Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadis dengan Tatto di Tengkuk (Cermin)

26 Maret 2012   13:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:27 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13327700961581668946

Dia wanita cantik --- susunan giginya pun telah disempurnakan pula. Tetapi dalam hidupnya sebagai remaja ia tidak begitu beruntung. Cinta monyet di umurnya yang ke-14 --- hampir merenggut nyawanya. Anton kekasihnya itu mahasiswa IPB, dapat bea siswa langsung meninggalkannya di Indonesia.

 

Kini ia di semester VI --- teringat waktu di SMA, ia salah satu anggota Cheer Leader, sedang mekar-mekarnya. Bercintaan dengan guru OR --- mereka tertangkap sedang pacaran di kelas menjelang magrib. Guru itu dipecat.

 

Ia pacaran dengan Slamet, mahasiswa Landscape --- kali ini terputusnya percintaan Netti sungguh tragis. Puting Beliung sore Sabtu itu meluncurkan kepingan Baliho iklan --- potongan plat baja meluncur menerabas orang-orang yang berlindung di bawah Jembatan Penyebrangan itu. Enam korban, Slamet cidera terparah. Di Cipto, nyawanya tidak tertolong.

 

Kemudian Netti berganti-ganti pacar sepanjang masa mahasiswa --- putus-putus saja kasusnya. Ia bosan pacaran dengan orang sebaya --- sesama mahasiswa. Ia mulai melihat di luar kampus, kebetulan ada kegiatan di jejaring sosial yang memungkinkan.

 

 

 

 

 

 

Ia pacaran dengan Allan --- orang Depkeu, sekarang Kemenkeu.Pacarnya mungkin tergolong koruptor juga --- karena tiba-tiba saja ia kena skorsing.Netti sudah cocok, bahkan mereka telah merencanakan perkawinan. Memang nasib, lelaki itu tiba-tiba menghilang…………..

 

Menghilangkan jejakkah ?Ataukah ia dihilangkan ?Netti tidak punya daya dan wewenang untuk melacaknya --- Karena ada pula kabar, anak-lelaki itu ngabur ke luar negeri, malah ada yang memperkirakan ia telah mengganti kewarganegaraan.Negeri mini di Lautan Teduh.

 

Netti terus dirundung malang dalam percintaan --- umurnya kini 23 tahun, ia sudah cukup modal --- toko semacam butik, sungguh menghiburnya, karena memang ia senang mode --- untuk itu ia mengambil kursus pula. Merancang Busana, lingkungan baru.

 

Dari Biro Jodoh ia mendapatkan informasi ada 12 pria yang berkecimpung di Tekstil dan Produk Tekstil --- 12 Orang yang telah ditelitinya dari foto dan video, konon dia diantara 8 wanita yang juga mempunyai kesempatan yang sama untuk dating.

 

Acara rendez vous itu di selenggarakan di kota pusat mode Indonesia, di Bandung --- mereka boleh mengatur booking hotel kesukaan masing-masing.

 

Pria yang akan menjadi pasangan Netti sungguh sudah sangat berkenan baginya --- barangkali si pria juga telah mendapatkan kecocokan detail.

 

Pria itu akan mendapatkan kira-kira : wanita mandiri, pengusaha, 23, musik klasik-country, siap nikah --- pria idaman berumur 30-35, bujangan/duda tanpa anak, Sumatera/Jawa/Bali-NTT.

 

Netti juga sudah hapal banget dengan wajah, perawakan tubuh, bahkan body-language pria itu sangat menawan. Tubuhnya sepertinya atletis, macho, metropolis, residen di Bandung --- umur 35, pemilik pabrik sarung dan garment pakaian muslim.

 

Memang Haji Denin Adenin masih cukup muda --- ia pewaris tunggal Pabrik Tekstil yang sudah berdiri sejak 1955.Walaupun produksinya tidak terbesar di Majalaya --- tetapi ia beken sebagai eksportir sarung ke Afrika.Dia sudah 3 kali menikah --- cerai tanpa anak. Pesantren yang selalu dibantunya pun telah pernah pula mensponsori istri kali ke-3-nya.

 

Ia malu, perkawinannya yang ketiga tidak sampai bertahan 3 bulan --- dia digugat cerai. Ia beralih ke Biro Jodoh --- dengan harapan akan menemukan calon yang berumur 25-30-an, juga tanpa anak --- boleh janda boleh perawan.

 

Netti puas betul dengan penampilan Haji Denin Adenin --- semula dibayangkan Netti model-model haji pesantrenan.Memang ia pernah kuliah di Irak, tetapi yang diandalkannya yakni, kuliahnya yang di Business School, Singapura.

 

Pembicaraan mereka menyambung --- tampaknya kedua sejoli itu berbahagia dengan acara “round table itu”.Mereka berdampingan bertelekan pagar besi di suasana remang-remang, sambil memandang Bandung bawah dengan kelompok-kelompok lampu.

 

Adenin senang dengan cara Netti membelitkan kedua tangan mereka --- ada kesempatan Adenin memuji-muji rambut hitam Netti --- ia merasakan suara dan usapan jemari Netti mempunyai arus yang “membangunkan”--- walaupun tergolong perawan, tetapi cara dan respons sensualitasnya membangunkan.

 

Tangan haji Denin Adenin menyibakkan rambut Netti --- ia ingin menggunakan kesempatan untuk mencium bahu kanan Netti --- memang Netti berpakaian dengan potongan “one shoulder” ala Michele Obama ……..

 

 

“Astagfirullah, “ istigfar haji muda itu mengurungkan niat nafsu haram itu --- ada kekaguman dan kesimpulan Netti bahwa Adenin mengurungkan niat melakukan eskalasi romantik --- ditunda karena keinsyafan.

 

Mereka kembali ke round table, berbincang-bincang mengenai perdagangan tekstil dan betapa repotnya kredit untuk meremajakan pabrik.

 

Netti memang tidak akan mengumbar kehangatan --- biarlah tertunda tidak apa-apa. Ia pulang ke hotelnya seperti harimau betina yang lapar --- ia duduk di coffee-shop, menanti seorang lelaki yang akan melanjutkan irama romantika malam itu.

 

Haji Denin Adenin, terlalu tua, geloranya tidak melonjak-lonjak, bahkan Netti menginginkan lelaki yang super hangat --- yang mengandalkan sentuhan dan senses.

 

Perpisahannya pun tidak romantis --- hanya semacam toast saja.

 

Haji Denin Adenin terhenyak di mobilnya --- ia sama sekali tidak sreg dengan Tatto di kuduk Netti, yang tersembunyi --- hitam kemerahan, ada kehijau-tuaan, entah gambar bunga, entah semacam monogram.Ia tancap gas ke rumah mewahnya di bilangan Lembang. Putus.

[MWA] (Cermin Haiku -28)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun