Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Haiku --- Haiku-ku untuk Para Sahabat dan Pembaca (Cermin)

11 Maret 2012   07:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:13 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1331451491610184350

 

Haiku adalah bentuk puisi tradisi Jepang untuk mengungkapkan suatu sikap emosional atau ide --- wah sejak saya mengenalnya --- terdorong di Kompasiana.com --- Haiku adalah media yang menarik.

 

Ada aturannya --- Haiku adalah puisi dalam suatu bait, terdiri dari 17 suku kata --- di dalam tiga baris kalimat yang mempunyai aturan --- 5 suku kata, 7 suku kata, dan 5 suku kata lagi.

 

Media itu saya jadikan hadiah setiap kali saya membaca Puisi teman Kompasianer. Nih, ditampilkan kembali.

 

(1)

·10 March 2012 19:00:59

Dik Coretan Embun ! Aku senang puisimu itu —- terlebih dentingan piano lagu Chopin. Ini aku hadiahkan Haiku : Puisi itu Waktu berhenti, Chopin Antara cinta Ada waktuku ada cintaku pula piano itu piano itu nada-nadanya tiba pada waktunya. ———————————————- Salam hangat. (2)

·10 March 2012 08:17:45

Bung Wijaya Kusumah ! Suasana merayakan hari perempuan sedunia —- Istri adalah Garwa (Sigaran Jiwa, Belahan Jiwa, Sigaran Nyawa). Setiap membaca Puisi dihadiahi Haiku : Istriku mana ? Tubuhmu Sejarahku Cinta dan anak Istriku Nafas Yang melegakan jiwa Sejarah panjang Istriku aku Jadi satu denganmu Sigaran Jiwa. ———————————————— Salam hangat. (3) Membaca puisi selalu dihadiahi Haiku : Ini hariku besok pun hari jua berbunga hidup (4) Setiap membaca puisi, dihadiahi Haiku Ada hotelku dekat Malioboro Kenangan lama Lobbynya antik Keris dan tombak kuno Aku di sana ————————————— (5) Sepatu Kaca warna pink merah muda apa lagi non ?

(6)

Ketika surga dan Neraka dicipta ‘tuk manusia

Cinta dan bunga Coklat lambang Cupido Tatapan nafsu !

(7)

 

 

“ ………….. Memang tampaknya negeri ini harus memilih —- Revolusi Budaya dan Sosial, atau Reformasi Berkelanjutan — atau Kekuatan Restorasi. Pilihlah Rakyat ! ……………” . (Seorang kompasianer membuat puisi yang heroik --- jadi tanggapannya heroik pula) ……………… Setiap Puisi kuhadiahi Haiku :

Nih Revolusi ‘Tu Reformasi kita Rakyatku bangun ! -------------------------------------------------------------------------

 

Kompasiana.Com adalah forum yang menantang; informasi dan opini di dalamnya menantang --- membuat Haiku bagiku, menantang --- membentuk ide dalam aturan kesenian Jepang.

 

Bentuk Haiku itu timbul menjadi seni di Jepang pada abad XVI, diungkapkan oleh Basho, sebagai inti symbolism Buddha dan Tao.

 

Di Dunia Barat, Haiku dipelopori oleh Ezra Pound dan para Penggerak Imagist.

(bacaan, Encyclopedia of Knowledge)

 

[MWA] (Cermin Haiku - 23)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun