Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Money

Awas Data-base Anda Disadap Maling! (EkonomiNet-51)

22 Agustus 2012   12:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:27 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1345636025814316782

[caption id="attachment_201525" align="aligncenter" width="473" caption="Grafis MWA-EkonomiNet 51"][/caption]

(1)

Ingat pencurian pulsa ? Siapa malingnya, berhasilkah polisi memberantas kejahatan yang bernilai triliunan rupiah itu ?

Ini Indonesia bung !

 

Tipu-tipu minta pengiriman pulsa masih ada saja --- tinggal kewaspadaan masing-masing. Bahkan mungkin penggergajian pulsa dengan cara 'yang menggegerkan dulu pun masih jalan dalam praktek' --- biarlah hitung-hitung derivatif  "economic of Corruption" ala Indonesia.

 

Karena bernilai triliunan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi --- konsumsi domestik yang cukup tinggi yang menyumbang sekian persen, pertumbuhan dan ketahanan ekonomi Indonesia.

 

APBN dan APBD, Kebijakan Fiskal, dan Budaya Korupsi berparasit dan ber-efivit dalam kelindan tali temali Birokrasi.

 

Ah, enggak masuk hitungan --- angka korupsi yang mendorong pertumbuhan pun, pura-pura tidak dikenal.

Transfer payment !

 

Idul Fitri ini masih ada kotak durian berisi uang dikirim oleh Kurir Penyuap ke kantor Mantri Cacar (?) --- siapa tahu ada cara lain, tak terlacak PPATK atau Intel.

(2)

Secara acak pengiriman SMS untuk mentransfer dana ke Rekening Bank tertentu --- modus yang masih tetap marak, terutama seperti menjelang hari raya.

 

Atau "mereka" tahu anda sering bertransaksi --- maka nomor dan nama calon penerima bisa mereka 'plesetkan' --- waspadalah.

 

Hati-hati ada call mengatas namakan "pembaruan data yang perlu konfirmasi anda" --- penipu itu sebenarnya sedang menyadap data atau informasi penting diri anda.

 

Atau jangan sembarang mampir untuk "print" buku tabungan di ................. kantor bank dengan Logo Keren Bank BUMN; pada hal itu konon penyalur kredit atau agen penagih, debt-collector --- entah semacam BPR atau apa ya --- jangan terkecoh.

 

Pasti mereka minta anda mengisi formulir pendataan. Ingat di sana ada isian siapa nama ibu anda (dan data penting pribadi anda lainnya).

 

 

Hati-hati, yak-yak o seperti tertib administrasi --- ada seksi lain yang akan memanfaatkan data anda --- pada hal urusan anda tidak menyangkut action demikian.

 

Tinggalkan saja kantor bank-bank demikian (Kok bisa ya memakai logo dan merk resmi bank BUMN ?)

 

Nama ibu anda adalah kunci penting untuk validasi --- dana anda bisa jebol digangsir para penipu itu.

 

Dari mana para penipu dan  pembobol mendapatkan data anda ?

 

1. Daftar isian nomor telefon sewaktu mengisi pulsa

2. Buku Telepon dan sejenisnya.

3. Buku tamu pengunjung Perhelatan, Seminar, Pameran, Kartu nama dan lain-lain

4. Data base (termasuk hard-copy) dari Provider, Bank dan sejenisnya, Jasa Kurir dan sejenisnya.

5. Bahkan entah siapa itu di Kaunter Bank, front-liner sampai penyimpan arsif.

6. Berlagak Bank anda membutuhkan konfirmasi pembaruan dan pemutakhiran data, pada hal itu aktivitas penipuan memproses data-base anda untuk tujuan kriminal.

Mengherankan :

"Ini rekeningnya.a/n:NURFATIMAH Rek:026-336-4901 "

SMS dikirim dengan nomor telepon 62 823 484 896 56 --- waktunya 17 Aug-12 08:04

 

SMS tersebut  masuk, setelah beberapa hari menjelang lebaran, mengirim uang berkali-kali menggunakan jasa Mini Market dan Bank BUMN di cabang atau sub-nya ................ Dengan nama penerima semuanya adik-adik dengan nama berbunyi NURXXXXXXX

 

Pribadi dan teman-teman memang ada juga mencoba menghubungi nomor pengirim dimaksud --- terkadang mereka melayani --- semacam call-center, ada pula mengajak berkelahi, memaki --- dari aksennya, anda bisa ingat dimana melakukan transaksi belakangan ini.

 

Hati-hati --- ini Indonesia Bung !

 

Kerahasiaan bisa diperjual belikan oleh Petugas berwewenang ataupun proses mismanagement di Lembaga itu.

 

Ini Indonesia bung !

[MWA] (EkonomiNet-51)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun