Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Features (11) Pernah Merasakan Rasa Sakit Pada Tubuh Anda?

28 Maret 2010   13:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:08 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bagaimana rasa Sakit ?Nyeri --- Apa nyeri ? Apa itu perih ? Tidak bisa didefinisikan.Di acara TV sekilas saya menyaksikan Pepeng menggambarkan rasa sakit dengan jempol kaki yang terpukul (maaf, saya lupa persisnya) --- tidak bisa didefinisikan rasa sakit, rasa nyeri, tetapi kira-kira rasa parah pada tubuh yang diderita tubuh. Luka terpotongkah, tertusuk jarum, otot terpelentir,bakteri mengerogoti lambung, luka di lambung (konon namanya ulcer, maag), sumbatan pada pembuluh darah di jantung atau di otak, macam-macam rasa sakit di tubuh.

Rasa sakit memang tidak nyaman, mendera tubuh --- intensitas-nya bisa enteng, bisa tak tertahankan !

Dari sebuah buku yang dikarang Dr. Peter G. Lehndorff, M.D. dan Brian Tarcy, berjudul 60 detik Meredakan Rasa Sakit, PT Bhuana Ilmu Populer-Kelompok Gramedia.Kita terima saja definisi resmi dari rasa sakit , oleh Association of Paindi Seattle, pengalaman sensoris atau emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan potensi maupun kerusakan jaringan yang sebenarnya, atau dideskripsikan sebagai kerusakan tersebut. Terima saja, enggak mengerti --- kembali ke paragraf pertama saja, rasanya lebih mudah.

Simptom rasa sakit pada tubuh bisa sekilas akut, bisa pula terus menerus --- intermiten ataupun berkepanjangan.Pokoknya sakit !

Dr. Peter G. Lehndorff memulai kariernya sebagai seorang anestesiolog (spesialis pembiusan), dan kemudian beliau mengembangkan spesialisasi di bidang pengontrolan rasa sakit. Yang menarik dari pengalamannya, ini pernyataannya : “Saya telah melihat rasa sakit kronis yang sangat parah sehingga bahkan mendengar nama pasien tersebut dapat menimbulkan kepedihan. Berpikir mengenai hal tersebut saja bisa menyakitkan.”

Jadi rasa sakit dan penyakit memang hal yang sangat mencekam --- bisa dirasakan ?

Pernah merasakan mulas, pening kepala, luka di kulit, batuk, pilek, dan penyakit yang menimbulkan rasa tidak nyaman, tidak enak di badan, mungkin cara meredakan rasa sakit dan gangguan ringan itu --- bisa diobati dengan obat yang diijinkan dijual bebas.

Tetapi penyakit akut atau pun kronis yang harus diderita --- tak terperikan tentu dokter ahli-lah yang harus mengobati.Menyembuhkan atau pun usaha meredakan saja. Aduh !

Memang ada obat yang diijinkan dijual bebas untuk macam-macam penyakit atau rasa sakit --- hanya meredakan, tidak menghilangkan penyebabnya.Anda harus ke dokter untuk memastikan penyebabnya, dan pengobatan secara tuntas.

Ada lanjutan pernyataan Dokter Lehndorff yang sangat manusiawi : “Rasa nyeri. Denyut rasa sakit. Rasa sakit. Saya telah menyaksikan semuanya, di berbagai area tubuh yang berbeda-beda. Sebagai tambahan, sebagai seseorang yang menjadi semakin tua, saya sendiri juga telah merasakan rasa sakit kronis…………”

Wah, jadi sebagai manusia hidup kita akan dijelang penyakit baik dari faktor eksternal tubuh kita, penyebabnya. Bisa pula secara internal karena kerusakan organ --- oleh gaya hidup atau pun secara degeneratif.

Ingat cuplikan Sabda Rasulullah : “……………ingatlah sehatmu sebelum sakitmu !...........”

Yang berperan mengirim rasa sakit ke otak adalah jaringan syaraf --- kita merasakan nyeri dan sakit karena otak yang mengartikan keadaan (tak………..nyaman) itu. Kita bisa sadar di bagian mana di tubuh yang sakit, atau malah kita sudah tidak bisa mengukur intensitas sakit nyerinya di tubuh tersebut.

Akibat penyakit bukan saja rasa sakit, tetapi bisa pulamerambat menjadi kehilangan tenaga, kehilangan rasa, kelumpuhan, bengkak-bengkak, bahkan keadaan koma --- pokoknya membuat tidak nyaman dan tak berdaya, harus dilayani, dirawat atau membebani keluarga – masyarakat atau negara.Hidup menjadi parah dan membawa putus asa,yang singkat atau pun berkepanjangan.

Selalulah hidup dalam pola menjaga kesehatan, dan hindarkan gaya hidup tidak sehat --- teringat pada Pesan Hippokrates : “ Jadikanlah makanan-mu sebagai obat --- dan obat-mu sebagai makanan-mu “. Hippokrates adalah Bapak Ilmu Kedokteran (500 SM).

Mengenai penyakit dan cerita rasa sakit --- bisa didapat dari berbagai sumber, seperti internet dan media cetak dan lain-lain --- tetapi setelah saya membaca buku diatas, kiranya buku tersebut di atas menghidangkan cara mengelola rasa sakit.Lho ?

Kalau rasa sakit sudah menjadi bagian dari kehidupan anda --- buku tersebut memberikan arahan yang patut anda praktik-kan (rasa sakit itu telah menjadi bagian dari pada kehidupan anda). Di kulit belakang buku itu tertulis, “Temukan pengobatan atas rasa sakit dalam waktu kurang dari satu menit !

vPelajari pengaruh rasa sakit terhadap pikiran dan tubuh Anda

vKenali gejala awal stress Anda

vUbahlah gaya hidup dan kebiasaan Anda untuk meredakan rasa sakit

vGunakan teknik meredakan rasa sakit dalam 60 detik

vMulailah untuk tidak hanya hidup, melainkan berkembang“ (pula cara berpikir Anda dalam menghadapi penyakit dan rasa sakit itu – penulis)

Penyakit dan rasa sakit memang mengintai manusia, insyafilah --- memang itu filsafah hidup manusia !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun