Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hai Serangga Seluruh Indonesia ---- Serangga Seluruh Dunia, Berdengunglah!

18 Maret 2012   07:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:53 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13320559921713843471

(100 Hari Sondang Hutagalung Mengabadikan Kepahlawanan)

Mari memberi Saksi dan Kesaksian

Pemuda Indonesia membakar diri --- Bukan Bunuh diri !

Hai para Patriot dan Pahlawan Indonesia

Sondang Hutagalung adalah Kaum-mu

Ia menjabarkan Ide-mu, bahwa Kemerdekaan itu berarti Keadilan

Apalah arti pengorbanan Nyawa --- Rohmu itu --- Arwah kalian.

Selain arti Pengabdian Tertinggi.

Aku lihat masyarakat Indonesia yang berdiam di Lapangan Monas dan Lapangan Banteng

Terdiam dalam Kebebalan, seolah-olah kerbau kenyang memamah biak

Tidak adakah lagi kata-katamu, selain mengunyah sepah rumput-rumput korupsi

Tidak adakah lagi nafasmu untuk melenguh --- ada pemuda membakar diri.

Dia tidak membutuhkan kamu meminta maaf atau belasungkawa, tidak.

Kami hanya terdiam menunggu aba-aba para Serangga Indonesia,

Yang berdengung

Yang berdoa

Ngnguuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuung, hong wilaheng, hong wilaheng …………….

“…………… Yeku patut, tinuladtulad tinurut, sapituduhira, aja kaya jaman mangkin, keh pra mudha mundhi dhiri rapal makna ………………” *)

(Mangkunagara IV - Wedhatama Winardi)

[MWA] (Puisi dari Jendela Bis -14)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun