Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Epilog Nujood Ali *) ; dan Perawan Bau Kencur Indonesia [Features – 44]

4 Juni 2011   07:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:53 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Terdorong pengalaman yang menimpa 2 gadis remajanya --- Mona digarap orang, dan Jamila dilarikan orang ……..yangnasibnya tentu naas, tragedi. Adalah anak gadis kecil berikutnya , Nujood Ali --- berumur antara 9 atau 10 tahun (?), dilamar orang --- “Aba” (baca ayah) menikahkan gadis ke-3-nya,dengan janji “tidak disentuh” sampai ia mengalami mensnya yang pertama ……………………

Alasan lain dari ayah Nujood Ali, yakni mengurangi satu mulut yang harus diberi makan --- karena Aba, Ali Mohammad al-Ahdel adalah salah satu kepala keluarga yang tergolong miskin, karena tidak mempunyai pekerjaan dan pendapatan yang memadai.

Sampai di Epilog Kisah Nyata itu --- benar-benar hati mengutuk tragedi itu.Teringat pada gadis-gadis kecil Indonesia yang juga bisa bernasib seperti Nujood Ali --- bahkan mereka bukan saja ada yang mengalami dinikahi dalam usia muda, tetapi malah mereka bisa mengalami perkosaan, diperjualbelikan, diperulur, dipekerjakan dengan tidak adil (dan melanggar hukum lainnya) --- di usianya yang masih kanak-kanak sekali.

Pada tanggal 15 April 2008, Pengadilan Yaman memutuskan gugatan-cerai: “……’ Perceraian di kabulkan’, dia mengumumkan”Hakim Mohammad al-Ghazi telah memutuskan dengan adil. Nujood Ali gadis kecil (9-10 tahun ?) yang mengalami siksaan Jasmani dan Rohani yang tidak pantas harus dialaminya, keberanian dan perjuangan Nujood atas nasib yang dialaminya --- telah membeliakkan mata dunia. Bahwa demikian banyak anak dibawah umur diperlakukan tidak adil --- dengan dalih adat setempat,dan dibenarkan agama. Hanya Nujood Ali yang mempelopori gugatan itu…………ia memenangkan gugatannya.Dunia geger.

Dan Yang mengagumkan adalah Hakim berlaku Adil, Hakim Mohammad al-Ghazi dan para hakim lainnya telah menjalankan misi hukumnya.Mereka berlaku Adil menegakkan hukum.. Sementara Pers pun berperan mengemukakan fakta itu ……………ke suluruh dunia.“Mabruk !”.

Aba, Ali Mohammad al-Ahdel dan, sang suami Faez Ali Tahmer pun mendapat ganjaran hukuman --- Hakim, Pengacara, Persdan Penggiat pembelahak-hak Perempuan di Yaman telah menegakkan era baru --- yang memungkinkan perempuan dibawah umur mendapatkan perlindungan hukum.

“……….Pada 10 November 2008, di New York City, janda termuda di dunia itu telah dianugrahi Woman of the Year oleh Glamour. Dengan seluruh keseriusan anak sepuluh tahun, dia berbagi penghargaan tak terduga itu dengan bintang film Nicole Kidman, Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice, Senator Hillary Clinton, dan lain-lain………”. Ini pencapaian yang luar biasa bagi gadis kecil asal Yaman ini, seorang korban tak dikenal yang tiba-tiba menjadi pahlawan pada masa kita, yang kini bercita-cita untuk kembali ke kehidupan normal,cita-cita yang patut didapatkannya…………”

Kembali ke Indonesia --- syukur kalau tahun 2014 konon direncanakan, tidak ada lagi anak-anak jalanan --- tetapi, segera selamatkan mulai hari ini --- banyak anak gadis cilik kaum miskin “anjal” adalah mangsa dan korban “pengalaman seksual yang mengerikan” --- para “pelindung danbacking” adalah para pelaku eksploitasi kehidupan mereka --- secara seksual dalam arena kehidupan dan prostitusi.

