Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Topi dari Babe Hat Shop

27 November 2011   14:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:08 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jalan Sabang tambah ramai --- sejak tahun-tahun 1990-an itu daerah pelacakanku ---- makan siang dan membeli lagu-lagu.

Apa saja ?

Banyak sekali kenangan sepanjang jalan itu.Hidup mewah dengan uang melimpah, tetapi hatiku kosong.

Dia menilpon, katanya ia menginap di Mandarin.“Aku akan melarikan diri sekejap, tunggu aku di restoran itu”

“Jangan di situ sangat sesak jam makan siang --- kutunggu di Babe Hat Shop”

“Okay”

“Be, mana baret, aku akan membeli yang warna krem seperti dulu --- kalau ada 2 ya, dia akan datang “

Babe pemilik bergegas menumpuk bermacam warna topi baret.Memang banyak para artis juga belanja topi di situ.

Topi second, tetapi eksklusif.

“Siapa yang akan datang ?” Tanya Babe, aku tidak pedulikan pertanyaannya, karena ada taksi biru berhenti di seberang jalan. Aku songsong.

Dia.

Keluar dengan menjulurkan kakinya. Pakai jeans rok mini, tampak paha dan CD-nya.

Dia juga memakai baret yang dulu dibelikan di sini.

“Be, ini dia yang kutunggu Tety Damayanti, penyanyi dari Tasikmalaya --- akan shooting di TV Be !”

Babe melihat topi baret kelabu semu biru itu --- baret second dari toko ini.

[MWA] (2011 Cermin-Haiku -01)

*)Ilustrasi ex Internet

[caption id="attachment_146112" align="aligncenter" width="452" caption="Pablo Neruda, seniman --- Che, pejuang --- seniman dan pejuang senang memakai Topi Baret."][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun