Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Joko Ting Ting Terkesan dengan derivatif Gembong-Cilik Mafia Indonesia

4 Februari 2012   04:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:05 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1328336228922131382

 

Dengan Maskapai Penerbangan dari Changi, petang, ia mendarat, dan mengambil bagasi ---- ia kecewa, kopernya berkunci di setiap kompartemen.Dibongkar maling Indonesia.

 

“Busyet, negeri maling” Di dalam hati ia menertawakan maling Indonesia, karena ia yakin maling itu pasti kecewa pula --- tidak ada barang berharga di situ. Hanya buku-buku bagus tetapi dari kategori berharga murah. Dibeli di toko buku murah meriah, di Dover--- yang penting dapat banyak.

 

Dikerumuni banyak orang --- menawarkan macam-macam jasa dan parfum palsu.Dapat tempat duduk menyempil, di antara dua lelaki Indonesia dan Negro.

 

Yang Indonesia : “Pak kopernya mangap” --- “Enggak apa-apa Orang Indonesia cari kerjaan”, sambil dihadiahi senyum.

 

Yang Negro sambil berdiri beranjak akan pergi, “Fermishi, Indonesia aman --- enaaq untuk cari tha’am. Zuga tingal amaaan-aman”Ia tersenyum, sambil menyongsong wanita model Arab Indonesia dan seorang lagi seperti model versi Indonesia.

 

Terdengar, “ Ya, ini kofernya, bhethuuul --- yang kamu bawwa telah jalan sendiri ke afartemen --- ayo itu mofilnya”,ia menunjuk ke arah tempat parkir (yang sepertinya sudah aman-aman letaknya).

 

Joko Ting Ting mendapat kesan --- bahwa kalau pencurian terhadap koper-koper di lini bagasi bisa dikerjain --- mengapa pula tidak bisa menjadi jalur kegiatan intelijen dan penyelundupan.

 

“Bapak aneh, tiket tidak, parfum tidak, taksi tidak, lantas bapak menanti apa ?” , kata si Indonesia.

 

“Menunggu Bus Damri, pak”

 

“Bapak Intel ya ?”.Profesi yang paling banyak beritanya, yang menyangkut pemerasan oleh Pemalsunya, atau tugas palsunya.

 

[MWA] (Cermin Haiku -12)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun