Pengalaman Perang Kemerdekaan, penumpasan Pemberontakan RMS, DI/TII, PRRI & Permesta sampai Kudeta Gestapu/PKI --- Pemerintah dan TNI sukses; tetapi Negara, Pemerintah, ABRI-TNI dengan Operasi Militernya di Propinsi Timor Timur menghadapi kekuatan Fretilin konon hanya 300.000 personil, tidak berhasil ditundukkan --- pihak Asing melalui pengaruh PBB menendang Republik Indonesia dari Propinsinya itu.
Â
Kalaulah tidak ada Bencana Luar Biasa yang menimpa Propinsi Daerah Istimewa Aceh, Gempa dan Tsunami yang memporak-porandakan Nangroe itu --- niscaya daerah itu mungkin masih bergolak, kalau tidak terlepas pula. Pengaruh Asing yang menuntun Indonesia dan GAM untuk berdamai.
Â
Lha ?Dapat disimpulkan Departemen Hankam dan TNI--- belum mampu merumuskan Doktrin Pertahanan di Wilayah Indonesia.
Â
Jangan bicara Alutsista --- saksikanlah cara Pemerintah mengantisipasi, mengolah operasi intelijen dan operasi militer menghadapi anasir di Dalam Negeri ---nyatanya pun tidak berdaya.
Â
Dari 2004 sampai saat ini --- Gerakan Bersenjata di Propinsi-propinsi di Aceh dan Papua.Nyata tidak terkendali !
Â
Pihak sana tetap survive, berkembang dan memegang kendali.
Â
Tidak ada alasan geografis, apalagi IPOLEKSOSBUD HANKAM --- setiap jengkal geografis Negeri ini harus dikuasai TNI dan POLRI.
Â
Tidak ada gunanya Senjata Modern dan Alusista yang mahal --- apabila Moral dan Semangat Patriotisme tidak mantap pada the Man Behind the Gun.
Â
NKRI akan kehilangan sejengkal demi senjengkal sampai se-Propinsi demi propinsi, apabila TNI dan Polri tidak mampu menciptakan Metode Perang Gerilya dan anti-Gerilya.
Â
(Ingat Polemik Presiden RI Megawati dengan Jenderal Sayidiman --- tentang Ketahanan Indonesia kalau mendapatkan serangan dari Luar ?)
Â
Apa yang harus kamu lakukan Jenderal-jenderal ?
Â
Â
- Berantas Budaya Korupsi.
- Evaluasi Perang Timor Timur dan Perang ABRI-GAM dengan jujur.
- Rumuskan kembali Perang Rakyat Semesta.
- Rumuskan Doktrin TNI dan POLRI harus menguasai dan mengenal setiap jengkal Geografis Negeri.
- Tanamkan Semangat tidak menyerah pada Alam Ibu Pertiwi --- malu menjadi prajurit yang menyerah pada tantangan alam.
- Sekali Merdeka tetap merdeka 100 persen.
Ayo prihatin dengan Gangguan Keamanan yang potensial menghancurkan NKRI.
Â
[MWA] (Polhankamnet- 46)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H