Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kiriman Tempoyak dari Belitang [Features – 41]

26 Agustus 2011   03:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:27 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

“Sedikit tanda terkenang, banyak karena berlebih “--- bunyi Pepatah Orang Melayu diwariskan. Mendapat kiriman (terutama di bulan Puasa), begitulah biasanya Orang Melayu mengomentari.

Tengah hari mendapat paket dari Belitang --- rupanya dua adik yang tetap menjadi Orang Kampung di sana,  sedang terkenang pada Abangnya yang menjalani masa pensiun di Yogyakarta..

Dibukalah kardus kiriman itu --- Aduuh, berisi :

  • 20 kilogram beras baru dipanen
  • 90 butir telur itik
  • 1 kilogaram cabe merah, dan
  • Tempoyak satu botol

 

Terima kasih untuk yang 3 item --- tetapi alhamdullillah buat Tempoyak.  Tempoyak lama dirindukan --- termimpi-mimpi.

 

Kiranya tahu adik-adik tu, bahwa pensiunan ini kepingin banget mencocol sambal tempoyak --- aduh langsung terbit air liur.

 

Untuk berbuka puasa sore hari ini, sambal tempoyak dengan goreng ikan gurami, begini cara dan bahannya :

  • Cabe secukupnya, bawang merah, garam dan gula secukupnya --- diuleg mau kasar boleh, mau halus terserah.
  • Bubuhi tempoyak secukupnya --- mau dilebihkan boleh, mungkin ingin merasakan lezatnya asam tempoyak dengan aroma khas durian.
  • Sore lalaban yang akan dikunyah bersama cowelan sambel tempoyak adalah terong mentah/kukus, timun, apa saja yang tersedialah.
  • Ikan gurami digoreng kering.

 

Kombisnasi ke-4 bahan dan resep ini, disuapkan ke mulut dengan penghayatan yang luar biasa nikmat. Lezat !

 

Katakanlah dengan episode suapan --- nasi plus cuilan goreng gurami dengan dicocol sambal tempoyak, baru disusul dengan lalab dan sambal tempoyak.  Kunyah pelan dan rasakan kenikmatan-nya --- mengunyah pelan itu banyak khasiatnya.  Karena air liur akan membasahi rongga mulut --- cara menikmati demikian adalah cara yang sehat.  Air liur membantu pencernaan --- indera pengecap menikmati, nutrisi pun dicerna optimal.

 

Selanjutnya suapan terserah saja mana yang mau diprioritaskan --- apakah nasi plus ikan goreng, atau nasi dengan lalaban, tentunya tetap dengan cowelan sambal tempoyak. Nikmat, lezat dan berkat --- Alhamdullillah kiriman kenangan adik-adik.

 

Impian kedua,  dua butir telur itik direbus --- setelah matang diplenyet ke sambal tempoyak.  Rasakan nikmatnya suapan demi suapan --- syukur kalau ada sayur lodeh sebagai tingkah-insert cita rasa.  Aduuh mak !

 

Beras baru terserah, mau dimasak jadi santapan ‘full beras baru’ --- atau yang telah di-mix, boleh saja.  Pokoknya kiriman itu benar-benar bahan yang luar biasa lezat dan dirindukan.

 

Jangan lupa, konon Sambal Cengek isteri adalah yang terlezat --- tidak ada Orang Belitang bisa menyamai buatan si Raudhah.  Cabe 1 kilo itu tujuannya agar dibuatkan ‘sambal cengek ala Belitang tetapi Made in Yogyakarta’.

 

Konon resepnya sama saja, tetapi cita rasa kuliner buatan isteri menjadi kenangan buat mereka --- untuk menyambut Idul Fitri.

 

Isteri menguleg cabe, garam, bawang putih, dan bawah merah; sedikit gula merah --- adonan tadi ditumis.  Jadilah sambal Cengek. 

 

Konon saling eneaknya --- sambal cengek isteri bukan saja menjadi kawan makan dengan nasi --- tetapi di Belitang sambal enak itu dimakan dengan roti.

 

Alah Mak, besok membuat tumisan dengan perencah Tempoyak --- segala masakan akan terasa enak dengan plus Tempoyak Durian dari Belitang.

 

Cobalah kalau enggak percaya ! [MWA}

[caption id="attachment_127920" align="aligncenter" width="300" caption="Nasi beras baru Panen, sambal Tempoyak Durian --- hidangan nikmat menjelang Hari Raya Aidil Fitri --- Kuliner Kampungan yang dirindukan."][/caption]   *)Foto ex Internet  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun