Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Timnas Indonesia Takluk 0-3 dengan Iran [Features – 42]

3 September 2011   03:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:16 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengkaji berbagai tulisan, dan menonton pertandingan yang cerdas, dapat menginspirasi --- Industri Bola adalah masalah Management.Apalagi kalau mengkaji berita dan huru-hara PSSI dan persepakbolaan Indonesia.Masalah Mismanagement.

Apa saja topiknya ---Kepemimpinan, para Manager, para pemain, para pengurus --- lantas topikKoruptif dan manipulatif.Seperti apa pengaturan skor dan manipulasi dengan para Wasit sampai para pemain.Siapa yang mengatur --- ya, Orang-orang itulah.

Timnas kebanggaan itu keok --- tim Indonesia kalah sudah biasa, menangbaru luar biasa.

Apakah Indonesia bisa lebih maju setelah kalah dari Iran ?Sulit, karena faktor lawan dengan Tim pelatih dan pemain serta Manager yang lebih baik.Sulitlah untuk menang dan lolos.

Dari pertandingan yang cerdas, dari klub dan kelas pemain yang lebih berkompeten --- yang timbul kesimpulan : Managemen lagi.

Mutu Management-nya lebih baik, bahkan untuk industri kompetisi sepak bola telah juga menerapkan Scientific Management, terutama Tim Profesional --- tidak menampik pun juga di pengelolaan Tim Amatir.

Mereka melakukan :

 

  1. perencanaan pembibitan pemain, perencanaan kompetisi, rekruitmen pemain, perencanaan pembinaan pemain, dan ini --- mengkaji potensi dan menerapkan kompetensi pemain secara rational.
  2. Organisasi klub atau pun Tim pun dilakukan dengan kriteria targeting.Kemenangan Skor dan Profit serta Pendapatan --- bukan lika-liku pendapatan koruptif.
  3. Lantas proses managemen itu semua menuju pada objektif --- SDM dari para Pengurus , Manager, dan Pelatih serta Pemain memang sejak awal diposisikan sebagai Tim --- tim peraih Sasaran --- Tim peraih Kemenangan Skor. Siapa pembuat Skor ?Ya , Organisasi yang memanage Tim itulah.Begitu pula Management pertandingan semua menuju Objective masing-masing.
  4. Ada management, tentu ada proses pembinaan terutamapara pemain yang akan membuat “Kemenangan Skor” --- bukan semata-mata kemampuan fisik --- nah, ini yang kurang di Tim Indonesia, latihan kecerdasan untuk membuat skor”. Lho ?{dalam hal ini kita harus mengingat kritik pelatih Weil Corver (?) dulu itu }.

Sekarang kita hanya menitik beratkan --- objective “kemenangan skor”.Mari kita putar kembali video pertandingan berkelas (agar kita menemukan salah satu rahasia kemenangan) :

 

  1. Faktor fixed --- lapangan standard, peraturan standar.
  2. Yang variable kompetensi Lines-men dan wasit, dan Lawan Yang Sebelas itu.
  3. Lawan yang sebelas itu adalah Tim pencari Skor --- kedua Tim sama-sama mempunyaitarget dan objectif yang sama. Lho
  4. Strategi danTaktik bisa dirumuskan oleh Pelatih.

Faktor Fixed Lapangan, dan dinamika Variable Taktik pergerakan lawan , dalam praktis dan intensitas waktu --- hanya tergantung pada blocking.Semua dinamis bergerak ---tidak terkecuali sasaran : Gawang dan Goal-Keeper !

Kita tidak membicarakan sistem susunan pemain --- itu di atas kertas, dan statis dengan taktiknya.Yang harus difokuskan (kembali ke video atau tayangan pertandingan), yakni dinamika permainan yang 22 orang yang bergerak.

Hanya Pemain yang cerdas dan lebih cerdas yang dapat melakukan blocking yang tepat.Di mana ia berdiri, kemana ia akan bergerak, membaca trik kawan maupun lawan.Blocking and Moving.Wow.

Tonton lagi Video atau rekaman pertandingan atau Siaran langsung --- perhatikan masalah Blocking dan Moving. Di sana dinamika-nya.

Ada Penalty, Tembakan Sudut, atau ada scrimmage di depan Gawang, bahkan Out-ball, semuanya masalah Blocking dan Moving.

Tim-tim yang Unggul pasti mempertontonkan Pemain-pemain yang cerdas --- Pemain yang Cerdas adalah para Manager in Action !

Pemainlah yang memanage dinamika pertandingan --- ratusan dinamika variable, block demi block, oper-operan bola, man to man blocking, trick dan gerak tipu --- ( Lho, gerak tipu bukannya Taktik para Koruptor dan Partainya ?).

Ya, gerak tipu si penyerang, si pembawa bola, si pelempar bola, si blocker cerdik --- itu bagian dari kecerdasan pemain. Strategi oleh Pelatih, tetapi Taktik dilakukan secara cerdas oleh para Pemain.

Sebetulnya naluri dan mental Sang Juara bukan saja harus dilatih masuk hutan dan keluar hutan --- memakan ular atau tikus.Tetapi menjadikan kompetensi para pemain menjadi Manager di dalam dinamika pertandingan.

Lha ?

 

Ini pernyataan Pelatih Iran Carlos Queiroz, “Di pertandingan tadi, saya menginstruksikan pemain agar menguasai lapangan tengah, dan terus melakukan tekanan ke pertahanan Indonesia,” ujar Queiroz seperti dilansir Goal.

"Saya menginginkan pertandingan pertama diakhiri dengan kemenangan. Karena itu, kemenangan ini sangat berharga bagi kami untuk menghadapi pertandingan berikutnya,” tambah pelatih asal Portugal tersebut.

Kan itu semua Strategi di bidang Blocking and Moving.

Jadi carilah pemain Indonesia, dan binalah agar berkompetensi Manager dinamika pertandingan,man to mancerdas dan percaya diri --- apakah bibit unggul dari kompetisi Dini ataukah Anak-anak berasal Naturalisasi.

Ini sudah jaman modern --- klub, tim dan pertandingan pun di -manage pula secara metode modern.Lha ? [MWA}.

[caption id="attachment_129174" align="aligncenter" width="610" caption="Ini dia Pelatih Iran itu, Carlos Quieroz --- Asean Games atau Timnas PSSI hanya bisa Unggul dan berprestasi, kalau dibina secara Scientif Management; Pemain haus berkompetensi Manager Dinamika Pertandingan. "][/caption] *)Foto ex Internet, Kompas.com

**) Kutipan Carlos Quieroz, dari Kompas. Com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun