[caption id="attachment_97376" align="alignleft" width="300" caption="Di Telaga, di Teluk, atau di Muara --- kelopak Teratai putih atau pun jingga........Aaah."][/caption]
Banyak mitos tentang penetrasi --- seolah-olah itulah action yang dominan dalam menikmati Seks. Selain gaya berbagai seni melakukan sexual intercourse. Peminat langsung teringat pada Kamasutra (India), Taman Wewangian (Arab), atau Seksologi Jawa --- yah banyaklah buku-buku dari Tuntunan Cara Cina Kuno sampai buku seperti berjudul provokatif , Perkasa sampai Renta.
Ide tulisan ini setelah membaca Lifestyle di Kompas.Com --- berbagi pengalaman indah menikmati seks. Penetrasi !
Ada terapi seks --- terutama untuk kaum lelaki "Tokcer", Main Seks tanpa penetrasi. Ana-ana bae sira je !
Ya untuk melatih kaum pria yang "Peltu" (nempel metu) --- latihannya tidak boleh penetrasi. Lho.
Letak nikmatnya di mana ? Enggak tahu juga.
Memang betul kenikmatan itu tercapai kalau, pasangan itu memasuki babak "penetrasi"
Ayo apa pengalamannya ? Penetrasi malam pertama (ingat enggak ?) --- antara lelaki tinting dengan perempuan perawan.
Naluriah saja --- tiba-tiba sudah berada di sana................dan ejakulasi setelah dituntun alamiah beberapa tusukan.
(Kalau pertahanan tidak alot alias lancar licin dan dooooor stoot).
Anda jangan meremehkan step penetrasi lho --- ternyata setelah ribuan ekplorasi dan eksperimen. Penetrasi adalah bagian terpenting network bermain seni seks.
Okay-lah perlu fore-play. Silahkan.
Tetapi setelah naluri, atau kode "ready" dari si dia --- bagaimana gaya penetrasi anda ? Fore-play sudah nikmat, dia juga telah mengalami beberapa orgasme.
Dia menunggu penetrasi.
Gelap mata --- langsung tancap, okay tidak apa-apa --- bagi you pasti mencapai orgasme dalam beberapa  menit kemudian.  Dia ?
Konon grafik sensasi seks-nya pun menanjak step-by-step................orgasmekah ia lagi ? Atau ia kecewa karena tidak mencapai puncaknya..............atau ia malah kesakitan ?
Mengapa ? Enggak tahu juga (Tanya dokter)
Ada penetrasi itu dituntun oleh tangan si wanita --- apa sensasi anda ? Tergantung pengalaman.
Ada penetrasi dituntun jari anda (tergantung posisi dia) atau style yang akan anda berdua mainkan.
Lantas setelah berada dalam vagina --- penetrasi itu dalam aksi resiprokal (maju mundur-dorong-tarik).  Ada aksi lain ?
Kalau kita mengambil referensi praktek Cina kuno --- tusukan dalam, setengah dalam, berhenti, lanjutkan, berhenti lanjutkan --- Yah kalau memang nafsu anda terkendali --- mungkin tuntunan itu bisa meng-akumulasi kenikmatan.
Ada pula aksi --- kuda-kuda Hanoman menarik Buto Cakil, berirama menuju orgasme. Atau yang lazim penetrasi itu tanpa sadar dari normal dilanjutkan dengan berpacu dalam melodi. Sampai lemas ! (dada gemuruh --- awas serangan jantung !)
Kalau mau tahu --- penetrasi yang paling sensasional bagi wanita --- ialah dengan cara lepas tangan. Pertama diketuk-ketuk di antara kedua lapis bibir (bebas gaya yang mana saja) --- ia akan senang sekali --- langsung melenguh ! Gaya itu bernama "puting susu mencari mulut bayi". Aaaaaaaaaaagkh !
Jangan remehkan aksi penetrasi sebelum mencapai mulut bayi. Silahkan.
Kalaulah anda berdua senang bermain dengan (kalau tadi puting susu dan mulut bayi) ---- gaya kedua front itu mengambil sikap yang berbeda.
Si V mengambil sikap bunga Lotus --- dengan dua lapis kelopaknya menganga seperti menantikan penyerbukan Sang Lebah.
Si Lebah membelah-membelai kelopak bunga, menyusup menerjang pucuk bunga sari "C" --- lantas si P mengetuk-ngetuk pintu surgawi............antara sampai tidak sampai. Menggemaskan !
Kalau memakai penerangan , lihatlah di dalam  seri lenguhan dan desahan ---  ia tersenyum............menikmati serial kejutan dan penasaran.
Senyum hanya engkau saksikan dalam adegan "penetrasi Lebah hinggap di Kelopak bunga teratai". Lampu harus menyala --- berapa watt terserah anda.
Hayatilah.
[caption id="attachment_97372" align="alignleft" width="300" caption="Cinta dan Seks adalah Keindahan dan Kenikmatan menjadi Loro-loro ing Atunggal."]
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI