Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Christine Lagarde, Engkaukah Itu ? [2010 Puisi – 12]

3 Juli 2011   07:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:58 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pelataran sejarah Perancis pernah ke baca nama besar Lagarde

Madame, apakah engkau adalah garis keturunan Sang Lagarde ?

Aku tidak peduli Engkau apakah ada darah Lagarde itu

Aku tidak memerlukan catatan apapun tentang engkau sebelumnya

Yang pasti

Begitu namamu muncul ---Menteri Keuangan Perancis adalah calon untukjabatan Direktur Pelaksana IMF

Memang Engkaulah itu

Menteri sebesar NegaraPerancis, Menteri dari Negara yang berpengaruh di Eropa, dan di mana lagi

Kecerdasanmu tentu setinggi Sang Bendera Tiga Warna , yang berdiri

Yang berdiri tiga warnaBiru, Putih , Merah

Hormat kami Ibu

Denyut nadi Moneter Dunia kini engkau yang mengatur

Dari Bangku kuliahku dulu --- antara Propinsi Jawa Tengah dan UNH--- kotaDurham dengan Bretton Woods.

Aku berlari-lari mengejar bayang-bayang arti Uang

Arti Pendapatan,

Arti Consumption

Arti Saving dan Investment

Arti Pinjaman Luar negeri

Dan yang paling aku ngeri dan takutkan, adalah

Debt-Trap bagi Bangsaku

Bagi Negara-ku

Sekali lagi, aku takut Debt-Trap, ibunda

Jelaskan posisi kami.

Aku mendengar Anak cucu, cucu-cicit dan cicit-canggah

Menjerit-jerit --- seperti mencit dalam perangkap, terperangkap

Ada mencit-cicit terperangkap di dalam perangkap

Debt-trap !

Matilah bayi-bayi anak-cucu-cicit-canggah kami dalam buaian Ibu Pertiwi.

Masih bisakah mereka berdiri ?

Ada lagi ?

Aku bertanya, engkaukah itu ibu ?

(MWA)

[caption id="attachment_117744" align="alignleft" width="300" caption="Ibu Lagarde, hindarkan kami dari "][/caption]

*)Foto ex Internet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun