimiliki, menjamin kesuksesan anda di volume penjualan mau pun promosi karier di sistem kita ini. " demikian penjelasan ibu Notaris selaku Up-liner dan sponsor malam itu, menjawab beberapa pertanyaan.

"Bulan depan minggu pertama kita akan melakukan training mengenai Product Knowledge dan Leadership --- yang dipandu oleh Leader kita seorang Ahli Marketing, juga akan ada seorang pembicara tamu. Motivator terkemuka.

Kartu nama  untuk masing-masing  member akan siap pekan depan, sebelum kita ke Bandung untuk training"  Itu pengumuman Noni Suzi, seorang up-liner yang telah sukses juga.

Motivasi para ibu-ibu dan noni-noni itu bergabung --- bukan saja untuk memperoleh tambahan pendapatan, tetapi juga mengembangkan potensi pribadi.  Karena mereka sebenarnya pada umumnya adalah sarjana dari macam-macam bidang.  Kalau ibu-ibu, terutama yang telah berumah tangga --- kegiatan marketing ini, membangun jaringan --- juga berarti kembali bergairah dalam kemerdekaan setelah bertahun-tahun  terkungkung mengurusi anak-anak-nya.

Bagi yang noni-noni mendapatkan lingkungan komunitas baru --- dan MLM biasanya bekerja dengan bersemangat dan banyak juga acara happy-happynya.  Yang lelaki selain pendapatan, juga ada membawa misi petualangan, karena  mereka mempunyai alasan untuk menambah waktu di luar rumah.

Di kelompok ibu yang berjilbab terjadi diskusi mengenai cara mereka akan membangun jaringan - ia memang banyak kegiatan di luar rumah, ia mengikuti pengajian, mengurus Taman-Bermain, dan juga ikut beberapa kelompok arisan.  Pengalaman-nya membakar semangat ibu-ibu yang belum mempunyai jaringan, untuk berbagi pengalaman cara mencari lahan memasarkan produk dan membangun jaringan mereka.

Mereka optimis --- ini salah satu hasil pertemuan ini.  Optimisme !

Ada pula kelompok dua lelaki dengan tiga ibu-ibu, mereka mendiskusikan produk yang telah terbukti dialami ibu yang memberikan testimoni.  "Saya telah berumur 43 tahun --- belum tualah, "  Semua pendengarnya menggodanya, mereka ramai tertawa, yang lelaki sampai terbahak-bahak. " dulu kulit saya mengering, terutama yang menakutkan itu --- ini di wajah, tampak kerut di sudut mata dan di tepi mulut --- memang mens saya mulai tidak teratur.  Tetapi sejak  saya bergabung dengan ibu Mardi, up line saya --- meminum produk ini. Lihat wajah saya, rapi........dan mens jadi tertur kembali jeng.  Suami memuji  penampilan saya............."   Yang lelaki menggoda tentang libido bagaimana ?

Mungkin isterinya ada gejala dingin barangkali.  Wah- ibu itu tidak kalah seru menguraikan pengalamanannya tentang kehidupan seksualnya.

"Suami jatuh cinta untuk kedua kalinya !"

Di meja ujung tampak seorang bapak yang menjadi pimpinan pembicaraan --- rupanya ini kelompok pertemanan yang sudah  established,  konon mereka pernah bersama-sama di perusahaan MLM yang menjual produk yang luas spektrumnya.  Mereka memperbincangkan strategi dan taktik yang telah mereka kuasai.  Mereka bertekad sukses di jaringan penjualan  suplemen herbal ini --- mereka telah trampil membangun jaringan.  Bahkan mereka ingin menarik down line yang telah berpengalaman.  Hakekatnya MLM adalah perniagaan --- membutuhkan modal kerja dan naluri bisnis yang fokus.

Mereka tampaknya sudah biasa mengkombinasikan kesibukan mereka di kantor, di rumah tangga mereka dan usaha jaringan mereka.

Ada juga kelompok lain yang  tampaknya, pimpinan pembicaraan  para lelaki --- mereka malah membahas buku teori membangun jaringan dan tehnik-tehnik sponsoring.  Terdengar berkali kata-kata "networking" menjadi topik.  Di tangan lelaki berkumis dan berjenggot itu ada buku Dr Joe Rubino, "Mengembangkan organisasi MLM yang menguntungkan ".

Tampaknya ia tampil sebagai teorikus, " kita harus mempunyai visi yang kuat untuk sukses............Anda ingin menjadi apa ?  Anda harus mempunyai karakter, rumuskan kualitasnya (saya bisa membantu mengusutnya),  rumuskan apa yang akan anda lakukan, ini yang penting.............dengan siapa  anda akan melakukan-nya, ..........ini satu lagi : apa yang telah anda miliki dan apa yang masih akan dicapai ?  Kebutuhan Materi, kebebasan waktu-kah, atau alasan emosional seperti rasa puas, kreativitas.............tentunya kalau anda telah membangun jaringan sebagai investasi, itu tadi kebebasan keuangan dan passsive income......yang akan menjamin anda di masa depan"

Lelaki lain yang berpakaian batik berdiri, sambil mengemasi leaflet dan membawa formulir.  "saya bergabung malam ini, dan tadi ibu sponsor itu  mengatakan  akan ada gathering di rumahnya.   Kemudian ia berbisik kepada lelaki lain.  "Ia janda lho ".

Memang macam-macam side-product kumpul-kumpul begini --- di masyarakat yang penuh tekanan, semua mencari kartesis, yang bisa melegakan hidupnya.  Siapa tahu kebetulan ia pun duda yang mencari pasangan ?

Jam sembilan malam acara ditutup --- tadi cukup banyak peserta mendaftar menjadi down line, menjadi Independent Business Owner,  memang banyak di antara mereka menganggap marketing plan yang ditawarkan cukup mudah.  Dan ada di antara mereka  menganggap produknya sendiri juga baik untuk dikonsumsi keluarga di rumah.

Rob mempunyai taktik berbeda ia malah menjadi down-line si Centil (malam itu si Centil langsung mempunyai down-line)

Ibu Notaris sebagai Leader di usaha itu, senang saja karena sebagian besar para undangan menjadi member malam itu juga..

Tugas down-linenya untuk memfollow up yang belum memutuskan masuk malam itu.

Rob dengan mobilnya akan mengantar si Centil terakhir --- ada dua ibu-ibu yang juga turut searah, mudah-mudahan saja jam pulang ini --- lalulintas Jakarta sudah agak longgar.  Ia senang mempunyai teman baru, noni-noni  22 tahun yang bekerja di bank, ia sendiri karyawan perusahaan listrik. Dalam perjalanan rupanya mereka telah jenuh, tidak banyak berbicara.  Hanya Rob dan si Centil kadang-kadang berbisik saling mendekat.  Ibu-ibu dibelakang seperti sudah maklum saja...................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun