Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kecewa --- Selesaikanlah, Bisa Menimbulkan Penyakit dan Revolusi [Hello Hari Ini -02]

29 Juli 2011   09:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:16 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13119305781519983488

Kecewa dan Kecewaan adalah fenomena yang sangat manusiawi --- begitu anda sadar dari tidur mungkin, rasa kecewa menyelinyap merusakkan pagi anda.Kecewa mengundang berbagai kerugian derivatif berikutnya.

Anda memerlukan mekanisme pengelolaan Kekecewaan.

Adalah seorang tetangga --- begitu sibuknya menghadapi pekerjaan dan tuntutan kehidupan, menyebabkan ia stress. Keluarga itu mengalami demam psikologis. Dia, isteri dan anak-anaknya.Tumpukan kekecewaan menyebabkan ia mudah marah di kantor atau pun di rumah. Apa sebetulnya yang menyebabkan ia marah-marah, dan mudah marah.?

Ketika ia menganalisa di Mushalla di kantornya --- ia berlama-lama di sana. Ia mendapat ilham --- kecewa dan kekecewaan-lah yang menjadi pemicu kemarahan. Ia ingin menyelesaikan masalah kekecewaan itu dengan melokalisir tempat kejadian.

“Ma, bapak lelah dengan masalah yang kita hadapi --- kita bertengkar dan marah-marah akan memicu gangguan psikologis lain lagi kepada anak-anak. Ma, bapak marah-marah itu karena ada kekecewaan yang meneror jiwa bapak.Keluarga kita dalam bahaya. Banyak kekecewaan yang bapak alami di kantor.”.

Pembicaraan itu kita tinggalkan kelanjutannya --- pokoknya pak Tinaryo telah mendapat petunjuk. Bahwa Kekecewaan menimbulkan bibit kemarahan, mendorong ia marah.Spontan atau pun laten.

Adalah sebuah buku yang sangat istimewa --- Dianetics, The Modern Science of Mental Health, L. Ron Hubbard,Bridge Publications Inc., USA-1975.sesuai dengan judulnya, isi buku ini sangat menarik dan istimewa --- suatu teknologi penyelesaian.

Tetapi fenomena gangguan mental adalah masalah sehari-hari kita, di rumah, di jalan, di bis, di lapangan parkir, di toko swalayan, di kantor atau masalah-masalah yang tersaji di majalah, tabloid, radio atau acara tv.Latar masalahnya luas dari tindakan managerial di kantor, seks, bahkan masalah remeh temeh, seperti --- sukarnya mendisiplinkan bangun tidur anak-anak, agar tidak terlambat.

Semua masalah dan interaksi bisa menimbulkan Kekecewaan.Kekecewaan bisa menimbulkan penyakit psikis maupun fisik.Wah.

Di jaman itu --- internet belum intensif, sehingga l. Ron Hubbard melakukan bisnisnya dengan konsultasi jarak jauh, kursus, seminar dan penyebaran media cetak dan tape.Setelah membaca bukunya, sungguh terkesan --- Cuma  tidak melakukan tindak lanjut.Buku itu dibeli110895 --- lebih limabelas tahun yang lalu.Tidak pasti apakah bisnisnya, di bidang penyembuhan gangguan mental, masih tetap berlangsung --- kapan-kapan kita coba browsing di internet.

Yang mengusik pikiran dari buku itu, bahwa kekecewaan itu bisa dialami oleh seorang bayi dalam usia dininya --- kekecewaan seorang bayi karena Sang ibu melepaskan puting susunya, sementara si bayi sedang ngenyut --- bisa terbawa sepanjang kehidupannya.

Bombastiskah ?Beralasankah pernyataannya itu.Buku tebal itu berisi data informasi pengalaman dan latar belakang keilmuan.

Ini paragraph pertama dari buku itu : “Dianetics is the only technology of the mind which can get rid of thesource of your problems, fears, psychosomatic illness and unwanted emotions --- the reactive mind. “

Wow, ini yang membuat buku ini salah satu buku kesayangan sebagai referensi.

Ini testimoni dariJohn Travolta : “Dianetics put me into big time. I always had the ability to be successful, but Dianetics freed me up to the point where something really big could happen, without interference.“

Lantas Chick Corea berkata : “Being clear is understanding my own thoughts and my own pusposes. The battle with my reactive mind is over. No more ‘inner conflict.’ Thanks to Dianetics. I am achieving my goals. “

Buku tentang Dianetics itumemang komprehensif --- kita hanya memperkenalkannya sepintas. Betapa setiap orang membutuhkan tehnik untuk mengelola ‘reactive mind.’Semua gejala psikologis bisa menimbulkan ‘reactive mind’ --- bila reaksi itu berkembang bukan tidak mungkin berbagai symptom lain akan timbul. Bisa akut bisa pula laten sepanjang waktu.

Kembali kepada keluarga Tinaryo --- ia memutuskan : “Mama hindarilah segala sesuatu yang membuat bapak kecewa bila menyaksikan atau mengalami di rumah --- bapak juga tidak membuat hal-hal yang mungkin mengecewakan mama.Kekecewaan di kantor biarlah bapak yang mengelola, tidak dibawa ke rumah.Masalah anak-anak pun bapak tidak mau tahu --- nilai pr dan rapor anak-anak jangan bicarakan pada bapak, kecuali mereka memperoleh angka di bawah nilai 7”Keluarga Tinaryo memcoba melokasir dan meminimalisir persinggungan rasa kecewa --- dengan eskalasi Kemarahan.

Kecewa dan Marah apakah memang dua faktor yang relevan ?Yang terang Kekecewaan memicu ‘reactive mind’ --- pergolakan di dalam jiwa-mu.

Memang ada mekanisme di dalam diri manusia --- fight or flight.Ke mana akan melarikan diri kalau fenomena itu mengikuti seperti bayang-bayang ?Bisakah engkau melakukan sikap yang bersifat Subsitusi, Rationalisasi atau ber-kompensasi ?Mungkin bisa, karena itu juga mekanisme mengatasi mesalah psikologis.

Kekecewaan berat atau ringan bagimu --- diselesaikanlah dengan mekanisme jiwa yang ada atau dibiarkan menjadi bahaya laten di dalam tubuh ---

Semuanya mengandung risiko psikosomatik.

Seorang wanita bujangan berumur 70-an, bertahun-tahun merasakan sakit di ulu hatinya --- menurut dokter bukan gejala penyakit jantung ataupun tukak lambung --- konon gejala itu dirasakan sejak ia masih bekerja, pada umur 29 tahun , ia ditinggal kawin oleh Sang Kekasih.Gejala itu sangat mengganggunya --- sebenarnya dokter memberi obat hanya sebagai autosugesti saja.

Apa pula seorang wanita kaya --- beberapa tahun menikah tidak dikaruniai anak, walaupun suaminya jauh lebih muda.Ia dan suaminya mengasuh satu anak lelaki dan 3 anak perempuan.Masya Allah ketiga gadis belia itu ‘dikerjai’ si Bapak angkatnya --- wanita itu kecewa berat, mereka bercerai, sejak itu ia tampil kumal, sikap bibir dan tangan bergetar --- konon Alzheimer.Mungkin kekecewaan mendorong ia mengalami penyakit itu ?Umurnya waktu itu 51 tahun.

Seorang pemuda kini berumur awal 30-an --- kecewa tidak diperkenankan untuk memilih sendiri fakultas yang diminati.Kini ia seperti manusia yang tidak normal --- tiap hari menjelajahi kompleks, berjalan tidak berhenti-henti.Tetapi kalau diajak komunikasi ia bisa berlaku normal.Sepanjang jalan ia mencoba berdamai dengan dirinya-kah ?

Simptom gangguan jiwa atau gangguan nyeri dan sakit bukanlah semata-mata faktor ‘kekecewaan’ yang tidak terselesaikan --- banyak lainnya lain lagi, seperti kecemasan, kuatir, takut, trauma dan lain-lain.Tetapi kekecewaan yang ditimbun dalam massa, dalam masyarakat --- bisa meledak menjadi wujud : tawuran, perkelahian antar kampung, penjarahan, dan berbagai bentuk konflik.

Jadi kekecewaan bisa berkembang di dalam diri, di dalam keluarga --- yang berbahaya yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat --- kaum subversive, intelijen asing, intelijen dalam negeri, bisa mengolah pertumbuhan kekecewaan untuktujuan operasinya.

Di kota-kota besar di Indonesia telah berkali-kali menyaksikan ‘amuk massa’ yang kecewa --- di Medan, di Bandung, berkali-kali di Jakarta, di Semarang, di Solo, di Surabaya dan Makassar --- kerusuhan itu bisa tampak bermotif sentiment etnis, sentiment politik, kecemburuan social --- bentuk yang lazim penjarahan, pembakaran atau pengrusakan.

Bentuk awalnya bisa demonstrasi, mimbar bebas, tablig akbar, rapat umum, dan macam-macam bentuk pemusatan massa.

Apakah bentuk ‘peledakan kekecewaan’ seperti itu akan terjadi di Indonesia dalam waktu dekat --- banyak variable yang menjadi perhitungan pihak aparat yang akan menangkal --- begitu pula pihak-pihak yang akan memanfaatkan momen itu.

Apa bentuk motif kekecewaan masyarakat yang bekembang saat ini ?

1, berbentuk ekonomi, kenaikan harga-harga, inflasi konon terkendali --- tetapi bagi mereka yang berpendapatan tetap, jelas dua tahun ini Saving mereka makin tergerus Consumption

2. Kecemburuan Sosial --- yang kaya betambah kaya, yang miskin betambah miskin.Bahkan tekadang di kota besar atau ibu kota bisa terdapat bayi-bayi yang menglami gizi buruk --- biaya pendidikan dan kesehatan tidak terjangkau.

3. Pengangguran dan Lapangan Kerja yang tidak tersedia

4.Kasus-kasus sengketa tanah yang tidak tuntas penyelesaiannya.

5. Kasus korupsi baik diranah politik maupun di ranah Penegakkan hukum --- membuat Rakyat kecewa dan mendorong sikap yang meningkat panas

6. Rakyat kecewa pada Pemerintah, Penegakkan hukum, parlemen --- karena banyak kasus yang timbul di masyarkat tidak tuntas di selesaikan --- dibiarkan lenyap betumpuk di dalam Bawah Sadar massa.

Kita mengharapkan Negara menggunakan “segala teknik dan mekanismenya untuk menangkal” peluang itu --- perhatikanlah Timur Tengah dan Afrika Utara, gampang sekali Negara hegemoni memaksakan dalihnya. [MWA]

*)Foto ex Internet

[caption id="attachment_122253" align="aligncenter" width="300" caption="Dari Statemen Politik, dari beratnya kehidupan yang di hadapi --- kiranya timbunan Kekecewaan itu telah menggumpal seperti tenaga Magma."][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun