Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Betapa Pedihnya Para Pahlawan–Veteran Pejuang, Patriot Proklamasi [Polhankam – 08]

7 Juni 2011   01:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:47 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan para Nasionalis pun --- menangis pedih, mengutuk dan menuding.  "Kembalilah pada Semangat Nasionalisme dan Cita-cita Proklamasi !"  Kita malu menyaksikan keadaan Negara saat ini --- Pemerintah dan aparatnya telah menghasilkan 'kemunduran" dan se-olah-olah tidak mampu untuk melakukan "self correction" dan "self-critic".  Mereka menjadi bagian dari masalah besar bangsa ini.  Kalau Negara Hukum sudah kropos --- maka manipulasi Kekuasaan akan menyeruak.  Kemana ? Indonesia telah memasuki tahap yang sangat berbahaya --- bahkan ada yang telah mengkategorikan sebagai Negara Gagal.  Mengapa tidak ? Aparat Penegakkan hukum sudah demikian korup --- jaringan jahat telah mencengkram semua Network Negara.  Dengan apakah Budaya Korupsi ini bisa diatasi ? Kalau Kedaulatan dan kekuasaan Negara sudah demikian parah --- apakah Pemerintah atau Rakyat yang harus menyelamatkan Kapal yang akan karam ini ? Pekan ini telah terbukti bahwa Ideologi Indonesia Pancasila ---- Bukan Gagal, tetapi tidak becus di-aplikasikan.  Berapa lama lagi Negara ini bisa bertahan ?  Semua kita menyadari Mengapa Pancasila  hanya menjadi Lambang Negara --- bukan falsafah yang bisa diterapkan pada Kehidupan Ber-Negara, ber-Pemerintahan, dan mencapai Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.    Mengapa Budaya Korupsi yang menjadi Monster yang telah membelit dan menggigit Tubuh Negara tidak dapat diatasi ? Bukankah Mei 1998 telah ada Gerakan Koreksi dengan Reformasi.   Mengapa Bangsa ini tidak bisa melaksanakan reformasi sepanjang 13 tahun ini ? Bangsa ini membutuhkan Pemimpin --- Commander in Chief !  Memang di dalam Falsafah Bangsa ini, dalam Sosiologi  kehidupan kemasyarakatan, di dalam Pengertian ke-Sejarah-an.  Selalu diimpikan "datangnya Waliullah", datangnya "Ratu Adil", datangnya Al-Masih" --- sebelum Kiamat tiba.  Adakah ia akan terlahir dari putera-puteri Ibu Pertiwi ? Apakah itu hanya Ilusif dan Utopis ? Ataukah sebenarnya Bangsa ini hanya sesuai menjadi Bangsa Koeli, Bangsa Terjajah, atau Bangsa yang akan dipimpin oleh Hegemoni Tokoh dari Ideologi Asing ? Pada Tanggal 17 Agustus 1945 --- Negara ini sudah cukup mempunyai Syarat dan Kekuatan untuk Berdaulat --- ber-Kuasa.   Tetapi mengapa anak Bangsa ini tidak mampu "mengoreksi penyelewengan-penyelewengan " di dalam Negara-nya ? Hanya koreksi terhadap kerangka yang telah tersedia, IPOLEKSOSBUD HANKAM :

  1. terhadap penetrapan Ideologi Pancasila --- ber-orientasi pada Hasil Kerja pemerintahan.
  2. peneguhan Kedaulatan Politik yang Pancasilais, Konstitusional --- bukan koruptif manupulatif-transaksional.
  3. meng-Gemah Ripah-Loh Jinawi-kan Ekonomi Kerakyatan.  Menjadikan Rakyat Miskin bungah lebih kaya.
  4. menentramkan Warga Negara Indonesia ini hidup dalam Bhinneka Tunggal Ika --- dalam Negara yang Tata Tentrem Kerta Raharja.
  5. Berantas Budaya Korupsi.  Tegakkan Hukum.   Tembak para Koruptor seperti perlakuan terhadap para Teroris.
  6. Pusatkan Budaya Progresif --- pertumbuhan ekonomi untuk Kecerdasan, Kualitas Hidup Manusia Indonesia ,dan kekokohan Pertahanan-Keamanan yang menjamin Kedaulatan NKRI.

Gerakan Budaya ini harus dimulai Hari Ini --- jangan tunggu tahun 2014, Kekuatan Asing di Dalam Negeri dan dari Luar negeri telah nyata-nyata mengancam RI.  Mereka bermain di dalam Network Bangsa ini. "..........Dan yang demikian harus disadari oleh angkatan-angkatan yang akan datang untuk menyelamatkan bangsa dan Negara kita dalam gelombang-gelombang bahaya yang mungkin akan menimpa Negara kita di kelak kemudian hari .............." (Jenderal Besar A.H. Nasution - Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, xxi , Disjarah-AD, Penerbit Angkasa , Bandung, 1973)

[caption id="attachment_112697" align="aligncenter" width="620" caption="NKRI membutuhkan Pemimpin-Negarawan yang ber-Jiwa Besar untuk Memberantas Budaya Korupsi --- Selamatkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia !"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun