Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Libya, Gurun Pasirnya Mengandung Minyak Bumi, Ada Al Qaeda, Ada AS dan Rusia [EkonomiNet -08]

6 Maret 2011   10:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:01 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12994071911235891092

[caption id="attachment_92779" align="aligncenter" width="300" caption="Libya dan Afrika Utara, front terdepan terhadap Eropa --- Militer dan Ekonomi"][/caption]

Libya adalah Negeri Arab yang kaya minyak, ia terletak di Benua Afrika bagian utara. Dalam ukuran luas, di Afrika Libya merupakan Negeri urutan ke-4.

90 persen wilayahnya terdiri dari Padang Pasir.

Deposit minyak bumi yang melimpah itu --- menampilkan peranan negeri itu menjadi Negara penting.Letaknya yang berada di utara Afrika, menjadikan negeri itu strategis bagi Negara-negara di Eropa.85 persen minyak bumi Libya di-ekspor ke Eropa.Beberapa Negara Eropa saat ini terbelit kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh jeratan Utang Luar Negeri --- bisa-bisa masalah kenaikan hargadan gangguan supply minyak bumi --- makin menyengsarakan Negara-negara Eropa itu.

Sebagian kecil produksi minyak bumi Libya juga di-ekspor ke Asia dan Afrika Selatan (Konon 50 persen kebutuhan Indonesia di-impor dari sana).

Menurut Energy Information Administration --- Libya mempunyai Cadangan Alam minyak bumi nomor 9 di antara 20 Negara (2006).

Jadi Krisis Libya kalau berkepanjangan, mempunyai efek yang telak bagi pemulihan perekonomian global --- apabila ekspor minyaknya terganggu dan terhenti, oleh karena perang saudara. Mempunyai efek yang signifikan terhadap perekonomian global.

Kita nantikan apakah Amerika Serikat yang telah ber-manoeuvre di liputan Laut Tengah (Mediterranian) dengan sejumlah kapal perangnya --- berani mendarat dengan berbagai alasan, via ResolusiPBB (?).

Atau bersabar --- menarik rambut di tepung, rambut tidak putus --- tepung pun jangan berserak.

Karena watak dan persiapan pertahanan Muammar al-Qaddafi cukup menantang --- ingat serangan AS terhadap Benghazi ( Teluk Sidra), pemboman Tripoli serta Benghazi (bahkan rumah Qaddafi), dan bandelnya Qaddafi dalam kasus Lockerbie.

Negeri itu sendiri lengkapnya disebut Negara Rakyat Sosialis Arab Libya --- Negara itu dipimpin Kolonel Muammar Al-Qaddafi sejak 1969.Dengan penghasilan yang melimpah selama 41 tahun pemerintahan Qaddafi,dicapai kemajuan --- terutama pada bidang Pendidikan dan Kesehatan, serta tentunya Pertahanan.

Kalau anda memasuki Jalan Tol Jagorawi dari arah Bogor ke Jakarta --- begitu masuk jangan lupa untuk memalingkan wajah anda ke Barat.Tentu anda akan menemukan bangunan Mesjid --- berwarna putih dengan arsitektur Arab-Afrika. Ya itulah Mesjid Al-Qaddafi.

Di negerinya juga banyak pembangunan fisik yang menyangkut --- infra struktur sosial, pertanian (ingat Libya hanya mempunyai sedikit lahan pertanian), dan militer.

Membaca bahan dari Encyclopedia dan Wikipedia serta Wikileak (sampai hari ini), banyak hal yang positif telah di capai Libya dibawah pimpinan Sang Kolonel.

Sebaliknya dalam kumpulan surat-surat politik di Internet --- banyak kutukan terhadap Qaddafi.Karena dalam puncak-puncak krisis yang dihadapi --- Qaddafi selama ini, ia siap menantang --- beberapa periode Presiden Amerika Serikat melakukan tekanan kepada Libya.Tetapi Qaddafi tetap tegar. Pada tahun 2006 Kementerian Luar NegeriAS di bawah Pemerintahan Presiden Bush memulihkan hubungan di antara kedua Negara (setelah 27 tahun berseteru).

Sebaliknya Libya mempunyai kedekatan dengan Italia (ingat back-ground sejarah Perang Dunia II) --- Qaddafi dengan Perdana Menteri Silvio Berlusconi pada 2008 menandatangani kesepakatan --- bahkan Libya memperoleh pampasan sebesar USD 5 billion, sebagai ganti rugi menjadi daerah pendudukan menjelang PD II.Dengan imbalan, Libya harus mengupayakan pembatasan kegiatan imigran gelap dari pantai Libya.

Ada hubungan Libya dengan Rusia --- kedua Negara itu membangun Pangkalan Angkutan Laut bersama di Libya (2008). Yang uniknya lagi berdasarkan tuduhan Qaddafi, bahwa yang bergerak menentangnya adalah Anasir Al Qaeda.

Lain dengan motif politik yang mengemuka dalam revolusi di Tunisia atau Mesir.

Wajar Al Qaeda (kalau memang mereka cukup kuat) akan menunggangi momentum revolusi di Afrika Utara ---- sangat strategis, karena ketergantungan Eropa dengan minyak Libya.

Kalau ada tiga kekuatan di Laut Tengah atau Afrika Utara saat ini ---Siapa di antara 3 kekuatan ini, Amerika Serikat, Rusia atau Al Qaeda yang masih berkepentingan untuk menyambung peranan Muammar Al Qaddafi ?

Amerika Serikat berkepentingan mengamankan pemulihan perekonomian Eropa, yang merupakan sekutunya terpenting.

Muammar Qaddafi adalah sekutu Rusia saat ini --- untuk menjepit kekuatan Barat yang dipimpin Amerika Serikat.

Sebaliknya, merunut sejarah Perang Afghanistan Taliban lawan Uni Sovyet Rusia --- di mana Amerika Serikat menggunakan kerjasama dengan Al QaedaBen Ladin untuk mengusir Uni Sovyet Rusia dari bumi Afghanistan.

Baiklah kita nantikan masukan informasi lebih lanjut --- karena Indonesia juga sangat berkepentingan dengan keamanan dan kedamaian di Libya. (sementara Orang Indonesia-nya sendiri tak berdaya --- sibuk mengotak-atik teka-teki Koalisi dan Reshuffle).

Oh.

*) Foto ex Internet -Wikipedia

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun