Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menteri Humbalang di Bukit Hambalang (Karikatur -83)

23 Oktober 2012   08:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:29 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13509807991587649681

[caption id="attachment_212774" align="aligncenter" width="473" caption="Grafis MWA --- Karikatur 83"][/caption]

(1)

Bukit Siguntang asal muasal Daulat Negeri Melayu

Dari Samudra Pasai sampai ke Gowa danTidore

Ketemu muka di Bukit Hambalang --- melipat-gandakan Proyek Wisma Atlet alang kepalang

Buat apa Negeri membuat Stadion PON kalau kinerjanya, menendang bola pun tidak bisa pas ke Gawang lawan.

(2)

Dari Solo sampai ke Pakan Baru --- isi koper uang milyaran, anak Melayu belajar menjadi Koruptor, dari Riau Daratan hingga Lautan.

Dari Dinas Kelautan dan Perikanan , baliknya bisa- bisa masuk tutupan

Atau malah menjadi menteri --- lagi-lagi geger lagi

Memang sebaik-baik negeri --- apatah Kepala Dinas apakah Menteri: PNS maling jadikan Kepala Negeri, Kepala Kodi di Negeri Kurcaci.

 

Usut punya usut ada ikan tongkol di dalam peti, kiranya ada komplotan ingin membalas upeti

Proyek PON sampai menjebol iman si Birokrat, biar tak selamat asal kebagian suap.

Gol !

Lompat-lompat si Katak Lompat, giliran siapa akan mendapat --- bala Hambalang bala Sang Laknat

Bola si Laknat si kue donat --- asal ingat PON proyek seukuran teri, Hambalang proyek si Ikan Buntal, anggaran kecil bisa ditiup bisa dibesarkan.

Kuasa siapa kiranya Sinuhun ?

“Ingsun titip trah lan partai ingsun.”

(3)

Kalaulah si Supporter sudah didakwa, kapan pula si Dia dipanggil paksa

Biar diintervensi, tak mengapa --- Rakyat ingin tahu apa siapa jaringan pukat di balik Bukit Hambalang celaka.

(4)

Mengapa Indonesia nan Kaya, menjadi manusia celaka kata Sang Buya

Indonesia Jaya karena pimpinannya, kata Jusuf Kalla --- (bukan karena  menyulap segala angka-angka berjangka).

Angka-angka bisa dibuat-terbalik-balik, seperti Anggaran  menjadi berjangka Multi-years --- tahun jamak kata Bang Garong, di Ruang Nusantara di Gedung Kura-kura.

 

Mengapa pula Menteri itu masih merunduk-runduk, seperti Pencuri pulang kepagian.

Ih,

 Menteri Humbalang di Bukit Hambalang hampir berpeluang.

Pulang.

Dari jendela Rumah Kebangsaan Indonesia Memilih Pimpinan, kami melihatnya.

 Panas kepanasan dingin kedinginan.

Puisi Pemulung mabok menghisap aroma Lem.

[MWA] (Karikatur Sospol- 83)

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun