Di TamanSiswa
Kami berlari-lari, main Galasin
Di Taman Siswa
Kami berlari-lari bermain Kasti
Bengek !
Bengek !
(sorak anak-anak untuk mencapai sasaran lontaran --- seperti peluru pejuang menembak para pengkhianat dan Nica)
Bengek !
Bengek !
Guru-guruBangsa mengajarkan : anak-anak harus mempunyai sasaran --- cita-cita setinggi bintang di langit}
Peluh dan ber-keringat
Ibu Guru kami, Ibu Hasanah
Ibu Hasanah berkaca mata.
Ibu Hasanah mengajarkan lagu --- Lagu Ibu Kita Kartini
Ibu Hasanah mengajarkan Gagasan --- ibu-bapa guru Taman Siswa mengajarkan Gagasan
Gagasan untuk apa Merdeka
Gagasan untuk apa harus menjadi Bangsa Merdeka
Gagasan Anti Penindasan, dan ber-Jiwa Merdeka --- sebagai Warga Negara Negeri yang Maju
(terbayang Ibu Kita Kartini mengajar anak-anak Jawa arti membaca dan belajar : Sinau)
Ho no Co ro ko --- mari belajar membaca --- untuk merdeka bernegara
Anak-anak Jawa adalah anak-anak Indonesia Masa Depan
Ibu dan Bapa Guru : ajari kami membaca dan berhitung, ajari kami karakter dan watak merdeka
Ibu Kartini-kami
Ibu Hasanah-ku : mengajarkan watak merdeka --- karakter bertanggung jawab atas cita-cita Merdeka
Ibu-Bapa Guru-kami ajari kami berwatak, bercita-cita untuk Merdeka dan ber-Tanggung Jawab
(Ibu Kartini-kami menangis menyaksikan tayangan anak negeri ini tidak Tahu Diri, tidak tahu Tanggung-jawab ber-Negara)
Musnah
Musnah --- anak-anak sekolah membawa clurit dan gear untuk membunuh Watak Bangsanya
Guru Teladan
Guru Bangsa : Bung Karno, Bung Hatta, Bung Sjahrir, Ibu Dewi Sartika, dan Ibu Kartini-kami
Ki Hadjar Dewantoro --- Kyai Soewardi Guru-kami
Anak Negeri menangisi bangkai anak sekolah terbelah kepalanya --- otaknya kosong
Anak Negeri meratapi bangkai anak sekolah terburai dadanya --- getih-yudiranya, pahit berbau
Anak Negeri mencari Guru Bangsa
Untuk menuntun Anak Sekolah menyanyi di atas bangku : Lagu Ibu Kita Kartini
Aku berlari, mencari-cari --- Guru Bangsa itu
Yang ada, sorak-sorak gembirapara Bedebah
Yang ada, hanya sorak-sorak para Pencuri memberi Teladan untuk cara mencuri --- bermanipulasi
Yang ada hanya sorak-sorak para Pengkhianat
Yang ada, hanya anak-anak sekolah berwarna-warna mencari identitas dan idola --- mana ketemu ?
Brengsek
Brensex
Brengsek para bedebah --- merebahkan diridalam kelelahan mengisap candu
Anak-anak sekolah ter-ngah-ngah mencari teladan di dalam Bangsa Korup ini --- siapa yang ditemukan ?
Ibu Hasanah di Taman Siswa
Guru Bangsa Kami, Ibu Kartini-kami
Anak negeri ini masih dalam kegelapan --- pandai membaca tetapi tanpa teladan yang berwatak.
Bagaimana kami mengusir Kegelapan ini ?
Ibu tuntun kami !
(MWA)
[caption id="attachment_102074" align="aligncenter" width="300" caption="Apalah Arti Nyiur Melambai, apalah Artinya Kekayaan Alam --- Kalau Pendidikan hanya menghasilkan para Bedebah, para Penindas. Pendidikan Nasional harus membentuk anak-anak ber-Watak Merdeka !"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H