Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Catatan

BBM --- Benar-Benar Molor, Balsem Kepanasan Inflasi (Karikatur)

4 Mei 2012   07:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:44 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1336116912704742747

Perekonomian rada demam over-heating gara-gara bingung.

Kroco dan teman-teman sesama Rakyat jelata, lagi mat-matan di Lor Beteng --- semuanya menyatakan terharu menyaksikan wajah Menko atau Menteri, apalagi memandang wajah Presiden RI.  Seperti mereka keberatan bobot kerja.

Kalaulah ada Gus Dur mungkin, Guru Bangsa itu hanya meledek :”Gitu aja kok repot !”

“UGM dulu tahun lalu sudah membantu dengan studi yang menyimpulkan --- naikkan harga bertahap, agar jangan mencekik Rakyat --- malah studi pesanan Pemerintah itu dibuang entah ke mana --- salahnya hanya satu. Itu dalam rangka mematangkan time-frame………… “ Kroco lagak sekali memberi penjelasan ala Menteri ESDM --- dengan mulut komat-kamit, menggelikan.

“Cok, kowe jo ngono --- apanya yang matang ?”. Tanya Sontoloyo.

“Time-frame --- tahun lalu belum nyambung dengan time-frame  menuju Pemilu 2014.  Tahun 2011 ya’ yak’ o mementingkan perhatian terhadap masalah BBM --- apa naikkan harga, apa mengurangi pemakaian, atau persiapan substitusi …………… “ memang Kroco tidak pernah kuliah, tetapi kerjaannya mocok-mocok di Balai Sidang, jadi ia orang pintar mendengar pendapat orang pintar.

 

“Rancangan APBN itu ‘kan dikerjakan Pemerintah ---lantas bersama-sama DPR RI dikerjakan --- sebagai pelaksanaan fungsi legislatif dan budget DPR.  Sudah cantik dijadikan Undang-undang APBN 2012 ………………. Hitung-hitungannya sudah bener semuanya. E alah begitu mulai tahun anggaran --- ribut asumsi dan jumlah Anggaran  BBM bersubsidi, data pemakaianlah, salah sasaranlah ---- aneh mengapa Rancangan, jadi Program, kemudian jadi APBN bisa mulus --- kok tiba di-Implementasi malah melenceng ke Salah Sasaran segala………… ?”

“Sek ko sek, memang perlu dikoreksi diotak-atik seperti PPID itu barang kali”, pembicaraan dipotong Mad Kasan yang pernah mencalonkan diri jadi Lurah.

“Miriplah, kalau kenaikan harga BBM dan pengalihan anggaran Subsidi itu di bulan Maret 2012 gol --- bisa dialihkan ke Anggaran Infra struktur dan Balsem,……….. yah dan lain-lainnya-lah  ---  bagus kali permainan barang ‘tu”.

Heran kakek-kakek pengabdi komitmen itu, bisa tertawa terkekeh-kekeh dengan kalimat Kroco begituan.  Menirukan Gaya Orang Medan dia.

 

“Di sini Balsem itu konon untuk meredam pengaruh kenaikan harga-harga akibat inflasi ---- tetapi politisi progresif tidak setuju --- karena pembagian Balsem itu akan didakwa sebagai “money politics via APBN”.

“’Kan time-framenya sudah matang menjelang tahun 2013-2014 --- bisa dimainkan barang ‘tu seperti akordion, tinggal mencocokkan gelagat”

Tujuh prajurit kraton itu manggut-manggut serentak :”Zort zoon Zort, zeg” , kata Bambang Peyot, prajurit yang telah mengabdi sejak jaman Jepang itu.

 

[MWA] (Karikatur Sospol -65)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun