Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Features (09) Earth Hours untuk Mencegah Bumi Meledak !

22 Maret 2010   02:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:16 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bumi makin panas --- dan segera meledak, kalau tidak ada usaha mencegahnya.Usia Bumi kini telah mencapai 4,6 miliar tahun, ia terancam ---- salah satunya oleh tabiat jelek manusia yang menghuninya.Berbuat Kerusakan di muka Bumi.

Dari kehidupan Bumi yang sudah sekian miliar tahun itu --- Terbukti, Ia bisa menghidupi dirinya sendiri --- Bumi bisa survive dengan caranya sendiri.Manusia menumpang hidup di sini, baru belakangan ---untuk survive, Bumi bisa bertindak melenyapkan Manusia dan Kebudyaan serta Peradaban-nya !

Manusia sangat tergantung pada Bumi --- Bukan sebaliknya !Dalam bukunyaThe Revenge of Gaia, James Lovelock mengatakan “ Gaia will survive in one form or another “.Bumi bisa bertindak melakukan “penyesuaian”dengan kiamat-kiamat kecil --- yang mungkin hanya Manusia yang mengalaminya di muka Bumi ini.

Adalah initiatif di kotaSidney tahun 2007, untuk mengurangi emisi karbon --- dilakukan tindakan kecil tetapi bisa menggugah kesadaran manusia untuk bertanggungjawab. “Earth Hour is away for the citizen of the world to send a clear message. They want action on climate change.” (Ban Ki-moon, Sekjen PBB). Memang dibutuhkan kesadaran manusia untuk menyelamatkan Bumi di mana mereka hidup.

Di Jakartahari Sabtu tanggal 27 Maret 2010 akan dilaksanakan “Earth Hour” --- semua warga kota agar mengurangi dan mematikan aliran listrik yang biasa digunakan --- di rumah, di gedung perkantoran, di mana-mana --- agar mematikan pemakaian listrik.Biarlah anak cucu, penghuni rumah, orang di jalanan, siapapun segera menyadari --- ada usaha untuk menyelamatkan Bumi dengan mengurangi pemakaian enerji.

Mengurangi pemakaian enerji yang berasal dari fosil, minyak dan gas bumi, batu bara, atau apa pun --- bisa mengurangi langsung emisi gas Karbon Dioksida.Yang bisa mencelakakan Bumi kita.

Bisa mencegah peningkatan “Pemanasan Bumi” --- yang bisa merobah iklim Bumi --- yang bisa menghancurkan Kebudayaan dan Peradaban Manusia.Alam dan Bumi bisa melakukan tindakan survival untuknya --- Kebudayaan dan Peradaban manusia tidak akan mampu menahan ledakan maut itu. Seluruh sistem kemanusiaan akan meledak bersama proses survival Bumi itu.

Matikanlah Lampu, AC, dan segala peralatan yang tidak langsung menyangkut keselamatan --- pada hari Sabtu tanggal 27 Maret 2010 antara jam 20.30 sampai 21.30 . Hanya satu jam untuk menentramkan Ibu Bumi kita !

Kegiatan ini pada 2009 tahun lalu telah menghemat listrik sebesar 50 megawat,tahun iniacara serupadisponsori World Wildlife Fund ditargetkan dapat menghemat 100 megawat.

Pada tahun 2009 Earth Hour dilaksanakan di 84 negara di dunia, termasuk beberapa tempat (?) di Jakarta.. Piramid Giza di Mesir yang biasanya bermandikan cahaya listrik, kota Acropolis itu memadamkan listrik menjadi gelap gulita--- Menara Eifel di Paris Perancis mematikan lampunya, Pencakar langit Sears di Amerika Serikatjuga memadamkan lampunya --- biarlah semua menyadari dan mendapatkan pembelajaran,bahwa “perlu tindakan efektif untuk menyelamatkan Bumi kita !”

“Earth Hour adalah sebuah pernyataan besar bahwa dunia siap memecahkan masalah ini,” kata Carter Roberts, Kepala World Wildlife Fund. Organisasi yang mensponsori Earth Hour. “Setiap orang menyadari efek luar biasa yang bakal ditimbulkan akibat perubahan iklim terhadap mereka.” (2009)

Di kutub utara, di Laut Artik 10 tahun yang lalu manusia tidak mungkin berenang di dalam airnya yang membekukan --- tetapi kini tanggal 15 Juli 2008 seorang anak manusia bernama, Lewis Gordon Pough mencoba untuk membuktikan bahwa suhu air laut sudah berubah --- ia berenang selama 18 menit 50 detik untuk jarak satu kilometer, dengan hanya menggunakan pakaian renang.Suhu air laut telah memanas !

Ia meramalkan tahun 2050 seluruh lapisan es di kutub utara akan lenyap.

Institusi internasional dan LSM LingkunganDunia juga mencatat dalam 10 tahun terakhir. Total es Kutub Utara yang mencair mencapai 552 miliar ton. Pada hal daerah itu berfungsi sebagai pemantul 80persen panas matahari ke angkasa.

Kalau panas matahari itu akan diserap langsung oleh air laut, maka temperaturnya meningkat. Akan mengakibatkansemakin banyak es yang mencair, dan suhu Bumi pun akan makin panas.Meledak !

Mencairnya es Kutub Utara, setiap kenaikan 100 sentimeter permukaan air laut,akan segera menenggelamkan 6 persen wilayah pesisir Negeri Belanda, 17,5 persen wilayahBangladesh. Bagaimana pesisir pantai dan pulau-pulau kecil Indonesia ?Enggak tahu nasibnya !

Tragedi ini juga diikuti erosi tebing, pantai, dan bukit pasir. Secara keseluruhan , bila air laut dunia naik 15 sentimeter tiap tahun, maka pada 2100, separo lebih negara di dunia akan tenggelam. Pasalnya, sebagianbesar negara di dunia merupakan wilayah pesisir.

[Dhalang Tukidjan dibisiki Sang Hyang Batara Kala --- Ia bukan saja akan mengurangi urusan Pulau dan Pesisir Indonesia --- tetapi Ia isi dengan Episode : curah hujan meningkat, banjir air dan erosi, plus banjir bandang untuk mengurangi beban penduduk,mengacaukan panen (biar makin banyak orang yang kurang makan),menyebarkan wabah penyakit purba ( He-baca laporan IPCC ! ), ……….dan banyak hal lain yang dibisiki Batara Kala --- orang Indonesia mungkin sudah tahu dan menyadari, barangkali.Ia juga akan melenyapkan Buaya Indonesia yang rakus dan konyol. Menurut James Lovelock, Alam dan Bumi bisa pula mempengaruhi Budaya Manusia, seperti perang dan tentunya sistem Pemberantasan Korupsi.Terimakasih Mbah Tukidjan atas pencerahannya ! ]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun