Di bawah mihrab mesjid ini aku menangisi
Al Qur’an yang kucari untuk menjadi referensi-ku, tentang Exodus Nabi Musa
Pada Surah Al Baqarah Ayat 49
Ayat 53 --- ke-lima Ayat tentang kebesaran
Nabi Musa
Bani Israil
Mu’jizat membelah Laut Merah
Imanda (kalaulah benar)
Aku menangisi, terkenang wanita-wanita cerdas dan berani
Aku terkenang Nona Purnomo Wulan di Sumpah Pemuda 1928
Aku terkenang Perhimpunan Indonesia mewakili dalam Kongres Wanita Internasional di Gland Swiss 1927
Aku bersorak bangga
Kongres Perempuan Indonesia pertama di Yogyakarta 22-25 Desember 1928
Imanda
Aku terkenang ibu Kartini
Ibu Siti Fadilah Supari
Ibu-ibu yang menadahkan tangan-tangannya sepanjang kolong jembatan Jalan Tol
Imanda
Aku terkenang pada sosok wanita anggota Parlemen
Sementara ini suara gending dan Sinden di rongga telingaku.
Imanda
Aku menangis bukan menyesali
Aku bangga
Ini, kubacakan ayat 53
“Dan (ingatlah) ketika kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat), dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah agar kamu mendapat petunjuk”
Imanda
Aku tetap menantikan beritamu
Sukses adik-ku (Sukses adalah terminal seperti di dalam Alam Barzah --- di sana langit tenang cakrawala tenang)
*) Foto ex Kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H