Ada pula gadis-gadis kecil Indonesia itu --- dari kantong-kantong kemiskinan.Diperjual belikan untuk menjadi input bagi prostusi anak-anak.

Mereka masuk dalam jaringan human smuggling dan trafficking --- dalam kesibukan kita mengejar maling motor, teroris, koruptor, pelaku suap-menyuap --- coba rumuskan pula pemberantasan kejahatan semacam ini.

Banyak pula beritanya gadis-gadis kecil dari desa yang miskin dipekerjakan dengan sistim diperulur --- dengan gaji/upah, jaminan, dan jam kerja yang tidak adil dan melanggar hukum --- bisakah aparat dan sistem Indonesia dengan ideologi Pancasila-nya. Menegakkan peraturan yang bertumpu pada Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia ?

Berantas kemiskinan dan pengangguran --- berikan pendidikan dan kesehatan yang diperlukan Rakyat. Jangan hanya sibuk memperebutkan kekuasaan politik saja, Be !

Suatu saat di Bandung --- ditengah kerumunan gadis-gadis cantik, mulus, lugu dengan cahaya mata yang “tanpa dosa”. Mereka berumur sekitar 13-14 tahun --- dari pooling para sponsor yang beroperasi di desa kemiskinan --- ada pengusaha yang menyiapkan mereka untuk berangkat ke Singapura (tentunya dengan data umur yang dipalsukan).Terpikir waktu itu : Bukan saja Sumber Daya Alam yang dieksploitasi Orang Luar dengan tidak adil --- ternyata “perawan-perawan bau kencur dari Sumber Daya Manusia” Indonesia pun didayagunakan mereka dengan prioritas prima.

Muda (berbau kanak-kanak), cantik, mulus, lugu untuk didayagunakan di Apartemen, Restoran, Café, dan terus dalam proses mendekati prostitusi (?).Bagaimana kita melindungi mereka ?

Konon telah ada perbaikan MOU dengan Pihak Saudi Arabia dan juga Malaysia --- perlindungan TKW/TKI (dan maunya dengan semua Negara Penerima ) selama mereka kontrak melakukan pekerjaan sebagai buruh migran. Contohlah manajemen Pemerintah Philipina, yang lebih rapi meng-ekspor SDM formal/informal mereka.

Tetapi yang terpenting --- bagaimana formalitas rekruitmen di Indonesia. Sudah rapi diperbaiki-kah ?Masih bisakah pemalsuan-pemalsuan ?Masih bisakah “jalur penyelundupan” ala Tekong dari wilayah Indonesia ke “Transit di Singapura, Malaysia atau Abu Dhabi” ?

Juga jalur penyelundupan manusia dengan trafficking : media umroh, jalan tikus di pelintas perbatasan atau adakah jalur aman lainnya ?

Indonesiaku, terlalu banyak masalah tak tuntas bisa diselesaikanPemimpin dan Anak Bangsa-mu !

Untuk Nujood Ali, si anak Yaman --- Hillary Clinton, sewaktu ia masih Senator mengatakan : “………..Salah satu perempuan terhebat yang saya kenal. Ia menjadi teladan keberaniannya……….”

Apa yang harus kita katakan pada keberanian “Anak-anak perempuan kecil Indonesia” yang mengharungi lautan Riau untuk menjadi kucing dapur di Negeri Orang ?”

“ Kamu adalah Pahlawan Devisa bagi kami !”.

[caption id="attachment_112200" align="aligncenter" width="298" caption="Ibu-ibu di Yaman kuatir Anak-gadis ciliknya diculik, diperkosa, juga di-human traficking --- Ibu-ibu di Indonesia pun demikian. Sebelum menikah mereka melepas anak-anaknya mencari makan, pekerjaan, merantau dengan keberanian . Sama saja karena didera Kemiskinan. Harapan adalah Keberanian Mengarungi Lautan Misterius."][/caption] *) Saya Nujood, Usia 10 dan Janda, A true Story Kisah Mengejutkan Tentang Gadis Cilik yang Pemberani, Nujood Ali bersama Delphine Minoui, Alvabet, Agustus 2010, Jakarta. **)Foto ex Internet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun