Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Harga BBM Dinaikkan - Pemerintah Harus Memainkan G dan T

25 Februari 2012   13:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:26 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13301806251528406574

Subsidi dikurangi Rational, asal dikompensasi Kebijakan anti inflasi, menjamin stabilitas Persediaan Barang --- terutama Harga Pangan (Sembako). PeliharaDaya Beli Rakyat, yang menjadi salah satu andalan pertumbuhan ekonomi selama ini

Subsidi yang dihemat jangan menjadi ajang proyek Pencitraan --- lebih rasional memperbaiki infra struktur pertanian dan perkotaan.

Jangan alasan kenaikan harga-harga dikompensasi dengan BLT --- tidak inovatif.Moral sosial tergerus, tidak mencerminkan kecerdasan dan penghargaan kepada harkat dan martabat Rakyat.

Kalau dalam keadaan Perang, bolehlah disalurkan Catu Sembako --- kalau keadaan damai, biarlah Rakyat produktif.

Adakan proyek padat karya memperbaiki infra struktur pertanian dan perkotaan --- ingat Sarana Pendidikan pun banyak yang bobrok. Prasarana Perhubungan dan Transportasi bisa dikerjkan Rakyat --- syukur menyerap Angka Pengangguran.

Buat Kebijakan yang cerdas --- jangan bolak-balik ke asal-asalan.BLT maning BLT maning.

Tiru itu Komitmen dan Kecerdasan Presiden Barack Obama --- mengatasi krisis dengan mendorong penciptaan lapangan kerja.

Hati-hati salah membuat Kebijakan --- kenaikan harga BBM memicu kenaikan biaya transport,mendorongkenaikan harga-harga,berikutnya kenaikan inflasi pun mendorong tensi politik. Wah

Makanya penghematan subsidi harus dimainkan --- Ketertiban dan Kelancaran penyerapan APBN.Belanja yang rational sesuai kaidah Undang-undang APBN --- volume uang produktif. Itu factor G.

Ingat adalah produktif untuk membangun dan meningkatkan kapasitas Infra struktur.

Lantas faktor (T) juga ditertibkan pemasukan pajak --- hukum pejabat pajak pencuri, vonis dengan hukuman berat dan pemiskinan. Ingat ada Instruksi Presiden RI bahwa harus dilakukan pembuktian terbalik atas Harta dan Pendapatan mereka.

Distribusi dan Persediaan barang harus terkendali --- jangan sepelekan kejahatan di bidang Biaya dan Lead-time dalam Sistem Logistik Nasional --- membebani biaya ekonomi tinggi.

Contohlah Cina --- Kemajuan Perekonomian Cina, salah satunya adalah Inovasi Biaya.Daya Saing yang luar biasa dari produk Republik Rakyat Cina !

Ingat Inflasi menjadi ancaman --- juga bisa saja krisis menimbulkan krisis politik menyertai isu-isu politik dan korupsi yang berkembang --- menjadi krisis kepercayaan ……………

Lantas apa ?

Berantas Budaya Korupsi dan tegakkan kaidah Manajerial yang benar --- yang benar dan rasional itu adalah Sistem --- bisa diusut deviasi-nya, bisa diperbaiki dan dikembangkan inovasi yang lebih efisien.

Jangan kembangkan Politik Pencitraan --- Rakyat membutuhkan realisasi Isi Konstitusi.

[MWA] (Ekonominet-44)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun