Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hutagalung, Di mana Engkau ?

10 Desember 2011   08:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:35 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

            [caption id="attachment_148589" align="aligncenter" width="365" caption="Seperti Lahar Panas --- berpijar, mengalir, melelehkan, menggusur, meluluh-lantakkan --- Oh, Gunung-gunung di Ring of Fire --- Ada apa lagi Ini ?"][/caption]  

 

===================================================================

 

Terperangah menyaksikan berita di TV --- di Tibet, di Burma atau di banyak Negerilah --- seseorang manusia memberikan Miliknya yang tidak terhingga Nilainya. Nyawanya.

 

Terperangah menyaksikan berita di TV --- Seseorang membakar dirinya di depan Istana Merdeka, simbol Negara yang sedang kalut dengan Budaya Korupsi, Eskalasi pemberontakan dan Terorisme. Lha ?

 

Siapa kamu --- mengapa Engkau begitu berani melakukan Itu ?

Mengapa Engkau tidak berjongkok saja di bawah Pohon Mahoni di depan Istana ?

Seperti tradisi di dalam Budaya Jawa  --- berjongkok pepe untuk menarik perhatian Sang Ratu ?

(Walaupun secara budaya mungkin Ratu tidak memperdulikan  sikap Kamu itu !)

 

Oh, kini kami tahu --- kamu itu Sondang Hutagalung.

(Kami menunggu apakah Test DNA-mu sesuai --- atau malah Obahorok atau Firdaus atau Martens Matanduk)

Dari susunan gigi --- teman-temanmu mengatakan : Hutagalung

Aku, kami tidak memerlukan  apapun motifmu --- hanya Kamu dan Dia yang mengetahuinya

Di mana pun Kau berada Sondang (banyak sekali Sondang dalam hidupku ini) --- Siapa pun Kau.

Di mana pun Kau berada

Doa untukmu (kuselipkan Jeritan hatiku tadi pagi) :

 

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/12/10/sondang-membakar-diri-demi-bangsa-ini-tetapi-tidak-dipedulikan/

 

10 December 2011 00:24:04

1

Bung Palti Hutabarat !

 

Keberanian yang luar biasa ! Sakit, Nyeri, perih, pilu …………………………. luar biasa ! Marilah kita mencoba merasakannya di kulit, di daging, di syaraf, di tulang ………….. Keberanian yang luar biasa !

Salam hangat.

Doa kami buat-Mu Sondang………… (buat teman sekampung, sedusun, sesumur dan se-marga).

 

 

 

[MWA] (Cermin Haiku – 08)

Ilustrasi ex Internet

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun