Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kopelan, Katebelletje, Kutipan Kata-kata Mutiara (Features -72)

5 Agustus 2012   04:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:14 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dapat buku dari seorang Gadis, ia bubuhkan tulisan tangan pada lembar judul buku di dalam “ …………… 24 July ’12 ………….. Kemana burung terbang ? Aku rindu caranya mengingat jalan pulang ………… Tee

Buku itu berjudul, Gayatri Rajapatni Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit.

Sungguh mengesankan.

Memang sudah sejak SMA mengumpulkan kertas kopelan (?), yang ada goresan kata-kata tulisan, kalimat spontan dari teman-teman.

“…………….. aku tidak mengerti maksudmu “  (Roswita Nasution), maksud kode dari saya agar ia menyimak Guru Agama kami.

Dalam pengembalian buku pinjaman diktat kuliah “………….terimakasih, kapan ke rumah ?”  (dari Sugiatun, teman kuliah --- tahu apa yang dia maksud datang ke rumah ?) --- tulisan itu hanya pada sobekan sudut buku tulis --- dulu tidak ada notebook ex Jepang yang lux atau Post-it.

 

Nah ini kertas Post-it “…………… selesaikan !” (apanya yang diselesaikan ?  Dokumen itu bukan  sembarangan, ia akan menjadi bagian ‘alat bukti') --- terima disposisi Atasan semacam itu, adakalanya sangat berbahaya……………….”

Banyak kata-kata perintah bersifat disposisi demikian yang belakang hari menjebak --- Atasan ‘cuci tangan’ --- kata-kata instruksi demikian banyak seperti : Lanjutkan ! (hati-hati kalau itu menyangkut lelang atau tender ……………….. bisa-bisa malah menjadi Tersangka.

Dokumen pendukung semacam itu tidak dikoleksi --- cukup menjadi kenangan, dan dapat menjadi pelengkap memori dalam membaca atau menyaksikan berita kontemporer.

 

Kattebelletje …………… apa pula itu ?  Kalau dalam kasus-kasus besar (dulu) selalu menjadi kertas sakti untuk menekan Bawahan atau Sub-ordinate “ …………… harap diterima perkenalan Bapak Limbayong Siahputra” --- pesan ini sudah memuluskan segala macam urusan bisnis atau sejenisnya.

Kalau tidak menyangkut 'manipulasi’ , yah tidak mengapa --- mungkin tidak ada buntutnya.

Kalau U Atasan atau Orang berpengaruh sedang Kattebelletje anda menyangkut ‘buntut yang riskan’ --- sepenerima kattebeletje ada yang menyimpan benda itu, atau memfotocopy-nya …………….. untuk membela diri. kalau terjadi kasus.

Kutipan kata-kata mutiara, dialog film, ucapan seseorang …………… banyak terekam di diary.

 

Di Meulaboh terdapat catatan “ Untuk mencapai target diperlukan kecerdasan; kecerdasan adalah ketrampilan berpikir (MWA)”  --- enggak ingat ini berasal dari these x antithese apa (030612)

Dari diary yang sama “………….Look up at the stars and not  down at your feet  ….. (Stephen Hawking, Fisikawan)

Sosok luar biasa pintarnya itu --- dengan keterbatasan tubuhnya --- sungguh mengesankan kehidupan dan karyanya ………………. Lantas apa yang menginspirasi dari Kata-kata Mutiara Sederhana itu ?

Ini yang mendebarkan ……………. Sekitar tahun 1983 …………. “Kalis sambi Kala” , katanya  via telepon ……………… sungguh kalimat itu direkam ke dalam diary ………………. Selalu menjadi ‘alarm’ tentang ancaman bahaya dan risiko.

Dalam diary 2012 terdapat kalimat yang dikutip entah dari mana (mungkin artikel ?) “ ………………. Manggiha basuki, mugi kalis sambi kala ……………….”

Alangkah mudahnya merasa bahagia ?  Cukup mendapat kalimat itu merasa mendapatkan Mantera mandra guna !

Bahagia setiap membaca kutipan itu.

Dalam perjalanan dari Solo ke Ngawi mendapat wejangan filsafat Jawa dari seorang supir yang menjeput di Bandara “ …………….. wohe pakarti, tentang hasil karma dari perbuatan manusia……………..”  sangat mengesankan, juga dicatat.

Dari supir juga, kini ia sudah berumur 65 tahun, masih sehat segar bugar tidak berkaca mata --- ia masih mengemudi ‘innov travel’ trayek Medan ke Aceh Barat, apa katanya ?

“Harapan dan Keberanian adalah Kunci Kesuksesan”

Ia memang Orang Sukses, ia bekerja di bidang perminyakan, lantas pension dini --- ia lantas menjadi pengusaha sukses ………………….. mengikuti track seorang pengusaha sukses di mana sebelumnya  ia pernah bekerja sebagai awal kariernya --- sebelum ia berhasil menjadi pekerja Migas.

Mengapa ia masih bekerja di umurnya yang tidak muda lagi :”aku memerlukan tanggungjawab dan tantangan …………… biar anak melarang dan akan mengkompensasi gajiku, aku tidak mau !”. 

Luar biasa ia mengemudi dengan cekatan --- berhenti hanya makan malam dan sholat di Kabanjahe, dan sholat Subuh di Sabulussalam.

Mengemudi dengan mantap selama 12 jam lebih. Hebat --- memang ia mempunyai pengalaman hebat dalam hidupnya --- inspiratif mendengarkan pengalamannya.

Tercatat di diary dan memori.

[MWA] (Fetures-72)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun