Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hantu; Menemukan Hantu ! [Paranormal – 08 Serial Hantu]

9 Februari 2011   01:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:46 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12972124682063198910

[caption id="attachment_88171" align="aligncenter" width="300" caption="Hantu adalah Relasi Manusia dengan Alam Gaib, yang kurang dimengerti Manusia."][/caption]

Memang menakjubkan kelakuan manusia --- serba spekulatif dan manipulatif.Takut hantu, tetapi mereka malah berimajinasi tentang hantu. Adalah buku misterius --- di kulit buku itu tertulis tangan pada halaman judul :

23-2-99(tandatangan) untuk…….xxx xxxx . tulisan tangan itu tidak begitu cantik seperti tulisan tangan anak-anak yang baru belajar menulis dan mengeja.Xxx xxxx , tujuh huruf dengan dua suku kata itu --- dieja-eja, kira-kira tertulis wisland” .Namapenulis.

Ya, nama penulis dengan ejaan jaman SMA --- 1958 – 1961 ejaan itu untuk nama bersahabat pena, biar keren; sehingga teman-teman di Amerika atau Jerman selalu bertanya dan berkomentar terhadap nama itu.

Kembali ke misteri itu --- tahun 1999, saya telah pensiun dan kemudian bekerja sebagai Direktur Keuangan pada Yayasan yang mempunyai Politeknik.Kampus itu kira-kira seluas 5 hektar --- bangunan dua tingkat berbentuk Z, di salah satu pojok depan bangunan ada mushalla, yang setiap Jum’at juga digunakan untuk shalat Jum’at.Di belakang bangunan Z ada barisan toilet, kemudian Gedung Pertemuan semacam Auditorium.Lantas bangunan besar semacam Mess dan Lab untuk jurusan Pariwisaata.Kemudian sepanjang sisi areal banyak bangunan untuk Lab dan Balai Latihan Kerja..

Kampus itu sangat ideal --- terdiri dari lapangan rumput hijau dan sejumlah taman dan pepohonan.Kampus itu sudah beberapa tahun ini hidup mati --- bak kata-pepatah“hidup segan mati tak mau”.

O, ada lagi bangunan memanjang di sisi Selatan, kira-kiraberdampingan dengan Bangunan Z.Paling di ujung adalah Ruangan Direktur Keuangan, kantor dan kamar tempat tinggal, Lantas kamar untuk Direktur Politeknik --- dua kamar itu mempunyai ruang tamu yang memanjang untuk pertemuan dan rapat-rapat.Lantas bangunan itu memajang ke timur.Kamar-kamar kerja untuk Pegawai dan perkantoran, lantas ruang untuk para dosen dan ruang makan mereka.Dari ruang makan para dosen melalui jendela-jendela kaca --- terlihat taman yang asri dengan pohon beringin putih yang paling menonjol di tengah-tengah.

Bagi penulis kompleks itu sangat menyenangkan --- terutama areal yang demikian luas.Ingin dijadikan hutan seperti kampus penulis di New Hampshire ! Selama siang, sejak pagi kampus itu sangat membahagiakan --- Cuma kalau malam, cukup seram, karena penghematan --- listrik dihemat. Jadilah lembah itu seperti daerah yang memang konon, dihuni oleh makhluk-makhluk gaib.

Selain makhluk gaib, areal itu terkenal dengan berbagai jenis reptile --- yang terutama ular dan biawak.Petugas kebersihan dan penjaga kebun adalah mbah Slamet --- ia seorang tua berumur 73 tahun, dengan isterinya Bu Oom plus dua anak gadis kecilnya – Een dan Rum.

Mereka menempati bangunan di selatan --- di sana juga ada juga kamar-kamar untuk Satpam.

Mbah Slamet adalah orang yang membuat tegar para petugas, pegawai, dan mahasiswa-siswa --- terutama yang perempuan. Karena kalau sepi, konon banyak yang mengalami “pertemuan dengan hantu”, walau pun di siang bolong.

Kembali ke buku tadi --- kalau lembar yang ada inskripsinya dibalik --- ada tandatangan yang sangat bagus, pantasnya dimiliki oleh seseorang yang sangat berwibawa dan unggul-lah. Yang terbaca di samping tanda tangan ada tanggal. 24.02.’99.Kalau dicoba-coba membaca guratan tanda tangan berwibawa itu : Gween.

Judul buku itu The BIG Book of Ghosts, Gyles Brandret, Carousel Books Transworld Publishers Ltd., Great Britain 1984.Penulis tidak pernah berhasil mengingat kembali bagaimana buku itu sampai di perpustakaan pribadi --- ditemukan tanggal 07.02.2011.Dan penulis senang dengan buku itu.Terutama isi dan tema buku itu.

O, ya di bagian dalam buku di atas judul ada stempel B S$ 5.00 dan SW B L 2.50(itu harganya) --- lantas di belakang kulit buku ada stempel NoteWorthy Books – Singapore 0718.Kiranya akan dilacak sampai ke sana.Karena isi buku ini sangat menggoda. Hantu sejak kemarin tengah hari !

Sampai detik ini, bagi penulis --- bahwa bertemu hantu, penemuan hantu atau mencari hantu adalah peristiwa imajiner atau optic belaka.Tonton saja di film atau video.Imajinasi saja. Lho !?

kan banyak cerita hantu dengan fakta-fakta-nya.Iya pula ya ?Memang buku tersebut menceritakan macam-macam kisah hantu dengan fakta-faktanya di Inggris.Dan bukan di Inggris saja --- di banyak negeri rational di Eropa juga ada cerita hantu dengan terkait fakta sejarah.

Permainan lagi nih !

Di tulisan terdahulu, memang ada penulis kaitkan dengan penemuan hantu. Seperti kisah Puaka atau Mayat tidak diterima bumi --- Nek Molek mati jadi hantu !

Wah kini memang penulis kepingin memburu dan menemukan hantu.Trick penemuan hantu juga merupakan inovasi. Ini jaman Inovasi !

Kembali ke kampus Politeknik --- mbah Slamet uring-uringan marah-marah, kepada lingkungan --- karena ternyata Direktur memerintahkan tukang kebun memotong pohon Bringin Putih.Penulis juga kecewa !

Lingkungan banyak pro dengan sikap mbah Slamet --- karena ia panutan di dalam “manajemen ke-gaiban”. Tetapi konon Pak Royo walaupun tergolong intelektuil, dia juga percaya kekuatan gaib. Cuma dia dan penulis adalah orang baru di lingkungan masyarakat itu.

Karena sejak muda, di jaman mahasiswa --- perlengkapan jalan malam saya adalah selalu membawa senter dan minyak angin.Maka teman-teman mahasiswa selalu memanggil penulis, “Kakek”.Malam itu memeriksa mobil di lapangan parkir.

“Jaya ?”saya sorotkan senter ke sosok hitam--- sosok itu tetap ada tetapi sinar senter menembusbangunan tangga.

(berdiri bulu roma --- saya beranggapan itu permainan optic belaka.Mata penulis hanya menangkap bayang-bayang saja).

Seperti dulu juga di jaman kanak-kanak --- hantu putih yang ditemukan di bawah pohon randu, dikatakan ibu, itu --- hanya sisa kepulan asap dari pembakaran sampah.

Di desa kecil di mana terletak areal pertambangan lama --- sejak jaman kolonial Belanda.Bangunan buatan Belanda memang kuat, sampai sekarang pun masih utuh.Perkantoran, pergudangan, Mess dan berbagai fasilitas.Memang kompleks itu penuh dengan cerita misteri percintaan dan juga perhantuan.

Di sana ada empat apa lima bangunan yang mirip dengan bentuk setengah silinder --- drum separuh tertelungkup --- dulu di kompleks rumah sakit Pirngadi Medan pun, ada bangunan antik seperti itu.

Mess di desa itu, untuk para bujangan atau praktikan --- biasa ditempatkan di bangunan setengah silinder.Ntah yang nomor berapa, tetapi pokoknya salah satunya --- dihuni hantu perempuan Belanda, yang sering datang bersolek di cermin bangunan itu.Banyak orang yang telah memberikan testimoninya. Penghuni tidak berani tinggal sendiri di malam hari--- mereka memilih turut bekerja di dalam “sundulan malam”, mengantuk dan tidak mendapat apa-apa --- dari pada bertemu hantu perempuan Belanda.

Penulis nekad --- tahun 1970, tinggal di mess itu di malam hari --- tergeletak di atas tingkat dua tempat tidur tingkat.Membaca.

Sekali-kali melirik ke cermin menuju ke kamar mandi.Memang terkadang ada imajinasi bertemu hantu perempuan itu. Karena banyak juga kisah “Orang kawin dengan Jin atau hantu”.Apalagi kisahnya “hantu itu” --- percintaan perempuan Belanda,  isteri orang Belanda, berselingkuh di kamar mess itu, di tempat itu……………konon berbilang bulan dan tahun.Tetapi akhirnya ia ditembak suaminya di kamar itu.Dua-dua mati bugil di kamar itu.Dor , dor, dor dor --- konon empat tembakan menghancurkan kedua kepala mereka.

Kedua mayat itu masih berpelukan erat, mereka masih bertautan dalam posisi coitus.Malah ada cerita kedua mayat itu sukar dilepaskan.

Memang malam itu --- penulis seperti melihat perempuan Belanda dengan berkebat handoek poetih --- menyisir rambutnya yang berwarna coklat keemasan.Ia cantik sekali, putih mulus --- perawakannya tidak besar tinggi, ketika bersisir ketiaknya sangat bersih dan lekuk payudaranya tampak masih piramidal …………..dan seketika ia berpaling dan lenyap………………..

Apakah penampakan itu hanya Imajinasi-kah ?( sambungan – Aki Kosasih memberi hadiah Hantu di dalam botol)

*) Foto dari Internet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun