[caption id="attachment_143736" align="aligncenter" width="322" caption="Perekonomian Global diancam Resesi --- Indonesia akan membangun Menara 100 Tingkat --- Rakyat Indonesia yang Rugi ! Bakalan Kapiran Je. "][/caption]
Dahlan Iskan mengatakan BUMN Adhi Karya setelah IPO akan membangun Menara 100 tingkat di Jakarta --- ini ide bisnisnya siapa, ha ?
Burj Khalifa, Dubai International Financial Centre, itu kira-kira yang akan ditiru --- apakah Dahlan Iskan sudah mendapat informasi --- betapa sukar mengelola dan memasarkan gedung tertinggi itu ? Lantas apakah Adhi Karya tidak dapat diarahkan untuk proyek infrastruktur yang lebih sesuai untuk Indonesia dan Jakarta ?
Burj Khalifa gedung tertinggi di dunia, diresmikan 4 Januari 2010 yang lalu --- dibangun oleh Pemerintah Emirat Arab yang kaya petro dollar. Menara itu berdiri dengan tinggi 832 meter, 160 tingkat.
Karena mengalami “booming economy”, Uni Emirat Arab juga membangun sejumlah bangunan “mercusuar ter”. Tetapi semua asset itu kini menghadapi berbagai masalah teknis dan komersil yang sangat memprihatinkan. Untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi, mereka saat ini menurunkan sampai 50 % tarif hotel dan penyewaan di Menara itu. Lha kalau Indonesia yang sarat beban masalah, bagaimana ?
Burj Khalifa juga kini menghadapi ancaman Gempa dan terpaan angin alamiah yang kencang --- sudah berkali-kali disambar petir besar. Lha mereka itu juga sangat dekat dengan patahan gempa, yang memanjang dari Iran ( coba lihat Ring of Fire yang memanjang sampai Indonesia). Bangunan itu diancam gempa !
Apakah menara semacam itu pula yang akan dibangun BUMN --- tanpa mempertanggungjawabkan “linkage”nya setelah terbangun di tengah DKI Jakarta yang sudah merana menghadapi management perkotaan. Bagaimana Menteri BUMN menghitung “marketingnya” --- besar kemungkinan itu akan terperosok ke dalam bubble economy yang naas.
Apakah efisien dan efektif-kah pasok Air dan Listrik PLN untuk operasi Menara Penggantang Asap itu ? Apakah Pemerintah kekurangan masalah yang harus diselesaikan PLN dan BUMN-2 saat ini. Apakah pasok Enerji untuk PLN sudah visioner ? Cukup sistemik-kah Gas untuk PLN, bisakah PLN menguntungkan ? Apakah BUMN-2 profitable menjamin dividen untuk menunjang APBN ?
Belakangan ini, dalam keadaan menghadapi bencana atau kecelakaan pesawat, operasi polisionil/militer saja --- Indonesia gamang melakukan tindakan (dengan alasan alam yang luar biasa berat dan ganas --- apakah SAR bisa membantu korban dibawah reruntuhan gedung yang masif dengan kekurangan alat dan semangat ?).
Siapa akan diuntungkan oleh IPO dan pembangunan proyek itu ? Prioritaskanlah Ketahanan dan Pertahanan --- untuk menyediakan lapangan kerja yang bersinambungan lebih baik. Ya tokh ?
Apakah Pemerintah RI tidak dapat menyadari bahwa , betapa rapuhnya Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan Indonesia, serta Ancaman Kelaparan Dunia --- yang bisa “menggagalkan Republik ini” ?
Ide ini bukan bersifat Megalomaniak, tetapi Indonesia sudah ‘menggantang asap” ! Mimpi di siang bolong, ada apa dengan Kamu ?
[MWA] (Hello Hari Ini – 29)
*)Ilustrasi ex Internet
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H