Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cheong Sam --- Pakaian Cina Hongkong

27 November 2011   16:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:07 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

[caption id="attachment_146137" align="aligncenter" width="298" caption="Apakah dalam Pemilihan Ratu Sejagad --- Wakil Kontestan dari Republik Rakyat Cina, Hongkong, Makau, Taiwan atau Singapura pernah tampil dengan Cheong Sam --- Cheong Sam adalah mode pakaian wanita yang sangat Seksi dan Eksotis."][/caption]

Sejak kanak-kanak aku gemar model pakaian itu --- seingatku itulah satu-satunya mode pakaian yang sangat terikat dalam memoriku. Memang baju panjang Melayu atau baju kurung Minang sejak kecil telah kukenal --- tetapi tidak begitu mengesankan kalau dibandingkan dengan Cheong Sam.

Mungkin pertama kali melihat wanita memakai cheong sam --- di Kampungku Bagan Siapi-api

Tetangga kami sebelah-menyebelah --- memang keluarga Cina.Mereka hidup mewah, tetapi kami tidak mengetahui apa pekerjaan kepala keluarga di situ.

Suatu saat --- mungkin tahun baru Cina, aku melihat wanita, entah masih gadis ya --- ia memakai pakaian yang ketat dengan belahan memanjang, sehingga terlihat panggal pahanya.Sungguh indah pakaian ketat itu, dengan kancing senada bakal kainnya.Kerahnya mirip dengan Teluk Belanga, pakaian Lelaki Melayu.

Belakangan baru kuketahui nama jenis pakaian itu Cheong Sam --- walau berpuluh tahun tidak pernah menjumpai Cheong Sam dalam kehidupanku --- sampai puncak karier-ku bertugas di kota Batam.Aku kembali menyenangi amoy-amoy di Batam --- terutama para penjaga toko barang-barang mewah.di sana.

Mereka semuanya berpakaian sama saja dengan gadis-gadis Orang Indonesia asli.T-shirt dengan celana Jeans.

Tidak mengesankan.

“Be, kalau tidak ada acara ayo menjeput isteri saya di Airport” , pinta teman-ku Orang Pontianak --- dia sudah sering bercerita tentang isterinyayang Sarjana IKIP itu.Teman itu, Tony Sujadi --- logat dan dialeknya dengan bahasa Cina totok.

Dia juragan kayu.Bahkan ia mempunyai usaha Saw Mill di Sarikei Sarawak.

Sekelebat sosok wanita ramping, putih, dengan tata rambut yang sangat anggun --- tiba-tiba saja telah berada dalam lingkungan kami di dekat conveyor.“Ma, kenalkan pak MartinBeaCukai “, kata Toni--- sebenarnya aku gelagapan karena begitu sosok wanita itu masuk dalam gambaran retina.mataJelas sejak tadi aku mengawasi gerak jalannya . Ia memakai Cheong Sam dengan belahan memanjang ke pangkal pahanya.

Betul-betul indah pakaian warna hijau toska.itu.

“Saya dari Miri ke Kuala Lumpur, lantas Hongkong --- balik lagi Hongkong-Singapore-Batam. Bapak tinggal di Batam ini ?”, ia bercerita dan bertanya dengan cerianya.

Lebih-lebih mengesankan, setelah beberapa kalimat ia berkata-kata. Logat dan dialeknya sangat medog Jawa Tengah, Ia memang berasal dari Salatiga..

[MWA] (2011Cermin-Haiku -02}

*)Ilustrasi ex Internet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun