Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Acca Acca Indonesia-he Elle he [Hippo Dongo-Dongo -13]

10 Maret 2011   05:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:55 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_93502" align="aligncenter" width="300" caption="Alamiah Dunia Hewan apakah lebih tentram --- atau Budaya Manusia memang lebih merepotkan ? Seperti Sirkus dan Pangan."][/caption]

"Haha  ha aa ho oo  haaaaaaahoo"  Kaisar Hippo IV tertawa terbahak-bahak, begitu Sang Duta Besarnya dari Laut Cina Selatan melaporkan situasi politik dan ekonomi kawasan Asia Tenggara. "Haaaaha aha hiks hiks ha ha " tampak matanya yang kecil dengan wajah tambun dan kantong mata yang menggelembung.  Ia terus tertawa, perut dan badannya terguncang-guncang di dalam jubah ala Romawi yang terbuat dari kain sutra dari Samarkand. Ia tertawa-tawa itu karena Duta Besarnya Sang Dugong-dugong yang bermarkas di muara Sungai Mahakam itu --- melaporkan secara lisan dengan mimik dan body language yang kemayu. Namanya juga Putri Duyong. "Manusia goblok --- sepanjang abad asyik mengotak-atik permasalahan ekonomi. Tidak ada habis-habisnya.  Kebudayaan manusia yang konyol"  Ia melanjutkan tertawanya dengan geli.  Penampilannya belakangan ini tidak beraura --- karena ia tidak merubah-rubah warna jubahnya, tetap saja biru, kelap kelip keperak-perakan. "Dugong " Ia memangggil Dugong-dugong merapat. "Daulat  paduka --- sendiko dalem" "Mengapa Cina mengirim peralatan militer ke pulau-pulau selatan yang disengketakan ? "Yang saya tahu Vietnam  mengajukan protes tuanku" "Cina akan memperketat  tuntutan dan klaimnya di pulau-pulau sengketa --- Amerika Serikat saja telah ditekannya tidak boleh lagi mengirim senjata ke Taiwan --- Tahu mengapa ?" "Cina kini adalah Negara besar yang paling aman ekonominya --- Cina mengetahui kalau Amerika Serikat belum pulih krisisnya" dijelaskan Kaisar sambil ia mengitari ruangan, dan ia bernenti di jendela besar yang menghadap Sungai Nile. "Lantas bagaimana operasi pencurian ikan di wilayah Nusantara ? "Biasa tuanku" "Mengapa Orang Indonesia tidak bisa mengelola jaringan distribusi ekonomi Jawa Sumatera ?" "Biasalah tuanku" "Apakah Indonesia tidak mempunyai Sumber Daya Minyak Bumi , Dugong ?" Biasalah tuanku Salah Urus --- Mismanagement !" "Maksudnya ?" "Disalah-salahkan Undang-undang Migas yang dibentuknya sendiri , tuanku" "Maksudnya ?" "Biasalah tuanku" "Maksudnya ?" "Budaya korupsi tuanku --- Undang-undang dan  Sistem yang dibentuk, atau Prosedur yang harus diikuti.  Tidak ada artinya ---- kalau dalam Negara dengan Budaya korupsi" "Undang-undang Migas mereka, 'kan menetapkan antara lain --- usaha eksplorasi pun harus membayar pajak , Tuanku " "'Kan wajar Negara harus memungut pajak , Dugong" "Benar Tuanku --- tetapi Kontraktor dan para Investor kuatir itu akan menjadi pintu masuk ---- yang melibatkan mereka ke Budaya Korupsi" "'Kan itu wajar di Indonesia, Dugong" "Ya, Tuanku tetapi tidak wajar untuk Korporasi yang managemntnya rational " " O itu lho yang antara lain menurunkan kegiatan ekplorasi  di sana ?" "Jadi Indonesia dapat apa sementara trend harga minyak melonjak karena krisis di Afrika Utara" "Gigit jari tuanku --- bingung APBN-nya digangsir, pajaknya di-mafia, subsidi membengkak, harga pangan meningkat, hot-money inflow melimpah, rupiah menguat menguntungkan investor hot-money, naik-kan BI Rate sangat menguntungkan peternak uang , Tuanku --- bok tuanku investasi di sana " "Sorry ya --- berat di sana Dugong.  Kalau untuk main-main di pasar modal dan pasar uang tampaknya cantik.  Tetapi janganlah rasanya segera akan ada krisis di sana" "Krisis apa ?" "Krisis Libya !" "Krisis seperti di Libya ?" "Bukan --- tetapi krisis kena imbas Perang Saudara di Libya" "Indonesia kekurangan minyak, Dugong !" "Selama ini Indonesia mengandalkan Perdagangan Minyak impor ---mentah maupun minyak jadi" "Menghadapi Mahalnya harga minyak internasional, Indonesia akan dipermainkan Calo dan Mafia minyak, Dugong !" "Tuanku,  beta juga heran  --- mengapa Orang Indonesia senang sekali mengembangkan jaringan perdagangan --- lihatlah pertumbuhan ekonominya .............. ke Channel of Distribution.  Tetapi berkaitan dengan channel Asing" "Karena , itu paling mudah dimanipulasi oleh Jaringan Asing, Mafia Asing dan Dominasi Asing --- itu Budaya koruptif, Dugong"  Tanpa ba tanpa bu --- Sang Kaisar membuang segenap Jubah dan slayernya ke lantai marmar. "Byuuuuuuuuur --- ngiiiiiiiiiiiiiiiiiiing" Ia menyemplung dan menyelam di Sungai Nile. Bukan Salah Bunda Pertiwi Mengandung --- tetapi salah Memilih Pemimpin si Anak Negeri. "Canis timidus vehementius latrat quam mordet " --- Anjing penakut menyalak terus menerus, dia mundur dengan ekor di selangkanganya, Disadur Kaisar Hippo IV dari  Curtius, Historia Alexandri 7, 4, 7 ) .  Kaisar menghayati gaung kata-kata itu sambil tetap menyelam diam-diam. Ngiiing. *)Foto ex Internet -- Kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun