Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Reshuffle Kabinet --- Re-Departmentation Perlu Sekali !

27 September 2011   01:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:35 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_133469" align="aligncenter" width="298" caption="Demokrasi Ekonomi, Ekonomi Kerakyatan adalah LINKAGE pada Potensi Rakyat, di desa, di kota di seluruh Indonesia."][/caption]

Ini Kesempatan Presiden RI “meng-adjust peralatannya” --- bukan saja untuk periode sisa 3 tahun, tetapi visi Indonesia jauh ke depan.

Indonesia harus meng-optimalkan potensi Rakyat --- Ekonomi Kerakyatan, efektifkan Sumber Daya APBN !

 

Indonesia harus memilih --- Potensi Rakyat yang digarap oleh Program dan APBN.  Jangan yang lain --- biayailah Potensi Rakyat.

Potensi Rakyat berdaya, potensi Rakyat produktif berarti, distribusi Pendapatan akan menjurus lebih adil --- Daya beli Rakyat tambah kuat, Perekonomian Indonesia lebih digjaya menghadapi pengaruh Eksternal yang mengancam.  Krisis dan Resesi Global !

 

Ini yang harus dilakukan PresidenRI dalam pekan-pekan ini :

 

  1. Eselon 3 Menko : Menko Politik Hukum & Keamanan, Menko Perekonomian, dan Menko Kesejahteraan Rakyat --- masih tetap perlu untuk membantu Presiden RI, dari waktu ke Waktu.
  2. Kementerian   yang memimpin Departemen (18 ?) bisa dilanjutkan dengan catatan  --- Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal dihapus, lantas dibentuk  Kementerian Perindustrian Rakyat --- dari Meneg PDT, sasaran, tugas-tanggungjawab  dan otoritas;  masukkan ke dalam  Kementerian Dalam Negeri, (Direktorat Jenderal dan di Propinsi masing-masing); Kemeneg  Koperasi & UKM, untuk pengembangan kelembagaan Ekonomi Kerakyatan; Kemeneg PPN/Kepala Bappenas, untuk pengembangan proyek dan pendanaan/per-anggaran. (Jadi Menteri Negara dikurangi 1, lantas Kementerian  departemental ditambah  satu).

 

Tindakan ini diperlukan --- Indonesia harus, sekali lagi harus melipat gandakan realisasi Perindustrian Rakyat, karena :

 

  1. Potensi itu secara Budaya telah ada dan berkembang di Sentra Produksi  yang established dan existed --- mendorong pertumbuhan Kawasan Potensial yang memang tersedia di Desa dan Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia --- Merauke sampai Sabang.
  2. Membiayai Kelembagaan dan Kawasan Sentra  Produksi,  murah dan efektif pengawasannya --- selama linkage kelembagaan pemasaran dan Pasar segera digarap
  3. Potensi produktif Industri Kreatif luar biasa tersedia di Nusantara --- man-ware, soft-ware maupun bahan raw material tersedia --- melipat-gandakan produksi lebih mudah, karena pelatihan kapasitas baru mudah dan dalam waktu singkat.
  4. Pasar Dalam Negeri juga potensial (termasuk paralel dengan Industri Pariwisata); Pasar Asean, Cina dan Asia Timur, serta Dunia dapat dijangkau, walaupun saat ini mungkin terpengaruh dengan Pelemahan Ekonomi AS dan Eropa.
  5. Industri Kreatif bermodal murah --- harga produk terjangkau, walaupun mungkin secondary needs, tetapi di kota, di-mana-mana Orang membutuhkan --- dari busana, sepatu, sandal, hiasan, makanan kecil, tas, koper, aksesori, dan lain-lain.
  6. Potensi Ekonomi Kerakyatan bertumbuh, linkage kepada Perikanan & Kelautan, Kehutanan, Pertanian, Pengolahan Limbah sampai pengentasan kemiskinan dan pengangguran.
  7. Lihatlah Barang Impor sejenis yang sekarang merasuk ke pasar Kota dan Desa Indonesia --- dari alat dapur, pembersih rumah tangga, alat pertanian, alat pertukangan --- itu semua bisa dibuat oleh Orang Sunda, Papua, Dayak, sampai Orang Miskin Kota !
  8. Perekonomian Dunia di Masa Depan akan ditunjang  Industri Barang Kreatif.  Kembangkanlah Budaya Kreatif Klasik dan Kontemporer.

 

Ayo Presiden RI bertindak cepatlah --- lumayan dalam 3 tahun meletakkan basis Ekonomi Kerakyatan  yang efektif :

 

  1.  
    • Pemerintah sukses, Rakyat bertambah Makmur
    • Potensi Rakyat menjadi Produktivitas dan Pendapatan Rakyat meningkat --- Daya Beli dan Pasar Dalam Negeri  berkembang.
    • Devisa dapat --- Pasar meluas
    • APBN mengarah Efektif --- lebih Pro Rakyat
    • Jangan lupa hukum berat para Koruptor --- kikis habis Budaya Korupsi ( Aparat Penegakkan Hukum  dan Menteri Negara  Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi --- Bekerja keraslah !.)

 

Selamat Bekerja --- Pro Rakyat bukan yang lain [MWA] (PolhankamNet – 30)

 

 

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun