Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kejamnya Hukum Karma --- Kehamilan yang Tidak Dikehendaki (Features)

8 Mei 2012   00:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:35 3911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13364409212134253107

*

Senggama Terlarang. Hamil menghamili menimbulkan akibat yang sangat tragis --- segi negatifnya Kekejaman, Kehancuran kehormatan, Kemanusiaan dan Penderitaan pribadi.

Rentetan mata rantai kehidupan --- dari pembunuhan sampai dosa tidak berampun (?)

Dari berita kontemporer --- mudahnya melakukan senggama dalam berbagai kesempatan, remaja, mahasiswa, pns, pedagang, aparat, TKW, dan sesiapa saja yang mempunyai kesempatan.

Konsekwensinya kehamilan di luar nikah --- kehamilan yang tidak dikehendaki. Yang tidak mempunyai suami memilih teruskan kehamilan atau abortus --- pembunuhan. Yang mempunyai suami --- merusakan hari depan sang janin dan sanak saudara yang sudah terlahir, mengacaukan hubungan darah dan pewarisan.

Dari berita pembunuhan janin dari kandungan --- dilakukan seseorang dokter atauoknum yang berani, bisa ribuan janin setahun. Alangkah mengerikannya.

Kisah, seorang pemuda menyatroni rumah keluarganya yang pergi cuti --- di rumah itu ada anak gadis pemilik rumah, yang turut menjaga rumahnya. Kisah yang gampang diantisipasi.

Beberapa bulan kemudian gadis itu hamil --- tidak tahu apa alasan, mengapa tidak mau bertanggung jawab. Gadis itu terbuang dalam penderitaannya ………………………………

Selama 50 tahunan “gadis terbuang itu” menderita terlunta-lunta, menjadi orang yang menadah kasihan orang lain --- anaknya dari bayi sampai tua-nya, berumur 50 tahunan menjalani takdir menjadi “gambaran manusia terkutuk”. Tergantung belasan kasihan.

“Gadis terbuang itu” telah mati, mungkin di umurnya yang 70-an --- dari seorang anak yang berbahagia, menjalani hidup yang panjang dalam penderitaan tragedi. Anak hasil hubungan tidak syah itupun kini masih menjalini hidupnya sebagai sampah masyarakat.

 

**

Ada lagi seorang pemuda bekerja di pabrik sabun --- dapat fasilitas kamar di pabrik sabun, uniknya kamar itu menempel di rumah utama bos --- rupanya,ada jendela yang sudah tidak terpakai masih berhubungan dengan bidang dinding kamar si pemuda. Bisa dibuka dari rumah utama.

Kisah bisa di tebak --- hubungan seks antara anak gadis Orang Kaya, yang haus seks, begitu pula  si buruh kere yang haus dan lapar. Hamil !

Gadis hamil itu dibunuh si Buruh kere --- polisi mudah menemukan jejak pembunuhan itu. Akhirnya “Buruh kere” menjalani hidupnya di bui, entah belasan tahun entah lebih --- ia dibuang jauh dari tempat kelahirannya. Entah di mana kini.

“Si Orang Kaya” sekeluarga menderita malu, terbuang dalam perantauannya --- di masa pembuangan pembunuh anaknya, ia dan keluarganya pun berantakan dalam kemiskinan yang mengerikan. Tidak tahu apa setiap anggota keluarganya harus menderita sampai kapan (?).

 

***

Kembali kepada kisah si Pemuda dengan “Gadis Terbuang” --- ia sukses dalam kehidupan yang limpah melimpah, seperti harta yang tidak terbatas. Jadi Birokrat, Bankir dan Pemegang Saham di berbagai Sektor.

Beristri 3 wanita --- mempunyai anak 15 orang.5 berjenis perempuan dan 10 lelaki. Mereka bergelimang kenikmatan sampai 2 anak terkecil ………………… (?)

Hanya 3 anak yang sempat menyelesaikan pendidikan sampai Sarjana --- sarjana-sarjana dungu yang tidak bisa menyelesaikan masalah hidupnya………….. 3 pula anaknya, yang salah satunya diwarisi kebun kelapa sawit …………. Aneh, anak-anak itu lenyap dalam berita tragedi kemiskinan yang mustahil untuk diterima akal ……………………. (?)

3 menantunya adalah para Birokrat yang sukses, tetapi tampaknya berada dalam arus deras pembrantasan korupsi --- mungkin duit dan hartanya akan habis menyusut, perkaranya tetap saja menuju ke tiang gantungan (?)

“Si Pemuda” sepanjang hidupnya dihantui kehidupan tragis “Si Gadis Terbuang” dan anak lelakinya --- tetapi sepanjang umurnya pula ia tidak berusaha memperbaiki jalan dosa itu. Ia menderita dalam kekayaan dan kesuksesannya --- ia mati dalam umur 76 tahun di tepi tubir kemiskinan.

Ia menyaksikan dengan tidak berdaya 2 gadis remajanya yang menatap hidup masa depan dalam kemiskinan. Memang 2 perempuan itu hidup dalam kemiskinan kini (?).

Ke-3 isterinya pun menghadapi kematian yang sangat pedih --- yang bisa dialami siapa saja , sebenarnya.

Kontemporer, berita pembunuhan abortus bisa dilakukan dengan mudah, bahkan dilakukan oleh dokter-dokter yang melakukan Sumpah Dokter. Para remaja tidak kuatir lagi melakukan senggama di mana-mana --- dari kamar kos, taman-tegalan, hotel-warnet, sampai ke kamar tidur orang tuanya ………………….. (?).

Bayi terbuang, anak-anak terlunta-lunta --- tanpa kasih orang tua yang melahirkannya. Hukum hampir tumpul membatasi “hasrat” haram --- hubungan terlarang. Apakah Hukum Tuhan atau Hukum Alam akan ada untuk mengkompensasi angkara murka ini.

Apakah azas hukum itu yang bernama Hukum Karma (?) --- akan berlaku dalam bentuk-bentuk vonisnya terhadap ekologi alamiah dan penderitaan manusiawi ?

[MWA] (Features -61; filsafat -18)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun