Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

SMS Upy kepada Leo (#2)

22 Juni 2012   00:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:41 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_189778" align="aligncenter" width="473" caption="grafis005/2012-pribadi-upy"][/caption]

Di bawah kolong meja restoran tersentuh kaki bulu kucing yang lembut

Juga kaki meja, dan

Kakimu, Leo

 

Aku menendang-nendang pasir di jalan setapak di Blang Padang

Ketika menyeberang jalan menuju toko buku

Aku terpana seruan adzan

Aku ingat kau, Leo

Katamu terkadang engkau rindu mendengar adzan yang merdu

Detik ini kau mendengarkan-nya ?

 

Leo membuka file SMS Upy :

 

*

Kusadari, bhw kmu adlh 1 keindahan crita yg tak t’gantikan …

 

**

Slagi ada bulan & bintang, slagi ada b’kasih sayang

Slagi ada ombak & laut,

Slagi hatiku terpaut

Slagi ada langit & bumi

Slagi C’ku  bersemi …

 

Slagi ada waktu,

Slagi ada rindu …

Biar bribu batu,ingin aku bertemu !!

 

Leo baru saja menanamkan nisan salib di kuburan Theodora

Angin  berhembus di antara salib-salib di perkuburan Kristen di Legundi

Leo teringat kebaikan hati Mak Etek dan kekasihnya, Upy

Kapal penyeberangan akan membawanya ke Teluk Tapanuli

Oh, apakah ke Medan Deli dulu menjumpai Upy, ataukah

Mencium pipi dan tangan Mak Etek di Bukittinggi.

 

***

Bgmana crnya utk agar kau mengerti

Bhwa aku merindukanmu, slamanya …

Bgmana crnya utk agar kau mngerti bhw aku m’cntaimu, slamanya …

 

(Cnta mati “dewa)

 

Kertas terlepas tertiup angin deras di Selat Sibungalaut,

antara Pulau Sipora dan Pulau Siberut

Upy di Medan

Bang Leo di Rumah Sakit di kota Sibolga.

 

[MWA] (Puisi di atas Sofa – 20; *ijin Upy)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun