*
Ini catatan harian :
1. Aku terkenang indahnya hubunganku dengan kenangan 2. pandainya engkau mengenangkan diriku seperti lagu
**
Anak gadis dari Sabah itu --- mengaku memanggil aku papa, sedang ia sendiri mama
Lantas
Di UndergroundMuzeum Shah Alam --- aku memang pecinta yang memikat
Ingatkan ?
Di Subway dengan anak dari Kedah --- seorang Sarjana S satu, hilang orientasi --- stasiunnya lewat
Pakcik !
Di mana aku nak turon ?
Di Bus-way jurusan Harmoni Kalideres --- kami berdiri sambil bercerita antara Bekasi dan Tangerang.
Dari masalah jurnalistik jurusannya sampai juga ke masalah iklan profesiku
Itu apartemenku --- ini malam minggu bapak, aku ikut denganmu
Namamu Diah yang terlalu capai menggapai-gapai irama hidup yang makin susah
Dari Tangerang ke Bekasi, dan balik lagi dari Bekasi ke Tangerang
Dari pagi sampai malam, dari malam sampai pagi, dari pagi lagi sampai malam
Menggapai-gapai tidak kesampaian --- aku penat menanti dalam kungkungan penjajahan waktu. Halte.
***
1.
Halte Grogol
Jalan layang yang padat
Pohon cemara
2.
Aku mengenang
Anak-anak Trisakti
‘Tuk Reformasi.
(Haiku plus Bunga Chulan tempat bermain, bunganya harum, rantingnya liat --- engkau mati muda Elang)
[MWA] (Cermin Haiku – 07)
*)Ilustrasi ex Internet
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H