9/11 “America Under Attack !” jam di sana 08.45 pagi (di Indonesia jam 20.45) --- WTC milik Amerika Serikat, ambrol. Sungguh luar biasa menyaksikan detik-detik serangan itu. Presiden Amerika Serikat George W. Bush panik, seperti juga publik Amerika. PresidenAS bukan Orang Sembarangan ---Sejak George Washington sampai Barack Hussien Obama --- mereka adalah Orang Pilihan.
Bush terlanjur mengucapkan dan menentukan sikap kerasnya --- referensi yang digunakan dari melanjutkan Perang Salib sampai menjalankan ucapan Adolf Hitler, “If you’re not with us, you’re against us”. Eskalasi peperangan terhadap Teroris dan Terorisme internasional digalakkan.
Terhadap Negara berpenduduk Islam, yang menjadi basis Terorisme dilakukan ‘pre-emptive strike’ dan menjadi bulan-bulanan Operasi intelijen. Forum PBB digunakan untuk men-syahkan Perang terhadap ‘Islam-teroris’.
Sebenarnya secara Filosofi Impian Amerika, bukan saja Kemakmuran tetapi juga Rasa Aman --- Semula dengan Penduduk Asli Benua Amerika, Indian sampailah Ideologi dan Peradaban Saingan --- lahirlah berbagai Doktrin, sebelum doktrin ‘pre-emptive strike’ mutakhir, AS telah mempunyai doktrin hegemoni “America for the America” dan doktrin peperangan “Melakukan Peperangan di luar Wilayah Amerika Serikat”. Faktanya memang mereka menyerang dan bertempur di luar Wilayah mereka. Dari Morotai sampai Mogadishu, dan di mana-mana.
Serangan 11 September 2001 --- adalah tindakan lawan yang sangat berani dan cerdas --- mereka menyerang Amerika Serikat langsung di Jantung Sistem Kapitalisme Amerika --- World Trade Center, New York dan Pentagon, Otak Sistem Pertahanan AS. Kok bisa ?
DoktrinAS memang harus ‘mengamankan Negerinya’ --- setelah mengalahkan USSR , Republik Sosialis Sovyet Russia. AS memang harus segera memilih lawan berikutnya. Uni Sovyet telah diganyang habis, dari aspek budaya, ideologi, paradigma politik internasional dan militer. Impian Amerika belum ‘aman dari ancaman’ --- militer, budaya, ideologi, dan paradigma politik internasional.
Ada 2 Kekuatan Budaya yang sangat Besar dan Kuat --- Islamisme dan Konfusiusisme. Secara militer kedua ideologi ini tidak tanggung-tanggung dalam perkiraan Amerika Serikat. Islam Garis Keras bisa menemukan Senjata Terorisme untuk melawan kecanggihan teknologi militer AS. Mengerikan dan menakutkan. Gerilya kota yang tidak takut mati.
Lantas kekuatan Konfusiusisme dengan bersenjatakan ideologi Sosialisme, dengan basis di Cina dan Asia Timur --- bukanlah lawan yang enteng juga. Setelah Uni Sovyet kalah kekuatan ekonomi Republik Rakyat Cina telah mulai membelit --- jantung sistem keuangan Amerika Serikat. Investasi, Industri dan pertumbuhan ekonomi Cina terus melaju. Mereka mulai memasuki Pasar Modal di Amerika.
Amerika masuk perangkap modal Cina --- Cina kini salah satu Kreditor besar bagi menopang Budget dan Kebijakan Fiskal Amerika Serikat.
Sudah benar Pemilihan Lawan berikut dalam merebut Hegemoni Mutlak di Dunia dan Alam Raya ini. Setelah Uni Sovyet adalah Islamisme.
Sudah benar !
Mengapa ? Semata-mata Alasan Sejarah, bahwa Islam adalah Kekuatan Ideologi dan Budaya --- tidak pernah tertidur sejenak pun. Islam terus menerus menggelorakan Adzan. Kebudayaan Cina pernah tertidur lelap --- bahkan Napoleon Bonaparte mengatakan : “Jangan bangunkan Naga Kebudayaan Cina yang tertidur lelap. Ia akan menelan Dunia”..
Siapa yang membangunkan “Kekuatan Budaya Cina” ? :
- Paham Sosialisme, Komunisme yang dikembangkan para Filosuf Barat seperti Karl Marx dan Fredriech Engel --- dikembangkan oleh Lenin untuk Revolusi di Russia --- dan Mao Zedong di Cina. Di berbagai Negeri Konfusiusisme di Asia Timur dan Asia Tenggara sampai Amerika Latin --- Kuba,Bolivia,Venezuela. Ideologi mereka Anti Kapitalisme.
- Perjuangan Kelas dikembangkan dengan Sosialisme versus Kapitalisme. Bangunlah Kebudayaan Cina Konfusisusime yang applicable membedah berbagai gejala di dunia --- termasuk menundukkan ‘kapitalisme dengan kapitalisme’
- Pasca PD II, Amerika Serikat dengan Blok Baratnya (inklusif, Australia) memasang persiapan Perang Militer memayungi seluruh dunia --- ia mematok senjatanya di depan pintu Negara Cina. Jepang yang menjadi musuh Cina selama berabad-abad menjadi Kuda Troya, yang meng-katalisator pertumbuhan ekonomi dan militer Cina.
Bagaimana kekuatan Budaya Islamisme ? Kepalang sebelum menjadi Negara Modern dengan kekuatan Sumber Daya Alam, terutama enerji Migas perlu ditundukkan lebih dulu , ini beberapa pemikiran pihak Barat yang dapat ditelaah --- mengapa AS mengerahkan semua kekuatan mesin perang dan budayanya untuk ber-“bentrokan” dengan Islamisme.
Amerika Serikat --- Politisinya, Filosufnya, Ilmuwannya , dan Budayawannya bersikap agresif, di bawah ini pokok pemikiran mereka :
- Menjadikan ex Uni Sovyet sebagai “ Family of Nations” --- usaha konsolidasi dilakukan sejak Presiden AS Reagan, George H. W. Bush sampai Bush Junior --- tentunya dengan memperhitungkan Geopolitik dan hasil perbenturan dengan Islamisme. Makanya publik Amerika memilih Barack Hussien Obama untuk memberbaiki status AS. Koreksi sebelum terlambat.
- Mematangkan pra-kondisi dan kondisional di Timur Tengah --- mengimbangi Kebangkitan Revolusi Islam di Iran yang menghasilkan Republik Islam Iran. Dan Perkembangan isu penggunaan nuklir untuk Energi Listrik, agar Sumber Daya Migas Iran dapat dijual untuk pembangunan Iran.
- Bernard Lewis dari PrincetonUniversity mulai mengumbar pemikiran ‘Clash of Civilization’ dengan artikelnya ‘The Roots of Rage’. 1990.
- Lantas disusul oleh Samuel Philips Huntington dengan buku ‘ The Clash of Civilizations and The Remaking of World Order, 1993-1996.
- Bernard Lewis menulis buku berikutnya , ‘The Crisis of Islam : Holy War and Unholy Teror, 2004.
- Sementara itu ada pula pemikiran-pemikiran lain sebagai berikut :
- Francis Fukuyama dalam ‘The End of History and The Last Man’ 1999
- Charles E. Carlson dalam ‘Attacking Islam’ , 1994
- Jack Miles dalam ‘Theology and The Clash of Civilazations’, 2002
- Benyamin F. Barber dalam ‘Jihad vs Mc. World, How The Globalizationism and Tribalism Are Reshaping The World, 2002.
- Judith Miller dalam ‘ Is Islam Threat ?’ , 1993
- Daniel Pipes dalam ‘Fundamentalist Moslems Between America and Russia, 1986.
Selama perang Budaya ini berlangsung --- masih dalam ‘koridor komunikasi panas’ --- merupakan wacana ; Thesis kontra Anti Thesis saja, tidak menjadi ancaman bagi kelangsungan peradaban dan kemanusiaan --- tetapi saksikanlah Perang Internasional terhadap Terorisme ini melahirkan ekses yang sangat kejam.
Manusia membunuh sesama manusia --- Muslim membunuh saudara Muslim-nya. Saksikanlah setiap hari dari berbagai Media.
Apakah Islamisme akan musnah dengan operasi ‘Benturan Peradaban Islam versus Barat’ ? Yang dilakukan bertubi-tubi dari Ruang Pesantren sampai Battle Field di Afghanistan dan Pakistan.
Amerika Serikat ternyata, telah keliru menjadikan Islamisme menjadi Sasaran Tembak; AS kini tertegun dan terhenti langkahnya --- ia melihat dan memandang jauh ke Timur --- angkasa penuh dengan jaringan Radar dan Arsenal berhulu ledak nuklir.
Sedikit saja salah perhitungan, dalam bilangan detik --- 2/3 permukaan bumi akan musnah dibumi-hanguskan Senjata Nuklir yang diciptakan Manusia. Siapakah Pemenangnya --- kita belum tahu.
Setelah Perang nuklir itu, apakah masih ada “ The Clash of Civilization “ ? --- Orang Muslim masih akan tetap mengumandangkan Adzan sampai Alam Semesta ini di-kiamatkan Allah SWT --- sebagaimana dijanjikan-Nya secara Wahyu.
Karena Islam adalah Rahmat bagi Seluruh Alam.
Hanya di sana masalahnya, Politisi Amerika Serikat dan Barat --- Presiden Barack Obama adalah harapan Rakyat Amerika Serikat --- adakah yang lebih baik dari Obama ? Yang pengecut banyak, tetapi seberani Obama hanya Obama.
Nasib Amerika dan Barat tidak kita ketahui --- apakah akan tetap eksis apa amblas dalam Millinium ini. [MWA]
[caption id="attachment_130365" align="aligncenter" width="220" caption="Uniknya Manusia dan Peradaban-nya --- Hegemoni diutamakan, Walau dengan Peperangan, Operasi Intelijen, Bom, Terorisme dan El-Maut serta Pemusnahan Massal.."][/caption] *)Foto ex Internet
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H