Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hamil Duluan ……………… Kapi Asem (Cermin)

25 Februari 2012   11:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:32 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesenian adalah Hasil dari pada Kebudayaan --- Seni Musik di Pantura, terutama di Kawasan Jawa Barat, dinamis dan kontemporer --- Tarling Cirebonan terus berdenyut dengan genre berdangdut.

Nikmatilah DVD, Compact Disc, rekaman di Counter. Asyik dan dinamis --- menggambarkan masyarakat yang tidak menyerah --- Pantang Menyerah, walaupun Kemiskinan tidak maju-majunya dientaskan.

Kisah TKW, kisah pecintaan, kisah kehidupan sosial, kekecewaan tanpa putus asa.

Nikmatilah musik Pantura (baca Cirebonan), terutama dari para Pengamen di bus Antar Propinsi ---

Melodius dan imajinatif.

Pulang Kampung --- Wak Embih (panggilannya Haji Embih), dia tidak pernah jemu-jemunya menyetel The Bee Gees, The Beatles, The Rolling Stone --- terkadang di-ramu shuffle dengan tarling atau dangdut Cirebonan.Hidup yang asyik. !

Di tengah para Undangan khitanan anak boss --- duduk di jajaran kursi di depan di antara para pengusaha lokal.Asyik benar di-undang-undang dan digadang-gadang oleh Penyanyinya.

Sudah dibisiki kurs inflasi saweran kini --- 5 x Rp. 2000-an per orang.Meriahlah.

Baru sadar --- setelah diamat-amati penyanyi cantik itu, memakai busana ala rumahan dengan pundak dan punggung terbuka.Benar saja penyanyi itu sedang hamil !

Hentakan lagu Cirebonan dengan gegap gempita menggoyang berpuluh-puluh pasang orang berjoged --- lagu itu ternyata berjudul “ Hamil Duluan “ ………… sakien delapan bulanan.Aduh.

Kisahnya itu tadi, yang banyak terjadi dalam masyarakat ……….. pacaran sering berduaan …………… terjadi kehamilan duluan ……………

Musiknya seru, penyanyi meningkah dengan ucapan riang gembira, karena bisa menikah setelah hamil duluan --- ia meraup ke sana kemari. Saweran --- ditimbun di kotak kardus.

Wak Embih meminta lagu “Legok Kali Menir” --- ditunggu-tunggu belum juga dimainkan. Minta lagi lagu lain “Ula Pucuk”.

Pesta sungguh meriah, yang mengundang sumringah --- band yang main makin menggila, penyanyi tampil makin seronok. Yang jogged tidak putus-putus --- lekaki-perempuan, bisa pula cewek dengan cewek.

“Wak lagunya sudah kaduluarsa --- ini lagu untuk Wak Embih …………….. dan papane Lana ………………. ‘Kapi Asem’ !”.Lagu gres anyar.

Wah, kali ini penyanyinya memakai gaun Jeans dengan kantong kiri kanan lebar dan lebar --- ia berbisik merapat menarik tangan Wak Embih, setelah di tengah arena dijodohkan dengan ABG semog.

Penyanyi ber-blue jeans itu pun juga Penyanyi yang sedang hamil.

Kemudian di luar arena baru Wak Embih diberi tahu --- kini di Pantura sedang trend band dengan penyanyi-penyanyi hamil.

Kita tunggu apakah artis television dan production manager-nya akan menampilkan Penyanyi Hamil di acaranya --- bisa-bisa penggemar mudanya tertular virus ganas itu.

[MWA] )(Cermin Haiku -16)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun