Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koleksi --- Pengawet Memori [Hello hari Ini – 14]

3 September 2011   22:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:15 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Daya ingat menurun, mengerikan.Sakit lupa (penyakit menular para Laknatullah, para Koruptor),Alzheimer dan Dementia --- janganlah.

Masih cukup muda sewaktu Pasaribu, seorang sahabat menceritakan koleksi pipa alat pengisapan tembakau, dan tongkatnya.Tidak tertarik karena anti rokok dan tembakau, apa lagi nanti tua harus memakai tongkat.Janganlah.

Memang semua koleksi apa saja --- porselin, keramik, guci, patung, boneka, kaca mata, topi, buku, ikan hias, coin --- isteri atau kekasih, semua koleksi membutuhkan perhatian dan biaya.Dalam penerbangan Jakarta Singapura, duduk berdampingan dengan gadis rada subur.

“Jangan makan banyak-banyak, nanti payah mengendalikan”

“Oh, ya --- paaaak kalau kita di luar negeri, kalau ada makanan gratis harus dimanfaatkan pak !”bisiknya dengan enthusiasme tinggi. Percakapan menjadi asyik. Cerita ini itu --- sampai ke soal hobby dan koleksi.

“Bapak mengoleksi apa ? “

“Bermacam-macam supit, bekas pakai ataupun dibeli memang untuk di-koleksi --- macam-macam bentuk dan bahan”

Ia memandang dengan mata yang membinar --- ia memang gadis periang, enthusiasme tinggi --- ini dia, cantik, agak sedikit gemuk.

Ia seorang dokter baru tammat, akan bertugas di NTT, Flores --- kami cerita tentang Flores, karena ada tawaran dari Valens Solapung (sahabat Ali Sadikin almarhum) dan Kayetanus Solapung --- “bapak, kalau nanti pensiun, tinggal di Flores saja pak, kita mendirikan perguruan tinggi”, penawaran yang sangat menggoda. Jadi memang informasi tentang potensi NTT dan Flores khususnya, cukuplah.

Dia juga telah banyak mengumpulkan informasi tentang Flores, karena ia akan bertugas di desa di sana.

Di Changi sebelum berpisah ia sibuk mengambilkan leaflet berbagai informasi --- memang terkadang juga suka menyimpan koleksi leaflet, karena informasi dan design-nya.Ia menginap di Hotel dekat ChangiAirport, saya ke Concorde.

Namanya dokter Esther, ia menuju ke Philadelpia --- saya ke Los Angeles.

Suatu saat mendapat kiriman sepasang Supit yang sangat indah darinya --- terakhir kali sepasang supit dari Bali berukir, juga sangat mengesankan (1995 -1997).

Memang saya juga pengoleksi “potongan kayu” --- kini ratusan, semua menyimpan kenangan dan pemicu memori yang membahagiakan. Percaya diri !

Apa lagi koleksinya ?Oh, yang remeh-temehlah --- batu apa saja yang ditemui di muka bumi.Karena Orang Bijak Cina mengatakan : “Kalau kamu menemukan batu, ambil dan perhatikan --- gambaran yang engkau temukan akan membahagiakanmu”. Apalagi kalau dijadikan koleksi simpanan.Koleksi akan menjadi ensiklopedia kenangan, prisma kenangan, kaleidoskop fase-fase kehidupan, seperti piala prestasi dalam kehidupan.

Ada sejumlah potongan kayu, patung, tongkat berukir, komponen perangkap Orang Dayak --- semuanya kayu-kayu jenis luar biasa. Koleksi benda yang masing-masing menyimpan cerita dan informasi.

Ada kayu yang ditemukan di pagi hari, jalan-jalan sepanjang pantai Pelabuhan Ratu, dari deburan ombak yang ganas masih terdengar hingga angin sejuk menerpawajah ………..kenangan makan malam dengan hidangan ikan bakar atau ikan tim bumbu jahe di Pantai Citepus.Semua informasi dan kenangan.Segar dan Awet.

Koleksi perangko, keris, batu akik, batu cincin --- dari Pacitan sampai Pasar Seng di Mekah.

Wah.Ada yang ajaib ?

Ada --- kotak kayu berukir untuk menyimpan kerangka mayat dari Suku Dayak --- wah, dari Suku Dayak Benuaq dan Tunjung juga ada koleksi “mantra yang magis”Ih, mengerikan !

Soal koleksi mantra --- dikoleksi karena dianggap “Seni puisi, seni sanjak dan sajak Nenek Moyang” --- yang paling ampuh adalah yang dari Riau dan Cirebon.Mantra ‘Sitakir mudik” kalau dibacakan oleh Orang Kubu, Riau; kamu bisa tidak mau pulang dari kampungnya. Hati-hati mengoleksinya.

“Potongan kayu apa yang paling mengesankan ?”

Glondongan batang kayu jati yang telah ditatal dari Lasem --- mungkin bahan bangunan Kaum Ningrat atau rencana untuk bangunan mesjid, ekses tidak terpakai.Tahu sendiri Jati pilihan dari Hutan Ketonggo, Alas Ketonggo, di sana --- perbatasan Propinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur.

Hutannya angker kayu Jatinya prima.

Aneh !Memang kolektor aneh-aneh.Tetapi itu tadi, koleksi adalah pengawet dan pemicu memori.Bahagia dan positive-thinking.

Ada lagi koleksinya ?

Ribuan buku, klipping dan catatan sepanjang hayat.Aneh !Macam-macamtema dan topiknya,indeksnya ada di kepala. Dari catatan herbal sampai seluk-beluk Seksual dan Ekonomi Kerakyatan (seperti H.B. Jassin saja).Ensiklopedia Kehidupan.

Yah yang paling aneh --- adalah “Singing Bowl” pemberian Pak Sudarsono, Pembina rohani Buddhisme di Jawa Tengah.Singing bowl itu kalau dipukul mengeluarkan --- bunyi Siponggang yang meng-echo dengan nada yang luar biasa.Bunyi suara yang menentramkan jiwa !

Lagu magnetis yang melodius.Lagu yang indah merona psychedelic yang fade-away pelan-pelan dan senyap --- sukar dilukiskan.

Keluarga Pak Sudarsono sungguh unik. Ia seperti pendeta Buddha begitu, keliling Jawa Tengah. Isterinya beragama Islam, pekerja keras, dan sangat pandai membuat kuliner ketupat tahu ala Rembang.Anaknya 3 orang, Aruna beragama Buddha, Abadi --- lengkapkan Frans Abadi beragama Katholik, dan Aditya beragama Islam.

Keluarga ini berkehidupan sederhana, tetapi tentram dan penuh kasih sayang --- ada satu lagi kenangan manis.Kami tidur tidak di atas kasur, tetapi di dipan yang diberi timbunan karung goni. Amboi !

Betul-betul kenangan indah --- tahun berapa itu, dilingkungan yang istilahnya “mat-mat-an” (istilah Jawa Tengahan) --- maksudnya hidup penuh nikmat !

Tahun 1967-1968. Rumahnya di Rejosari dan kios sembakonya di Surodinalan.Eh, indah dan awet banget memori itu.

Sebelum ditutup metode-hidup ini, ada bahan bacaan sewaktu remaja --- kisahseorang kolektor, yang mengguris setiap mur-baut (bolt & nut) yang ditemukan di jalanan.Konon koleksinya luar biasa banyak. Ia senangdan bahagia menonton koleksinya, yang seperti gudang dan bengkel itu. Dan …………….. mengingat di mana dan bagaimana ia mendapatkan benda itu.

Memang iya --- Memori harus diawet-segar-kan, dan selalu dipicu agar prima --- bisa menarik informasi bila diperlukan [MWA]

*)Foto ex Internet

[caption id="attachment_129322" align="aligncenter" width="300" caption="Romo Mangun, Almarhum --- semasa Lansianya, masih produktif --- Memori, Daya Kognitifnya, dan Kegiatannya masih produktif. Pelihara Memori dan Otakmu. "][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun