Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia Menggantang Asap --- Burj Khalifa Indonesia !

15 November 2011   11:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:38 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_143736" align="aligncenter" width="322" caption="Perekonomian Global diancam Resesi --- Indonesia akan membangun Menara 100 Tingkat --- Rakyat Indonesia yang Rugi ! Bakalan Kapiran Je. "][/caption]

Dahlan Iskan mengatakan BUMN Adhi Karya setelah IPO akan membangun Menara 100 tingkat di Jakarta --- ini ide bisnisnya siapa, ha ? 

 

 

 

 

Burj Khalifa, Dubai International Financial Centre, itu kira-kira yang akan ditiru --- apakah Dahlan Iskan sudah mendapat informasi --- betapa sukar mengelola dan memasarkan gedung tertinggi itu ?  Lantas apakah Adhi Karya tidak dapat diarahkan untuk proyek infrastruktur yang lebih sesuai untuk Indonesia dan Jakarta ?

 

 

Burj Khalifa gedung tertinggi di dunia, diresmikan 4 Januari 2010 yang lalu --- dibangun oleh Pemerintah Emirat Arab yang kaya petro dollar.  Menara itu berdiri dengan tinggi 832 meter, 160 tingkat.

 

 

Karena mengalami “booming economy”, Uni  Emirat Arab  juga membangun sejumlah bangunan “mercusuar ter”. Tetapi semua asset itu kini menghadapi berbagai masalah teknis dan komersil yang sangat memprihatinkan.  Untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi, mereka saat ini menurunkan sampai 50 % tarif hotel dan penyewaan di Menara itu.  Lha kalau Indonesia yang sarat beban masalah, bagaimana ?

 

 

Burj Khalifa juga kini menghadapi ancaman Gempa dan terpaan angin alamiah yang kencang --- sudah berkali-kali disambar petir besar.  Lha mereka itu juga sangat dekat dengan patahan gempa, yang memanjang dari Iran ( coba lihat Ring of Fire yang memanjang sampai Indonesia).  Bangunan itu diancam gempa !

 

 

 

Apakah menara semacam itu pula yang akan dibangun BUMN --- tanpa mempertanggungjawabkan “linkage”nya setelah terbangun di tengah DKI Jakarta yang sudah merana menghadapi management perkotaan.  Bagaimana Menteri BUMN menghitung “marketingnya” --- besar kemungkinan itu akan terperosok ke dalam bubble economy yang naas.

 

 

Apakah efisien dan efektif-kah pasok Air dan Listrik PLN untuk operasi Menara Penggantang Asap itu ?  Apakah  Pemerintah kekurangan masalah yang harus diselesaikan PLN dan BUMN-2 saat ini.   Apakah pasok Enerji untuk PLN sudah visioner ?   Cukup sistemik-kah Gas untuk PLN,  bisakah PLN menguntungkan ?  Apakah BUMN-2 profitable menjamin dividen untuk menunjang APBN ?

 

 

 

Belakangan ini, dalam keadaan menghadapi bencana atau kecelakaan pesawat, operasi polisionil/militer saja --- Indonesia gamang melakukan tindakan   (dengan alasan alam yang luar biasa berat dan ganas --- apakah SAR bisa membantu korban dibawah reruntuhan gedung yang masif dengan kekurangan alat dan semangat ?).

 

 

Siapa akan diuntungkan oleh IPO dan pembangunan proyek itu ?   Prioritaskanlah Ketahanan dan Pertahanan --- untuk menyediakan lapangan kerja yang bersinambungan lebih baik.   Ya tokh ?

 

 

 

Apakah Pemerintah RI tidak dapat menyadari bahwa , betapa   rapuhnya Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan Indonesia, serta Ancaman Kelaparan Dunia --- yang bisa “menggagalkan Republik ini” ?

 

 

 

 

Ide ini bukan bersifat Megalomaniak, tetapi Indonesia sudah ‘menggantang asap” !   Mimpi di siang bolong,  ada apa dengan Kamu ?

 

 

[MWA] (Hello Hari Ini – 29)

 

*)Ilustrasi ex Internet

 

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun